> Pose klasik adalah gambar yang menangkap seorang atau sekumpulan orang.
http://semarangwedding.co.cc
Artikel - Informasi - Jurnal - Pengetahuan - Tulisan
Home » Posts filed under edit foto
Diposting oleh Unknown on Jun 23, 2009
Diposting oleh malamjumat on Jun 16, 2009
Diposting oleh malamjumat on Mar 4, 2009
Diposting oleh malamjumat on Jan 12, 2009
Memotret dengan menggunakan kamera analog ataupun digital secara prinsip fotografi tidak berbeda. Bedanya, dengan kamera analog ada penggantian film, sementara kamera digital tidak ada penggantian film tapi dengan sensor digital.
Namun kamera digital akhir-akhir ini lebih banyak disukai konsumen karena hasil akhirnya bisa langsung dilihat, dan diulang jika hasil foto digital kurang memuaskan. Mudah dalam pengeditan misalnya dalam foto cetak undangan ataupun kartu nama menjadi nilai plus juga. Bagaimana cara menghasilkan gambar yang berkualitas lewat kamera digital?
Simak beberapa tips berikut ini:
1. Atur kamera dengan mode ukuran gambar paling besar.
Keuntungan dari mode ini adalah memungkinkan Anda dapat mencetaknya dalam ukuran terbesar tanpa ancaman warna foto pecah. Selain itu Anda juga dapat memotong bagian yang tidak dikehendaki pada foto digital tersebut. Tidak ada gunanya jika Anda membeli kamera dengan resolusi 5, 6, atau 8 megapiksel, tapi Anda tetap memasang mode ukuran gambar standar, dan bukan maksimum.
2. Gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.
Banyak gambar hasil kamera digital memakai format JPEG. JPEG menghasilkan gambar yang buruk jika dikompresi berlebihan. Misalnya foto wedding tentunya tidak ingin hasilnya jelek. Agar gambar Anda tampak seperti aslinya, gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.
3. Pakai tipe gambar JPEG.
JPEG, meskipun bersifat lossy (kurang jelas), bisa jadi merupakan pilihan terbaik. Pasalnya, ketika Anda mengambil gambar dengan format JPEG, keuntungan yang diperoleh juga berlipat karena Anda bisa mengolahnya lagi dengan Adobe Photoshop.
Kamera SLR biasanya memberikan pilihan apakah Anda ingin menggunakan format JPEG, TIF atau Raw. TIF biasa digunakan untuk reproduksi grafis yang berbau seni, misalnya pada majalah dan koran. Sementara Raw, menyimpan apa adanya tanpa pemrosesan gambar lebih lanjut.
Dibanding dengan TIF dan Raw, format JPEG lebih mudah dikelola dengan Photoshop. Kedua format tersebut (TIF dan Raw-red) hanya akan menambah pekerjaan Anda sewaktu akan diproses pada Photoshop. Apalagi misalnya seperti cetak undangan yang membutuhkan kualitas gambar terbaik.
4. Camkan bahwa Whitte Balance itu penting.
Untuk kebanyakan pengambilan gambar, dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto white balance. Fungsinya agar kamera Anda bisa membaca pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya dan secara otomatis mengatur dirinya sendiri untuk mengoptimalkan white balance. Sebenarnya Anda bisa belajar dari photographer, misalnya orang yang ahli foto wedding.
Mode Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika hari berawan, dianjurkan agar Anda memakai mode Cloudy. Untuk mengevaluasi pewarnaan dan pencahayaan, jangan lupa mengetesnya dengan mengambil satu atau dua gambar.
5. Jangan lupa mengatur "Low ISO Number" atau "Use Auto ISO".
Hasil gambar akan lebih jernih jika Anda menggunakan ISO rendah, namun sensitivitas kamera dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah. Sementara jika memakai ISO terlalu tinggi, seperti dilansir Dale laboratories, hanya akan menimbulkan noise pada gambar.
6. Optimalkan penggunaan Histogram.
Dengan menggunakan histogram Anda dapat melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera dalam menangkap gambar.
7. Hindari menggunakan zoom secara digital.
Sebaiknya jangan menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (piksel) pada kamera menjadi boros. Coba gunakan zoom dari lensa saja, agar bisa menghemat penggunaan chip. Selain itu hasil bidikan, jika menggunakan zoom secara digital, tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa.
8. Belilah kartu Memori berkualitas profesional.
Kecepatan rekam pengambilan gambar dengan memakai memori yang berkualitas tinggi dapat mengimbangi teknologi kamera Anda. Misalnya dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10 jepretan berturut-turut dalam 1 detik. Sementara dengan memori 4x, Anda hanya bisa merekam 1 gambar dalam 3 detik. Keuntungannya, dengan memori berkualitas tinggi Anda tidak perlu mengkhawatirkan terjadinya pergeseran warna dalam foto. Biasanya kamera jenis ini dilengkapi dengan video digital.
9. Backup hasil foto dalam CD atau DVD.
Menyiapkan payung sebelum hujan adalah lebih baik. Pastikan backup seluruh kreasi foto-foto maupun video digital Anda dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard drive Anda rusak.
http://ddcftiuksw.blogspot.com
Temukan Foto Digital, Video Digital, Cetak Undangan, Cetak Kartu Nama, Foto Wedding hanya di Foto & Video Digital : Cetak Undangan & Kartu Nama – Foto Wedding Bondowoso 88db.com
Diposting oleh malamjumat on Nov 21, 2008
Dalam fotografi, kita mengenal istilah candid camera. Ini berarti bahwa subjek yang kita potret tidak dalam kondisi berpose atau 'sadar' kamera. Hasilnya pun terlihat lebih natural, spontan, dan tidak dibuat-buat.
Untuk candid camera, kita tidak perlu dipusingkan dengan berbagai macam teknik yang rumit. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil jepretan yang memikat, ada kiat-kiat khususnya. Berikut 12 tips jitu:
1. Bawa kamera kemana pun Anda pergi. Siap-siaplah untuk menjepret setiap saat, karena momen menarik bisa hadir di depan mata kapan saja. Kita bisa saja membuatnya di dalam bingkai foto sehingga menjadi menarik.
2. Perhatikan kondisi sekitar Anda. Hal-hal sederhana bisa menjadi objek menarik untuk dibidik dengan kamera Anda. Misalnya, kepolosan tingkah laku bayi, dan anda bisa mengabadikannya dalam sebuah figura foto, dalam hal ini adalah baby figura.
3. Sigaplah untuk siap membidik, karena tidak mudah mendapatkan kesempatan untuk mengambil gambar secara candid. Jadi ketika ada momen bagus, jangan ragu untuk langsung menjepret.
4. Jangan terlalu memusingkan teknik-teknik lighting yang rumit. Berfokuslah pada teknik yang sederhana, dan gunakan fitur otomatis kamera. Ini akan memudahkan Anda. Berbagai masalah teknis, seperti gambar terlalu terang atau gelap dapat disiasati dengan editing komputer. Anda bisa memberikan baby gift (hadiah bayi) berupa foto-foto mereka, simpel sebenarnya, tapi bisa bermakna besar.
5. Setinglah kamera pada ISO 400, sehingga kamera menggunakan shutter speed yang cepat. Hal ini memungkinkan Anda untuk menangkap momen dengan tepat meski Anda sedang bergerak.
6. Anda tidak perlu selalu memotret dengan kamera pada posisi mata. Mungkin, Anda bisa meletakkan kamera di pinggang saat mengambil gambar. Di sini memang dibutuhkan pengalaman dan keberuntungan untuk mendapatkan gambar yang bagus.
7. Gunakan lensa zoom paling maksimal sehingga Anda dapat menjaga jarak dari subjek jepretan Anda saat memotret.
8. Jangan pernah mengambil foto punggung orang, ini akan menghasilkan gambar yang membosankan.
9. Cobalah untuk meng-convert gambar ke posisi 'Black and White' untuk mendapatkan hasil yang lebih emosional.
10. Momen 'orang sedang melakukan sesuatu' akan menjadi foto candid yang bagus. Misalnya, atlet, pedagang, petani. Cobalah untuk meng-capture inti dari pekerjaan orang tersebut. Misalnya, meng-capture tukang ledeng yang sedang berkutat memperbaiki pipa bocor atau yang lainnya.
11. Jika Anda berada di tempat umum, sah-sah saja memotret orang. Jika Anda merasa tidak enak untuk mengambil gambar orang tanpa sepengetahuannya, tak ada salahnya Anda meminta izin. Mintalah subjek untuk tidak berpose, bersikap senatural mungkin dan tetap melanjutkan aktivitasnya. Tidak masalah juga Anda menaruh di dinding dengan bingkai foto menarik.
12. Jangan pernah bosan untuk berlatih dan mencoba terus-menerus. Cobalah berbagai macam angle, tempat dan scene yang berbeda-beda. Anda juga bisa mencari inspirasi dari foto candid orang lain. Latihan terus menerus akan mengasah kemampuan Anda. Hasilnya bisa Anda pajang di dinding rumah, berupa bingkai foto atau figura foto yang memiliki nilai estetika.
www.detikinet.com
Temukan Baby Gift, Hadiah Bayi, Baby Figura, Bingkai Foto, Figura Foto, hanya di Baby Gift / Hadiah Bayi: Baby Figura - Bingkai & Figura Foto 88db.com
Diposting oleh malamjumat on Oct 27, 2008
Anda pasti pernah melihat sebuah foto di koran atau majalah, di mana foto tersebut digunakan untuk menceritakan suatu berita. Anda bisa melakukan seperti itu dengan kursus fotografi (photography course) maupun belajar otodidak. Foto seperti ini disebut sebagai photojournalism. Foto dari semua subyek fotografi (seperti still life, makro, street photography dll) bisa menjadi foto jurnalisme asalkan memiliki cerita/informasi di dalamnya.
Ada dua jenis photojournalism.
Jenis pertama adalah foto yang digunakan sebagai ilustrasi sebuah artikel. Banyak jurnalis terkenal yang bekerja sama dan membayar fotografer untuk membuat foto ilustrasi untuk artikelnya.
Jenis kedua adalah foto yang dibuat untuk menceritakan sebuah peristiwa. Foto seperti ini biasa ditampilkan dengan sedikit atau tanpa sepatah kata.
Salah satu skill yang wajib dimiliki seorang fotojurnalis adalah kemampuan untuk bereaksi cepat ketika ada momen atau scene menarik yang layak dijadikan berita. Iini bisa diperoleh dengan kursus privat fotografi maupun kursus foto online.
Jika Anda ingin serius belajar fotojurnalisme, berlatihlah dengan cara memotret lingkungan sekitar Anda. Potret tokoh atau pengusaha lokal dan momen sehari-hari. Mungkin sebagian besar dari gambar yang Anda hasilkan tidak layak dijadikan berita saat ini, tapi bisa jadi suatu saat bisa jadi gambar tersebut layak. Misalnya Anda memotret seorang pengusaha kecil di lingkungan Anda, mungkin saja suatu saat pengusaha tersebut akan sukses dan menjadi “orang.” Dan ketika itu, Anda memiliki gambar yang dapat menceritakan kondisi pengusaha tersebut ketika bisnisnya masih kecil. Seperti telah diutarakan di atas, Anda bisa belajar otodidak maupun ikut kursus fotografi (photography course) apakah itu kursus privat fotografi maupun kursus foto online. Semuanya terserah Anda.
Kemajuan fotografi digital saat ini membuat kerja fotojurnalis menjadi lebih mudah. Sekarang mereka dapat melihat dan mengirim gambar mereka kepada penerbit dalam hitungan detik. Namun, tetap, fotojurnalis memiliki tantangan tersendiri. Fotojurnalis terkadang harus memotret di daerah yang rawan dan berbahaya. Banyak fotojurnalis yang tewas di medan perang atau di daerah bencana di mana mereka mencari gambar.
Saat ini kita hidup di dunia di mana informasi datang dan pergi dengan begitu cepat, karena itu, jika Anda memiliki sebuah foto yang memiliki muatan berita dan sekiranya layak ditampilkan di media cetak, segera kirimkan sebelum beritanya basi!
http://lifofeui.net
Temukan Kursus Fotografi, Photography Course, Kursus Privat Fotografi, Kursus Foto Online, hanya di Kursus Fotografi / Photography Course: Kursus Privat Fotografi & Kursus Foto Online 88db.com
Diposting oleh malamjumat on Oct 21, 2008
1. Pencahayaan yang Cukup
Semakin baik pencahayaan, akan semakin baik pula hasil foto yang didapat. Hasil pemotretan di luar ruangan biasanya lebih baik daripada di dalam ruangan karena cahaya lampu harus diseimbangkan dengan cahaya lain agar objek terlihat natural. Apalagi dengan menggunakan teknik fotografi yang benar.
2. Atur Jarak Kamera dan Obyek
Kamera ponsel memiliki resolusi yang terbatas bila dibandingkan dengan kamera digital sehingga obyek yang difoto harus berjarak dekat agar obyek tak terlihat kecil. Pengaturan jarak kamera dan obyek dapat diatur dengan fitur zoom. Sebaliknya, foto dengan jarak yang terlalu dekat dengan obyek menyebabkan distorsi dan foto yang tidak fokus. Untuk itu, kita harus banyak belajar fotografi (bisa dengan kursus fotografi) agar terbiasa mengatur jarak.
3. Jaga Kestabilan Kamera
Tidak hanya kamera ponsel, kamera apapun juga akan menghasilkan foto yang baik dalam keadaan stabil. Semakin stabil kamera, semakin baik foto. Apalagi dengan teknik fotografi yang benar.
4. Gunakan Fitur Edit Foto
Edit foto dengan fitur yang ada dalam ponsel sesuai kebutuhan sehingga hasil foto sesuai dengan keinginan. Keahlian seperti ini bisa diperoleh dengan belajar fotografi/kursus fotografi.
5. Simpan Semua Hasil Jepretan Foto
Jangan terburu-buru membuang foto yang terlihat jelak di ponsel karena di foto tersebut bisa saja terlihat bagus saat ditampilkan di layar komputer dengan berbagai editan dari software tertentu.
6. Gunakan Zoom Apabila Diperlukan
Fitur zoom yang ada di ponsel boleh saja digunakan jika memang diperlukan, namun hasil foto akan lebih baik jika pengaturan jarak dilakukan manual bukan dengan zoom.
7. Cari Foto Dengan Angle yang Berbeda
Foto-foto aneh seringkali dianggap unik. Ambil foto dengan angle yang tidak biasa, sehingga hasil foto pun menjadi luar biasa. Dalam fotografi Indonesia, banyak sekali pemandangan atau view yang sangat bagus untuk diabadikan melalui jepretan foto.
8. Atur Susunan Objek Foto
Keseimbangan dan keteraturan objek yang akan difoto akan menentukan bagus tidaknya hasil jepretan.
9. Jaga Kebersihan Lensa Kamera
Simpan ponsel di tempat aman. Meskipun kamera ponsel tidak sesensitif kamera digital, namun kebersihannya tetap harus terjaga sehingga pemanfaatannya maksimal.
10. Pilih Resolusi Tertinggi
Semakin tinggi resolusi kamera akan semakin baik foto yang didapat, meskipun memori yang dibutuhkan akan semakin besar. Begitu banyak objek bagus dalam fotografi Indonesia, sehingga akan diperoleh jepretan yang berkualitas.
http://qpula.wordpress.com
Temukan Kursus Fotografi, Belajar Fotografi, Teknik Fotografi, Fotografi Indonesia, Teknik Fotografi Indonesia, hanya di Kursus / Belajar Fotografi: Belajar Fotografi | Teknik Fotografi & Fotografi Indonesia hanya di 88db.com
Diposting oleh malamjumat on Oct 16, 2008
Mengabadikan saat-saat penuh bahagia di hari pernikahan pastilah menjadi bagian tak terpisah dari rangkaian acara di hari istimewa Anda. Setiap momen penuh arti diabadikan dalam bentuk video (misalnya video shooting) maupun foto. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan jasa fotografi (weddings photographers) sebagai salah satu media mengabadikan kebahagian, berikut adalah tips yang mudah-mudahan bisa menjadi pengetahuan tambahan mengenai fotografi/jasa foto pernikahan bagi Anda.
1. Paket dengan harga mahal bukan jaminan bahwa Anda akan mendapat kualitas baik. Kualitas karya fotografi/jasa foto tidak melulu dikaitkan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan, Jika Anda bijak memilih, syukur-syukur kalau Anda juga mengetahui setidaknya sedikit hal dasar mengenai fotografi (misalnya jasa foto pre wedding) Anda akan lebih jeli mencari studio atau fotografer yang tidak membuat budget pernikahan Anda di luar batas.
2. Paket yang murah. Hei, seorang teman yang menyukai fotografi mengatakan bahwa fotografi bukan produk generik. Jadi Anda jangan langsung memilih produk dengan harga sangat murah dan di bawah rata-rata tanpa mempedulikan kualitasnya. Jangan menyepelekan jasa foto pernikahan. Adalah benar bahwa yang mahal belum tentu menawarkan kualitas terbaik, namun jangan jadi langsung asal pilih yang paling murah. Perhatikan betul kualitasnya jika harga yang ditawarkan ternyata di bawah rata-rata.
