Kebiasaan berbelanja yang menggebu-gebu ini tampaknya akibat Anda latah terhadap situasi di sekeliling Anda. Baik belanja di toko biasa maupun pakaian online. Anda ikut-ikutan kalap saat ada midnight sale, meskipun tidak benar-benar membutuhkan pakaian yang Anda lihat di
Perhatikan, apakah Anda pernah melakukan hal-hal di bawah ini:
1. Stok pakaian yang sesuai ukuran Anda tak ada lagi, lalu Anda memaksa membelinya sambil berjanji: "Saya akan berdiet supaya celana jeans ini lebih nyaman di pinggul saya." Sayang, motivasi untuk membeli pakaian itu lebih kuat daripada motivasi untuk berdiet. Akhirnya, jeans Anda simpan saja di tumpukan paling bawah supaya tidak membuat Anda merasa bersalah saat melihatnya.
2. Anda membeli sesuatu hanya karena harganya sudah didiskon, padahal Anda tak begitu menginginkannya. Mumpung murah, saya tak akan rugi-rugi amat membeli sepatu tersebut. Apalagi kalau melihat baju impor yang didiskon, Anda seolah-olah selalu ingin membelinya.
3. Anda terdorong untuk membeli sebuah atasan karena takut atasan tersebut keburu dibeli orang lain. Padahal ada alasan mengapa tak seorang pun membelinya: atasan itu tak begitu nyaman dipakai.
4. Pencil skirt sedang ngetren saat ini, jadi saya juga harus memilikinya. Kemudian, Anda tidak pede memakainya karena tidak cocok untuk bentuk tubuh Anda.
5. Anda membeli sebuah t-shirt tanpa mencobanya, karena yakin akan pas di badan. Ternyata, bahannya menonjolkan lemak-lemak di sekujur pinggang. Itulah mengapa department store menyediakan fitting room!
www.kompas.com
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment