Salah satu dari mereka adalah Linda. Pemilik usaha di bidang perangkat tidur, khususnya Sprei Bed Cover, Bed Sprei, bantal, dan selimut, dengan merek Bale-Bale ini memulai “bisnisnya” karena merasa kesulitan ketika akan menyimpan Bed Cover yang pada umumnya memang berukuran besar dan tebal, sehingga makan tempat dan merepotkan bila akan dibawa ke mana-mana. Dengan sedikit sentuhan, ia membuat bantal sekaligus selimut atau balmut. “Bentuknya bantal dengan resleting di sekelilingnya. Ketika resleting dibuka akan terbentang selimut atau Bed Cover.
Balmut two in one yang cocok untuk traveling ini, terbagi menjadi dua ukuran yaitu 1 meter dan 1,5 meter dengan rentang harga Rp90 ribu hingga Rp125 ribu,” jelasnya. Selain balmut two in one, Linda juga membuat balmut three in one. Dengan ukuran 3 meter, setelah resleting dibuka, bantal akan berubah menjadi selimut atau Bed Cover Sprei sekaligus kantung tidur (sleeping bag). Perangkat tidur yang mudah dan ringan ditenteng ini, dijual dengan harga Rp235 ribu.
Dengan alasan kepraktisan baik dalam kemasan maupun pemakaian, ia membuat Sprei Bed Cover dengan karet di sekelilingnya, sehingga berbeda dengan Sprei Bed pada umumnya yang karetnya hanya terdapat di empat sudutnya. Dengan Sprei Bed semacam ini, tidur dengan posisi bagaimana pun tidak akan membuat sprei berantakan dan harus merapikannya kembali setiap kali bangun tidur. “Pokoknya, tanpa diberesin satu minggu pun, posisi sprei akan tetap sama dengan ketika pertama kali dipasang. Saya yakin setelah masyarakat menggunakan sprei produk Bale-Bale ini, mereka malas menggunakan lagi sprei standar,” katanya, tanpa bermaksud sombong. Sprei berukuran 100 x 200 meter sampai 200 x 200 meter ini memiliki rentang harga Rp60 ribu hingga Rp600 ribu, tergantung kualitas bahan katun yang digunakan. Di samping Bale-Bale, ia juga membuat sprei produk kelas dua dengan label Famili (Grosir Bed Cover).
Dari home industrynya di Pangkalan Jati, Jakarta Timur, Linda yang merekrut ke-15 karyawannya di bagian produksi dari masyarakt sekitar dengan sistem komisi ini, saban hari memproduksi 150 set sprei dan 120 balmut (Grosir Bed Cover). Produk-produk ini digelar di sebuah outlet mungil di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
Bale-Bale yang dibangun dua tahun lalu dengan modal awal Rp30 juta yang dirogoh dari kocek sendiri ini, bukan cuma unik di produknya melainkan juga di pemasarannya. Produk yang sedang menjajagi pasar Belanda dan
Sumber: majalahpengusaha.com
{ 2 komentar ... read them below or add one }
Kalo sekarang bagus banget ya untuk membuat industri badcover pasti prospek asalkan barang kita punya kualitas bagus dan model yang bagus juga...
Emang bisnis bed cover itu merupakan bisnis yang menguntungkan kalau dikerjakan dengan serius ;)
Post a Comment