Gerakan kembali ke alam menjadi alah satu faktor pendorong konsumsi tumbuh-tumbuhan dan sayuran sebagai sarana menuju hidup sehat dari penyakit tubuh dan berumur panjang dalam merawat kesehatan tubuh. Kondisi ini secara tidak langsung menumbuhkan masyarakat baru yaitu pengkonsumsi tumbuhan dan sayuran untuk mencegah penyakit.
Agar dapat memanfaatkan berbagai jenis sayuran secara optimal dibutuhkan penelitian dalam waktu panjang.
Kekebalan Tubuh
Penelitian yang dilakukan tim peneliti Jepang di bawah pimpinan Masatoshi Yamazaki menemukan fenomena baru dari observasi terhadap 14 jenis sayuran untuk mengobati penyakit kesehatan. Empat belas sayuran yang diteliti adalah jenis sayuran yang dikonsumsi oleh masyarakat umum sehari-hari untuk mengatasi penyakit. Penelitian mengindikasikan adanya semacam senyawa yang mempunyai sifat menstimulasi tubuh memproduksi senyawa, yang diistilahkan dengan TNF (Tumor Necrosis Factor). TNF adalah senyawa aktif dalam tubuh yang dapat berfungsi untuk meluruhkan sel-sel tumor dan penyakit tubuh.
Nilai lebih dari senyawa yang terkandung di dalam sayuran itu di samping mempunyai sifat seperti TNF, mempunyai kemampuan pula menstimulasi daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh yang diistilahkan dengan immunopotentiator. Dari 14 jenis sayuran ini, empat jenis di antaranya yaitu seperti kol, wortel, bayam, dan buncis ternyata mempunyai potensi tinggi untuk menginduksi tumbuhnya faktor kekebalan di dalam tubuh.
Hasil uji yang dilakukan terhadap sifat immunopotentiator ini, sayuran seperti wortel, kubis, dan bayam mempunyai aktivitas stimulan yang kuat sepadan dengan interferon dan OK-432 serum. Kedua senyawa ini, interferon dan OK-432 serum, adalah senyawa yang secara luas sudah digunakan di rumah-rumah sakit untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh pada pasien yang umumnya terjangkit kanker.
Percobaan yang dilakukan pada hewan percobaan yang mendapat suntikan ekstrak sayuran menunjukkan TNF yang dihasilkan mencapai 1000 U/ml, dua kali lipat dari yang dihasilkan dengan perlakuan interferon atau OK-432 yang hanya mencapai 500 U/ml. Namun demikian tidak berarti bahwa semakin banyak makan ekstrak sayuran maka TNF yang diproduksi didalam tubuh akan bertambah tinggi.
Ternyata ada ambang batas maksimal untuk tiap jenis sayuran yang memiliki pengaruh terhadap produksi TNF di dalam tubuh, walaupun dosis ekstrak sayuran yang dikonsumsi sama. Misalnya, ekstrak bayam dan kol yang disuntikkan ke dalam tubuh tikus percobaan sampai di atas dosis 13ul/hewan, justru produksi TNF menjadi turun. Berbeda dengan wortel atau buncis yang di atas dosis tersebut masih menunjukkan kenaikan dari produksi TNF.
Dengan demikian, kalau kita akan memanfaatkan khasiat sayuran, tentunya juga harus cukup selektif. Artinya selektif dalam memilih sayuran yang mempunyai pengaruh stimulator pembentukan TNF tinggi, tapi cukup aman bagi yang mengonsumsi. Kadang kala ada orang yang tidak dapat makan sayuran berserat tinggi, atau mengandung kadar kristal oxalat tinggi, seperti bayam atau kangkung.
Penulis adalah staf peneliti bioteknologi/mikrobiologi di Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
www.sinarharapan.co.id/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Pencegahan Penyakit ~ Mencegah Penyakit ~ Mengatasi Penyakit ~ Kesehatan Tubuh ~ Penyakit Kesehatan ~ Penyakit Tubuh dan Pencegahan Penyakit:Mencegah Penyakit&Mengatasi Penyakit-Kesehatan Tubuh Bandung di 88db.com
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment