Pemetaan Gua

Diposting oleh malamjumat on Oct 8, 2008


Di dalam memetakan gua itu sendiri sudah barang tentu kita membutuhkan beberapa alat survey theodolit (theodolite). Clinometer untuk mengetahui kemiringan bidang terhadap sumbu horizontal dalam satuan derajat. Topofil yang sebenarnya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan pita ukur, hanya saja benda ini berkerja atas dasar roda yang berputar menggerakkan angka-angka dalam satuan centimeter. Pita ukur, pita ini dibuat dari bahan linen atau plat baja tipis yang kemudian seiring dengan perkembangan jaman saat ini telah banyak pula yang dibuat dari bahan fiber yang mana pita ini dilengkapi dengan ukuran dalam satuan mm sampai cm. lembar kerja (work Sheet) juga sangat dibutuhkan dimana lembar kerja ini akan digunakan untuk mencatat data yang diambil selama pemetaan dan lembar ini diusahakan terbuat dari benda yang tahan terhadap air.

Layaknya peta-peta yang lain, peta gua juga memiliki derajat ketelitian (grade) yang berbeda. Tingkatan itu yang oleh BCRA (British Cave Research Association) dibedakan menjadi 6 tingkatan khusus dan pembagian ini berdasarkan keakuratan pengukuran, teknik yang digunakan dan peralatan yang digunakan. Grade I adalah grade yang hanya membuat sketsa dengan akurasi rendah, tanpa membuat pengukuran. Grade II adalah grade yang digunakan jika diperlukan untuk menggambarkan perantaraan dalam akurasi antar grade I dan III. Grade III adalah pemetaan yang menggunakan survey magnetic kasar, sudut horizontal dan sudut vertical dan diukur dengan peralatan, derajat kesalahan ± 2,5°. Alat ukur jarak dengan kesalahan ± 50 cm, kesalahan posisi stasiun 50 cm. Grade IV dapat digunakan jika diperlukan untuk menggambarkan survey yang tidak sampai kegrade V tetapi lebih akurat daripada grade III. Grade V adalah survey dengan peralatan magnetic yang mana akurasi sudut horizontal dan vertikalnya hanya ± 1°. Akurasi pengukuran jarak ± 10 cm dan kesalahan posisi stasiun kurang dari 10 cm. Grade VI adalah survey yang dilakukan dengan lebih akurat dari grade V. Sementara grade yang terakhir adalah grade X yang mana survey ini menggunakan theodolite/theodolit yang automatic level atau total station dan lainnya sebagai pengganti kompas.

Di dalam pemetaan gua terdapat dua metode/system pengukuran yang sering digunakan yang diantaranya adalah forward method dan leapfrog method. Forward method adalah metode dimana surveyor dan pencatat berjalan berurutan (depan dan belakang) hingga stasiun yang terakhir. Sedangkan leapfrog method adalah surveyor dan pencatat saling bergantian berada didepan atau belakang layaknya lompat katak dan metode ini lebih teliti dari metode forward method.

System pemetaan gua berdasarkan arah survey juga terbagi dua yaitu Top to bottom dan Bottom to top. Top to bottom adalah pengukuran yang dimulai dari entrance hingga ujung lorong/dasar gua atau hingga stasiun terakhir. Bottom to top adalah pengukuran dari ujung lorong/dasar gua sampai entrance atau kebalikan dari system Top to bottom.

Pengumpulan data adalah langkah pertama yang bisa digunakan dalam pembuatan peta gua. Pengumpulan data biasanya dilakukan oleh suatu team yang idealnya terdiri dari empat orang dengan pembagian tugas masing-masing. Orang pertama akan bertugas sebagai pembaca alat-alat ukur (theodolite/theodolit). Orang pertama ini akan membawa alat survey theodolite/theodolit, clinometer, kompas dan meteran. Orang kedua bertugas sebagai stasiun pengukuran, orang kedua ini membawa ujung meteran yang dipegang oleh orang pertama. Tinggi orang pertama dan kedua sedapatnya diusahakan memiliki tinggi yang sama dengan tujuan untuk mendapatkan ketelitian dalam pengukuran elevasi (kemiringan lantai). Orang ketiga bertugas sebagai pencatat data pengukuran, descriptor untuk cross system (irisan lorong) dan sketsa perjalanan. Orang keempat adalah leader, penentu titik stasiun maupun sebagai pemasang lintasan pada penelusuran gua vertical. Haruslah menngunakan automatic level - total station yang tepat.

Tahapan-tahapan dalam menggambar peta gua diawali dengan menentukan skala peta dan arah utara peta, penentuan titik koordinat tiap stasiun (system koordinasi polar, system koordinasi cartesius), penetuan jarak titik dinding dan kanan tiap stasiun dan tiap perubahan lebar lorong, menghubungkan titik dinding kiri dan kanan antar stasiun, memasukkan symbol-simbol koordinasi gua, menggambar cross section dan membuat kelengkapan peta. Kelengkapan peta sendiri terdiri dari nama gua, grade peta, lokasi gua (administrasi, geografi, elevasi dpl), arah utara peta, skala peta (grafis, fraksi), waktu survey (tanggal, bulan, tahun), surveyor (kelompok, anggota, acara), panjang dan kedalaman gua dan yang terakhir diharapkan adanya foto-foto gua tersebut. Selamat mencoba !!! Temukan Theodolite / Theodolit: Alat Survey Theodolit & Theodolite | Automatic Level | Total Station hanya di 88db.com

http://borokovic.blogspot.com

{ 0 komentar ... read them below or add one }