Label transparan bagus untuk kartu yang warnanya terang
Belakangan, label undangan wedding nama yang transparan mulai banyak dipakai di undangan wedding. Kesannya memang lebih cantik dibanding label putih yang biasa dipakai selama ini. Tapi label ini nggak all-round. Kalau dipakai di undangan yang warnanya gelap, kita harus sangat cermat menempelnya agar seluruh permukaan label menempel rata di kartunya. Kalau nggak, akan muncul efek seperti kaca mobil murahan: timbul seperti gelembung-gelembung, yaitu bagian-bagian yang nggak nempel dengan benar, sehingga jadinya jelek.
Kalau undangannya warna terang, go ahead, label ini memang tampak cantik (dan menurut gue, label ini lebih gampang dilepas dibanding label yang warna putih).
Punya desain sendiri? Cari percetakan yang dekat rumah/kantor/gampang didatangi
- Semua vendor kartu undangan wedding yang cukup bonafit (yang namanya ada di weddingku.com) masalahnya sama yaitu service: janjinya molor, kita datang nggak dilayanin, dll.
- Vendor kartu undangan wedding yang ngetop adalah vendor yang punya sdm yang bisa membuat desain-desain undangan yang bagus
Kalau lo bisa mendesain/sudah punya desain kartu wedding sendiri, pilih aja percetakan yang cukup bonafit yang lokasinya dekat.
Kalau sudah punya desain sendiri, artinya lo nggak perlu lagi pergi ke vendor desain undangan wedding yang ngetop (nggak perlu lagi jasa mereka untuk desain undangan). Vendor yang menengah pun ok. Kalau dari segi teknik pencetakan, pengalaman kita sih, teknik vendor yang ngetop dan vendor yang menengah rasanya nggak jauh beda.
Hal kedua yang penting adalah, si vendor desain undangan wedding mesti gampang lo kunjungi. Ini supaya lo bisa mudah konsultasi (kalau mau desain seperti ini gimana, harganya jadi berapa, apa ada alternatif lain), dan supaya lo bisa kontrol mereka kerjanya sudah sampai mana. Sudah bukan rahasia lagi, janji orang indonesia nggak bisa dipegang. Kalau telat, ada aja alasannya. Akhirnya kalau lo mau kartu wedding lo kelar sesuai jadwal, nggak ada jalan lain, harus lo sendiri yang rajin ngecek ke mereka progressnya gimana. Telpon juga bisa sih, tapi mereka kan akan lebih merasakan pressure (ambillah arti positifnya) kalau kita sendiri datang ke sana.
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment