Berjalan sekitar 10 km dari utara Kota Padang. Lubuk Minturun bisa ditempuh menggunakan mobil atau motor. Kalau menggunakan angkutan kota, bisa menaiki yang jurusan Tabing-Lubuk Minturun. Untuk angkutan umum ini, Ongkosnya sekitar Rp 3.000?
Penduduk yang tinggal di sepanjang jalan menuju Lubuk Minturun berprofesi sebagai penjual bunga dan bibit tanaman lain. Tidak salah jika sebelum masuk ke dalam kawasan Lubuk Minturun, warna-warni bunga menjadi suguhan paling menarik selama perjalanan.
Lubuk Minturun memang memiliki pesona alam yang sangat eksotis. Tidak hanya itu, pemandian ini punya ciri khas tersendiri. Gemericik air yang menyegarkan tersuguh tepat di samping lori yang merupakan kereta gantung peninggalan Belanda yang ada di lokasi Lubuk Minturun.
Aliran air nan jernih dan bening mengaliri setiap ruas pemandian ini. Air terjun yang mengalir dari tebing-tebing di Lubuk Minturun tak akan pernah kering. Bahkan, saat musim kemarau melanda air pemandian Lubuk Minturun tetap mengalir.
Keberadaan pemandian bersejarah di Ranah Minang ini, sampai sekarang tetap menjadi primadona bagi wisatawan. Seluruh warga dari dalam atau luar Kota Padang, berbondong-bondong mandi di pemandian ini. Tidak seperti sungai lainnya. Sungai Lubuk Minturun punya air yang jernih dan bersih. Tentu saja, banyak wisatawan dari luar maupun dalam Kota Padang yang menghabiskan waktu untuk berendam di tempat pemandian ini.
Tidak membutuhkan biaya mahal agar bisa menikmati kesegaran alam Lubuk Minturun. Cukup membayar tiket masuk sekitar Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak, wisatawan sudah bisa mandi di Lubuk Minturun.
Pemandian Lubuk Minturun ini berada di tempat strategis karena dekat dengan beberapa destinasi wisata lainnya, seperti Taman Hutan Raya Bung Hatta (Tahura) dan Sitinjau Lauik atau Padang Scenic Point. Dari lokasi Sitinjau Lauik, traveler bisa melihat panorama Kota Padang yang bersanding dengan birunya Samudera Hindia.