1. Tak jeli memilih fotografer
Sebelum memutuskan siapa fotografer yang beruntung mengabadikan mempelai cantik seperti Anda, manfaatkan waktu sebaik-baiknya mengamati portfolio mereka. Jika fotografer tanpa pengalaman dan keahlian yang baik yang Anda pilih untuk menghemat dana, bersiap-siaplah menanggung risikonya.
2. Kurang kesempatan untuk bertukar pikiran
Anda pasti tahu, segala sesuatu yang direncanakan dengan baik tentu akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik juga. Jangan ragu mengungkapkan apa pun yang Anda harapkan dari dia. Jika Anda punya permintaan yang lebih spesifik, ide-ide lain untuk diwujudkan, atau hal-hal apa yang justru jangan sampai masuk ke dalam foto gambar pernikahan Anda, ungkapkan saja.
3. Tak ada photo “wish list”
Pernah punya mimpi berfoto romantis dia atas bukit, di tengah ladang/persawahan atau bahkan di tempat fantasia bulan madu? Atau di tengah hiruk pikuk lalu lintas kota besar? Tunjukkan gambar-gambar yang ada di majalah, foto-foto lama, atau gambar visual lain yang bisa membantu si fotografer untuk menangkap dan menerjemahkan harapan Anda.
4. Hanya mengabadikan pose atau acara tertentu
Setiap album foto perkawinan pasti memiliki foto-foto dengan pose formal atau acara-acara resmi dari sebuah pesta pernikahan. Miliki foto-foto saat Anda dan si dia melakukan aktivitas santai seperti berdansa, ngobrol dengan tamu-tamu undangan.
5. Waktu yang kurang tepat
Matahari bersinar cerah, angkasa biru memukau mata. Anda mungkin berpikir ini saat yang tepat untuk berfoto. Tolong dipikir lagi. Matahari yang bersinar terik menciptakan bayangan yang keras dan tajam pada wajah. Dan ini, akan menghasilkan foto yang buruk. Bersabarlah hingga matahari sore muncul.
6. Tampil berkeringat dan berminyak di foto
Siapa pun tahu, berdiri berdampingan cukup lama dengan mengenakan busana pengantin akan meningkatkan temperatur badan. Tapi jangan sampai kulit wajah berminyak plus keringat (terutama di area ketiak) memorakporandakan penampilan istimewa Anda.
7. Banyak rencana, sedikit waktu
Butuh banyak waktu untuk mengabadikan foto seluruh anggota keluarga, tiba di beberapa lokasi foto berbeda dan mendapatkan foto-foto terbaik Anda dan pasangan. Atur agar foto-foto keluarga didahulukan. Mulai dengan anak-anak kecil dan orang-orang tua. Berikutnya, berfoto dengan para keluarga dan teman. Terakhir (saat para tamu sudah mulai lebih berkonstrasi pada menu catering makanan di meja), sediakan waktu untuk Anda dan suami tercinta berfoto berdua.
8. Salah posisi, salah pose
Setelah beberapa foto, mungkin para tamu, Anda dan si dia mulai mati gaya . Pada momen-momen berbahaya seperti inilah penting bahwa fotografer bisa menjaga suasana agar tetap hidup.
9. Kehilangan momen-momen kecil nan spesial
Ada beberapa prosesi dalam sebuah pesta pernikahan seperti ciuman pertama si pengantin, dansa pertama antara si mempelai perempuan dengan ayahnya, pemotongan kue, dan pelemparan buket bunga.
10. Berhenti memotret justru di jam yang tepat
Banyak pasangan pengantin memutuskan bahwa pukul 21.00 adalah saat yang pas untuk mengakhiri acara. Terkadang justru di jam-jam setelah pukul 21.00, momen-momen istimewa muncul tak terduga.
http://wedding.dagdigdug.com