Bisnis yang berkembang pesat pascakrisis ekonomi, salah satunya adalah bisnis rental (Sewa Mobil Solo). Sebelumnya bisnis rental identik dengan kendaraan (baca: mobil), tapi perkembangannya saat ini hampir semua kebutuhan kantor, mulai dari dispenser, mesin fotokopi hingga perangkat komputer sudah ada penyedia jasa rentalnya.
Perkembangan bisnis rental tak lepas dari besarnya kebutuhan pasar akan jasa yang ditawarkan oleh para pelaku bisnis rental. Pola rental yang ditawarkan oleh pebisnis rental, diyakini menjadi solusi yang lebih mudah, efektif dan efisien bagi pengguna jasanya. Apalagi belakangan alih daya (outsourcing) seolah-olah menjadi buzz word yang paling ngetren di kalangan pebisnis. Dengan alih daya, perusahaan berusaha fokus pada bisnis intinya, dan menyerahkan hal-hal lain yang bersifat mendukung kepada pihak lain yang lebih menguasai. Lihat Sewa Mobil Solo dan Rental Mobil Solo.
Pengamat pemasaran yang juga Direktur Program S-1 Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, Agus W. Soehadi, menyebutkan bahwa setidaknya ada dua faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan terkait dengan membeli atau menggunakan jasa rental untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu faktor kuantitatif dan kualitatif. Faktor kuantitatif, menurutnya, terkait dengan biaya; sedangkan faktor kualitatif terkait dengan performa dan kualitas output yang dihasilkan, serta pilihan kompetensi yang akan dikembangkan oleh perusahaan. “Biasanya dengan menggunakan perusahaan lain (rental – Red.) jauh lebih efisien dan profesional dibanding jika dilaksanakan sendiri,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Agus, dengan menggunakan jasa rental, perusahaan tidak harus dipusingkan oleh segala urusan yang sebenarnya tidak terkait secara langsung dengan bisnis intinya. Sebagai contoh, kebutuhan akan kendaraan kantor. Jika perusahaan harus membeli berarti dibutuhkan pengemudi yang harus digaji dan mendapatkan fasilitas lain, belum lagi biaya pemeliharaan, biaya inisial yang cukup besar (jika beli secara tunai), dan perlu ada pengawas pengemudi, serta biaya-biaya lain yang relevan.
Selain tenaga kerja yang sifatnya parsial, lanjut Pongki, saat ini mobil (Mobil Solo) merupakan pilihan nomor satu bagi perusahaan dalam melakukan alih daya. Bisa dibayangkan, untuk perusahaan besar dengan ratusan unit kendaraan transportasi pasti akan dipusingkan dengan urusan perawatan, pajak kendaraan, pengemudi, belum lagi kalau terjadi sesuatu di jalan, seperti kena tilang polisi ataupun kecelakaan.
Pendapat Pongki boleh jadi benar. Dari sekian banyak jenis rental, rental kendaraanlah (Mobil Solo) yang paling besar. Walau tak ada data pasti, kebutuhan akan kendaraan operasional perusahaan diperkirakan mencapai lebih dari 35 ribu unit. Tak heran, jumlah pemain di bisnis rental kendaraan pun terus bertambah dari waktu ke waktu. Mulai dari yang berskala besar seperti TRAC, Indorent, Adira Rental, dan Golden Bird, hingga perusahaan yang skalanya lebih kecil – yang jumlahnya cukup banyak – bahkan, rental rumahan yang hanya bermodal beberapa unit mobil jauh lebih banyak. Lihat Rental Mobil Solo dan Bursa Mobil Solo.
Pertambahan jumlah pemain tak lain disebabkan pasar yang terus berkembang. Hampir semua pemain setiap tahunnya berhasil menikmati pertumbuhan pendapatan. Dr. Kartika D. Antono, Presiden & CEO Europcar Indorent, menyebutkan bahwa bisnis rental mobil ( Bursa Mobil Solo) meningkat cukup tinggi dalam lima tahun terakhir. “Tahun lalu kami tumbuh sekitar 10%. Tahun ini proyeksinya tumbuh sekitar 12%,” ujarnya.
Sumber: swa.co.id
Temukan informasi lainnya mengenai Sewa Mobil Solo - Rental Mobil Solo - Bursa Mobil Solo - Mobil Solo hanya di Bursa Mobil Solo : Sewa Mobil Solo & Rental Mobil Solo pada 88db.com
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment