1. Sapalah konsumen dengan baik. Maksudnya adalah, ketika konsumen dateng ke tempat kita, sambutlah dengan senyum, sedapat mungkin ucapkan selamet pagi atau siang pa..bu. Point pertama sudah kita dapatkan berupa kesan “ramah”.
Artikel - Informasi - Jurnal - Pengetahuan - Tulisan
Home » Posts filed under jenis usaha
Diposting oleh Unknown on Oct 1, 2009
Diposting oleh Unknown on Sep 29, 2009
Diposting oleh Unknown on Sep 28, 2009
Diposting oleh Unknown on Sep 16, 2009
Diposting oleh Unknown on Sep 15, 2009
Diposting oleh Unknown on Sep 10, 2009
http://fariddjunks.blogspot.com
Diposting oleh Unknown on Sep 9, 2009
Diposting oleh Unknown on
Diposting oleh Unknown on Sep 8, 2009
Berikut tips membuka peluang bisnis :
© Iwan Agustian
Diposting oleh Unknown on Jul 17, 2009
Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi ahli memasak dulu cthnya memasak mushroom food, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut.
Persiapan dalam memulai bisnis restoran/mushroom restaurantlainnya, adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha anda untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.
Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat makanan yang akan dijual tersebut. Karena banyak yang sukses berbisnis makanan(food) dari mengambil makanan ditempat lain, lalu menjual fried mushroom lagi. Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa menjual, anda juga bisa menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat yang ramai pengunjung.
Untuk bisnis makanan atau food restaurant, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis makanan.
Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul ahli dibidangnya cth fried mushroom. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan coba-coba membuka rumah makan atau food restaurant jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya.
Dukung kampanye stop dreaming start action sekarang
Diposting oleh Unknown on Jun 24, 2009
Diposting oleh Unknown on May 26, 2009
Diposting oleh Wikey on Apr 2, 2009
Diposting oleh mabok euyyy on Mar 12, 2009
#1. Buatlah List Kerja
Tempelkan di tempat selalu terlihat oleh Anda. Beri tanda dan warna yang menarik perhatian. List itu merupakan “kompas” pemandu Anda untuk merintis bisnis anda berjalan dan berhasil.
#2. Segeralah Melangkah
Tirulah bagaimana bayi belajar jalan. Jatuh-bangun, tanpa pernah menyerah, dengan langkah-langkah kecilnya. Seperti itu pula seharusnya Anda ketika memulai sebuah Usaha Baru, Bisnis Kecil & Bisnis Baru. Meski sedikit, pendek, dan kecil, segeralah melangkah. Realisasikan list kerja Anda, fokuslah, karena itu akan memperkecil rasa takut dan keasingan yang Anda alami. Keraguan-raguan hanya hilang oleh tindakan.
#3. Dapatkan Pelanggan atau Klien
Kalau anda belum mempunyai pelanggan atau klien, Anda belum bisa dikatakan punya Usaha Baru, Bisnis Kecil & Bisnis Baru, Jadi, dapatkan pelanggan atau klien pertama Anda untuk memulai bisnis baru Anda. Layani, rawat, dan puaskan pelanggan pertama Anda.
#4. Lupakan Kesempurnaan
Tidak mungkin Anda mengharapkan segala sesuatunya berjalan sempurna ketika awal-awal Anda merintis bisnis baru / Usaha Baru Anda. Pasti ada saja masalah dan rintangannya. Tapi tidak apa, itu biasa dan sangat wajar. Di sini, sikap realistis dan kesabaran Anda sangat dibutuhkan.
#5. Pilihlah Karyawan Pekerja Keras
Sangat penting di awal-awal merintis Usaha Baru Anda, Anda dikelilingi oleh orang-orang yang semangat dan pekerja keras. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang penuh gairah sehingga semakin menambah amunisi kerja bisnis Anda.
#6. Bicaralah Soal Bisnis
Kondisikan diri Anda dalam dunia bisnis dan sebagai pebisnis. Ganti pilihan kata dan bahasa Anda dalam kehidupan sehari-hari. Bicarakan perusahaan Anda sebagai bisnis, bukan tentang sebuah bisnis. Yakinkan diri Anda sendiri bahwa Anda sedang menjalankan sebuah bisnis(cth Bisnis Modal Kecil, Usaha Baru & Modal Kecil). Sebab, kalau Anda sendiri tidak yakin dengan bisnis Anda, bagaimana Anda bisa mengharapkan orang lain yakin. Jangan katakan kata-kata yang menunjukkan Anda (seperti) tidak serius dalam bisnis. Misalnya saja, “Saya sedang berusaha memulai bisnis”. Katakan “Ini bisnis saya“.
#7. Hargai Diri Anda
Kita semua menyukai penghargaan. Ini saatnya untuk jujur pada diri sendiri, setiap minggu sekali, tanyakan pada diri Anda apakah Anda sudah melakukan sesuatu yang layak untuk dihargai, sesuatu yang nyata berpengaruh terhadap kemajuan bisnis Anda. Jangan sungkan-sungkan untuk merayakannya.(coba deh anda kunjungi Usaha Murah, Bisnis Murah, Usaha Kecil, Modal Bisnis untuk membantu anda dalam bisnis)
#8. Jadikan Semuanya Accountable
Temukan rekan bisnis, organisasi atau pemilik usaha lain yang bisa, langsung ataupun tidak langsung, mengawasi bisnis baru Anda. Langkah ini penting agar Anda selalu terdorong untuk melakukan langkah-langkah serius yang bisa dipertanggungjawabkan. Langkah ini juga membuat Anda selalu berada di jalur tujuan bisnis Anda.
#9. Antisipasi Perkembangan Zaman
Pastikan kalau bisnis Anda (cth Bisnis Modal Kecil, Usaha Baru, Modal Kecil) tidak ketinggalan zaman. Itulah mengapa Anda disarankan tidak lama-lama menghabiskan waktu untuk meruncingkan ujung pensil Anda. Sebab yang lebih penting adalah melakukan sesuatu untuk bisnis Anda. Di sini, Anda harus peka terhadap perkembangan zaman.
#10. Ingatlah Mimpi Anda
Ketika bisnis Anda sudah mulai berjalan, jangan takut untuk keluar dari “zona aman” Anda. Katakan pada diri Anda, “Sekarang saya sudah punya bisnis sendiri. Saatnya membesarkan bisnis saya”. Merubah tujuan dan menciptakan mimpi baru juga bisa menyegarkan semangat Anda seperti awal mula merintis bisnis baru Anda.
Temukan informasi menarik lainya di Usaha Baru, Bisnis Kecil, Bisnis Baru, Bisnis Modal Kecil, Usaha Baru, Modal Kecil, Usaha Modal Kecil, Usaha Murah, Bisnis Murah, Usaha Kecil, Modal Bisnis dan Usaha Baru : Bisnis & Usaha Modal Kecil - Usaha & Bisnis Murah Singaraja Bali pada 88db.com.
Diposting oleh mabok euyyy on Feb 20, 2009
Diposting oleh malamjumat on Jan 19, 2009
Diposting oleh malamjumat on Nov 27, 2008
1. Perhatikan akan katerbatasan modal. Sebelum Anda melakukan penelitian, tentu Anda telah dapat mengukur kemampuan keuangan Anda sendiri. Apakah tempat usaha tersebut akan disewa atau dibeli. Kalau harganya atau sewanya tidak cocok, tidak ada gunanya meneliti situasi lokasi tersebut lebih lanjut.
2. Pelajari lebih mendalam lokasi yang telah dipilih. Untuk Anda yang memilih jenis usaha toko atau jasa di daerah pemukiman, perlu juga dipertimbangkan hal-hal berikut, misalnya :
a. Kelompok kesukuan dengan mengetahui berbagai macam suku yang mungkin berada di daerah tersebut, maka kita juga akan mengetahui kebutuhan spesifik dari kelompok tersebut.
b. Kepercayaan maupun kebudayaan Anda tentunya tidak akan menjual produk-produk yang tidak dikonsumsi oleh sebagian besar penghuni karena faktor tertentu.
c. Taraf hidup maupun daya belinya. Dengan pengamatan, Anda tahu produk dan jasa maupun kualitasnya yang perlu disediakan dan yang cocok untuk konsumen. Kemudian tempat belanja apa yang cocok bagi masyarakat di sana.
d. Jumlah pembeli yang diharapkan membeli. Hal ini diperlukan untuk menetapkan banyaknya macam-macam penjualan atau rata-rata nilai penjualan setiap harinya untuk memperkirakan perputarannya. Misalnya dengan memperhatikan apakah di sana pusat shopping atau tidak, dan sebagainya.
3. Potensi perkembangan daerah. Selidiki sebelumnya bahwa daerah yang telah Anda pilih merupakan daerah yang berkembang dan tumbuh dengan cepat atau sebaliknya. Hal ini dapat Anda tanyakan kepada pihak perusahaan yang membangun perumahan atau developer. Misalnya tahap-tahap pembangunan rumah-rumah baru, juga banyaknya usaha yang sudah ada. Misalnya kalau tahap Ke I baru dibangun 200 rumah, diharapkan tahap berikutnya sudah dibangun 400 rumah dalam tahun yang sama. Tujuannya agar kita mengetahui perkembangan di sana, tempat belanja apa yang cocok bagi masyarakat. Kemudian apakah di sana cocok dijadikan pusat shopping dan sebagainya. Misalnya sekarang daerah yang mengalami perkembangan adalah Depok. Munculnya berbagai pusat perbelanjaan, salah satunya adalah Depok Town Square.
Dengan petunjuk yang disebutkan di atas Anda dapat menganalisanya lebih cermat untuk mendapatkan keputusan yang tepat, sebelum Anda memutuskan memilih tempat usaha dilokasi tersebut.
www.lppm.ac.id
Temukan Tempat Usaha, Tempat Belanja, Pusat Perbelanjaan, Pusat Shopping, Shopping Mall Depok Town Square hanya di Tempat Usaha & Belanja : Pusat Perbelanjaan & Shopping Mall Depok Town Square 88db.com
©2008-2014 Kumpulan Artikel - Tips · All Rights Reserved