3. Foto Studio. Jika Anda memilih untuk berfoto di studio foto (foto pernikahan) yang memiliki lebih dari satu fotografer, pastikan Anda mengetahui benar hasil karyanya. Anda dapat memilih dan menentukan fotografer mana yang ingin Anda ajak bekerja sama. Sebelum hari pemotretan tiba, sempatkan bertemu dulu dengan sang fotografer (weddings photographers). Foto Anda selain akan menjadi bagian dari dokumentasi juga akan menjadi karya seni, karenanya chemistry dan kesepahaman antara Anda, pasangan, dan sang fotografer harus dibangun dulu sebelum pemotretan dilakukan. Ini juga berguna untuk mengetahui gaya yang sesuai untuk Anda dan pasangan.
4. Hitam & Putih. Jika foto hitam putih menjadi pilihan Anda, tips berikut ini perlu Anda simak. Pastikan bahwa sang fotografer akan menangani langsung foto Anda tersebut. Hampir tak mungkin mendapatkan hasil cetak foto hitam putih yang berkualitas kecuali sang fotografer menanganinya sendiri. Dengan teknologi digital yang sekarang banyak diterapkan dalam dunia fotografi, pastikan juga bahwa Anda menyetujui rentang warna pada foto Anda. Detail pada area yang paling ingin ditonjolkan, dan shadow pada latar belakang sangat perlu diperhatikan dengan detail sebelum Anda menyetujui untuk mencetak foto tersebut.
5. Pencahayaan. "Payung" dan kotak-kotak yang terdapat di studio dimanfaatkan untuk membuat pencahayaan yang lebih lembut. Untuk itu Anda harus menyimak betul penampilan Anda sebelum dipotret. Perhatikan apakah gradasi putih gaun pengantin Anda akan terlihat cukup tajam nantinya, untuk ini yang mesti Anda lakukan adalah bercermin pada kaca tiga dimensi, tidak hanya pada cermin datar yang biasa Anda lakukan.
6. Negatif foto. Sehalus mungkin tolak "ajakan" fotografer yang menawarkan negatif foto (foto pre wedding ata foto pernikahan) sebagai bonus saja. Jika Anda ingin memperbesar ukuran foto dari format medium menjadi ukuran kanvas lukisan, misalnya, pastikan juga Anda mencetak negatif foto di studio profesional. Perlu kesabaran tentu saja, dan juga biaya lebih, namun hal itu cukup berharga, kok untuk mengenang hari bahagia Anda.
7. Kontrak. Jika Anda membuat perjanjian mengenai foto atau video (misalnya video shooting), misalnya jumlah foto pernikahan yang akan Anda terima, apakah Anda juga akan mendapatkan foto Anda dalam bentuk CD atau tidak, jangan hanya menaruh kepercayaan pada ucapan saja. Pastikan bahwa Anda dan pasangan membuat perjanjian tertulis dengan studio atau fotografer perorangan yang akan mengabadikan kenangan Anda dan pasangan. Bentuk perjanjian tertulis paling sederhana adalah bukti pembayaran dengan rincian produk dan layanan yang akan Anda terima sebagai konsumen mereka.
8. Saran terakhir, sebaiknya, sih Anda lebih memilih fotografer penuh waktu. Bukan berarti fotografer paruh waktu tidak berkualitas, bukan sama sekali. Hanya saja ada kecenderungan orang yang mengabdikan diri dengan total dalam pekerjaannya menghasilkan karya yang lebih baik. Kecuali jika Anda yakin bahwa fotografer paruh waktu yang Anda inginkan memang berkualitas.
Kini, siapkan diri Anda dan pasangan, dan abadikanlah pernikahan Anda!
http://www.arthazone.com
Temukan Weddings Photographers, Video Shooting, Foto Pernikahan, Jasa Foto Pernikahan, Foto Pre Wedding, Jasa Foto Pre Wedding, hanya di Weddings Photographers & Video Shooting : Jasa Foto Pernikahan & Pre Wedding hanya di 88db.com
Diposting oleh malamjumat on Oct 15, 2008
Untuk meningkatkan pengetahuan di bidang fotografi, khususnya teknik potret memotret, sebagaimana bidang keahlian lain, bidang fotografi pun bisa dipelajari secara otodidak atau belajar sendiri. Belajar sendiri umumnya dilakukan oleh mereka yang di tempat tinggalnya tidak ada lembaga yang mengadakan kursus fotografi/pelatihan, tidak mempunyai waktu belajar jika harus datang ke ruang kelas, atau biayanya mahal sehingga tidak mampu untuk mengikutinya.
Walaupun belajar fotografi secara otodidak dapat dilakukan, namun perlu diketahui kiat-kiat apa saja yang harus dilakukan. Sehingga pelajaran yang diikuti benar-benar dapat memberikan manfaat optimal, yakni dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan keterampilan memotret. Jadi belajar otodidak tidak kalah juga dengan yang mengikuti photography course.
Agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, beberapa kiat berikut bisa dijadikan acuan agar hasilnya maksimal dan bisa bersaing dengan mereka yang kursus privat fotografi, dsb. Pertama, rajin membaca buku dan artikel fotografi. Baca dan pahami buku-buku dan artikel fotografi dengan baik, sehingga apa yang diperintahkan dalam bahan bacaan dapat dicerna dan dipahami dengan jelas. Hal tersebut sangat penting dilakukan, karena buku maupun artikel fotografi seperti yang ada di Suara Pembaruan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan panduan bagi mereka yang ingin mendalami dan meningkatkan kemampuannya di bidang fotografi.
Agar bahan bacaan yang dipelajari benar-benar dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan keahlian memotret, sebaiknya pilih topik bahasan yang akan dipelajari sesuai dengan kebutuhan. Kalau keterampilan yang sangat diperlukan tentang penguasaan teknik pencahayaan, maka topik inilah sebaiknya yang dipelajari lebih dahulu. Jadi Anda tidak perlum merasa minder dengan mereka yang mengikuti kursus foto online, dsb.
Kedua, dipraktikkan. Kursus fotografi atau belajar sendiri tidak masalah, yang terpenting harus diaplikasikan. Agar apa yang telah dipelajari dapat diterapkan langsung dalam pemotretan, sebaiknya lakukan sesering mungkin praktik pemotretan, sehingga antara teori yang diperoleh dengan kegiatan praktik dapat sejalan.
Praktik pemotretan tersebut sangat penting dilakukan, karena fotografi adalah ilmu terapan yang manfaatnya baru dirasakan setelah dipraktikkan secara langsung. Jadi, semakin banyak praktik pemotretan, akan semakin baik dan meningkat keterampilan yang akan dikuasai. Begitu juga dengan yang mengikuti photography course, harus tetap diaplikasikan juga melalui praktek.
Ketiga, banyak bertanya. Selain melalui bahan bacaan, cara belajar yang cukup efektif dapat juga dilakukan dengan banyak bertanya kepada fotografer senior yang sudah berpengalaman. Anda bisa bertanya seperti halnya orang yang melakukan kursus privat fotografi, artinya Anda harus aktif bertanya dan bertanya. Hal tersebut sangat penting dilakukan, karena biasanya dalam memotret suatu subjek pemotretan, antara seorang fotografer dengan fotografer lain mempunyai cara tersendiri untuk mendapat hasil pemotretan terbaik. Nah, untuk menggali teknik yang tidak ada di dalam buku tersebut, sebaiknya jangan segan-segan untuk bertanya kepada si fotografer senior.
Keempat, evaluasi hasil pemotretan. Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui kemajuan dalam meningkatkan keterampilan memotret adalah dengan melakukan evaluasi. Peningkatan kemampuan memotret akan dapat diketahui, jika foto yang dihasilkan lebih baik dibanding foto-foto sebelumnya.
Kalau semula setiap memotret hasilnya selalu terlihat gelap (under), karena pencahayaannya kurang, maka kalau setelah belajar teknik pencahayaan ternyata hasil pemotretannya memperlihatkan gambar yang terang merata sehingga enak dilihat, berarti sudah ada kemajuan. Jadi kemampuan Anda tidak kalah dengan mereka yang mengikuti kursus foto online atau kursus lainnya.
Kelima, ikut lomba foto. Dengan semakin meningkatnya keterampilan memotret, ada baiknya jika untuk mencoba sebagai peserta lomba foto yang sering diadakan. Mengikuti lomba foto selain dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengukur dan menguji kemampuan teknik potret-memotret, juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan diri, bahwa Anda adalah seorang fotografer. Terlebih lagi jika Anda keluar sebagai salah satu pemenangnya.
Keenam, belajar terus. Walapun pengetahuan di bidang fotografi sudah semakin mendalam dan keterampilan memotret semakin baik, sebaiknya jangan cepat merasa puas dengan kemampuan yang ada, sehingga tidak mau belajar lagi.
http://indophoto.multiply.com
Temukan Kursus Fotografi, Photography Course, Kursus Privat Fotografi, Kursus Foto Online, hanya di Kursus Fotografi / Photography Course: Kursus Privat Fotografi & Kursus Foto Online hanya di 88db.com©2008-2014 Kumpulan Artikel - Tips · All Rights Reserved