Secara umum, ada beberapa jenis amplifier yang popular beredar dipasaran atau toko audio mobil.
Amplifier kelas A adalah amplifier yang mampu menghasilkan kualitas power suara paling baik, bersih dan natural, tetapi efisiensinya paling buruk yaitu sekitar 20 – 30% saja dan suhu kerjanya sangat tinggi. Contohnya bila amplifier tersebut mengkonsumsi 100 watt dari aki tapi hanya menghasilkan 30 watt di keluarannya, maka amplifier tersebut dianggap efisiensinya hanya 30%, dan itulah kelas A.
Amplifier kelas B memiliki efisiensi dua kali lipat lebih baik dari amplifier kelas A, jadi sekitar 50-60%. Kelihatannya amplifier jenis ini cukup baik, tapi ternyata tidak, karena walau cukup efisien, tapi hasil keluaran suaranya kurang baik, banyak mengandung distorsi. Karena itulah amplifier kelas B sangat jarang atau bahkan tidak dipakai untuk amplifier audio mobil.
Amplifier kelas AB inilah yang mendominasi sebagian besar amplifier yang beredar di pasaran. Teknologinya adalah yang paling ideal untuk digunakan. Tingkat efisiensinya tinggi, sekitar 60%, dan hasil keluaran suaranya memiliki kualitas yang baik walaupun tidak sebaik kelas A. Tapi dengan perbandingan antara efisiensi, kualitas dan performa, amplifier kelas AB adalah yang terbaik.
Amplifier kelas D merupakan amplifier yang sangat efisien dan tidak mudah panas, bahkan tingkat efisiensinya bisa mencapai 90%. Tapi karena teknologi yang digunakan lebih rumit, sehingga harganya juga lebih mahal. Jangkauan kerja amplifier ini hanya pada cakupan frekuensi tertentu yang agak sempit, karena itulah biasa digunakan untuk membunyikan frekuensi rendah pada subwoofer. D bukan berarti Digital! Namun saat ini sudah banyak produsen yang mampu mengembangkan amplifier kelas D untuk bisa bekerja secara fullrange dari 20 – 20.000 Hz, tapi belum ada yang berani menggunakannya di kontes SQ. Mungkin anda ingin coba?
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment