Kendala Utama Pemasaran Bunga Potong

Diposting oleh pulat on May 3, 2010


Budidaya tanaman bunga dan tanaman hias di berbagai daerah memang tumbuh pesat. Kondisi ini bisa dilihat dengan menjamurnya budi daya bunga dan tanaman hias di di beberapa daerah kota batu salah satunaya.
Tak hanya budi daya, sejumlah lokasi juga banyak berdiri toko bunga dan tanaman hias. Untuk menggenjot pasar komoditas bunga dan tanaman hias, Pemkot Batu telah menetapkan Desa Sidomulyo sebagai desa wisata bunga.
Keberadaan Desa Wisata Bunga ini secara bertahap memang mampu mendongkrak toko bunga dan tanaman hias di Kota Batu. Wisatawan berduyun-duyun membelanjakan uangnya untuk membeli bunga sebagai oleh-oleh. Namun tidak semua produk komoditas bunga dan tanaman hias mampu diserap pasar lokal. Ketergantungan petani terhadap perdagangan bunga antar daerah masih sangat besar.
Kelemahan produk yang dihasilkan diantaranya produk yang dihasilkan tidak tersedia sepanjang waktu. ''Kalau di Thailand hasil panennya tersedia sepanjang waktu, tapi kita kan tidak. Kita masih sangat bergantung pada musim. Jadi harus dicari solusinya, agar pasar tak khawatir produk yang diminati kosong,'' terangnya.
Dia kemudian mengambil contoh di Thailand dan China yang konsisten dalam menyediakan hasil panennya. Selain itu, kemampuan teknis juga menjadi andalan dalan penyediaan hasil panen. ''Kalau di China, dalam satu hektar mampu menghasilkan 20 ton bawang putih. Nah, untuk mempu bersaing perlu pelatihan tersendiri,'' tuturnya.
Kelemahan yang lain soal kemasan atau tampilan dari produk itu sendiri. Kalau barang yang tidak berarti tetapi dikemas yang baik, maka barang itu akan lebih berharga. Seperti inovasi penanganan produk pasca panen di Jepang. Dalam kasus produk bunga misalnya, bagaimana petani berinovasi agar produk bunga potong tak cepat layu dan hancur. Sehingga begitu produk itu mampu dipasarkan ke berbagai daerah, bahkan untuk pasar ekspor.
Selama ini produk bunga potong masih didominasi serapan pasar lokal dan sejumlah kota besar di Indonesia. Padahal produk ini sangat dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan, seperti pernikahan, dekorasi/florist dan kebutuhan sejenis.
''Saat pasar lokal sepi karena tidak musim manten misalnya, banyak produk bunga potong yang tak laku. Tapi saat musim manten kebutuhannya terkadang sangat besar, sehingga tak mampu dipenuhi petani,'' tukasnya.
Kondisi ini harus disiasati, utamanya dalam manejemen produksi dan langkah penanganan pasca panen agar bunga potong yang dihasilkan tahan lama. Sementara itu, Ketua Kadin Kota batu, Priyanto mengatakan pertemuan yang digagasnya itu untuk memberikan peluang pasar bagi para petani. Sekaligus memberikan motivasi bagi para petani untuk peningkatan kesejahteraannya.

http://www.harianbhirawa.com

{ 0 komentar ... read them below or add one }