Kompromi
Ketika tak berhasil mengajak pasangan bicara, jangan sekali-kali mengambil keputusan sendiri. Bisa-bisa malah kebablasan dan tak menemukan hasil yang baik. Ulang tahun Si Kecil seharusnya jadi sarana saling mendekatkan keluarga, bukan memancing konflik.
Bila tak ada kompromi, pasangan justru akan sengaja melakukan hal-hal di luar kendali. Ikatan pernikahan pun akan makin merenggang. Padahal, perkawinan ibarat investasi jangka panjang. Sehingga harus tetap dipelihara dengan saling mengembangkan cinta yang sudah ada.
Memang, amat wajar terjadi perbedaan pendapat antar pasangan. Yang penting, jelas Dewi, harus ada kompromi. Bicarakan dengan pasangan, apa yang menjadi prioritas di acara ulang tahun anak tahun ini, misalnya ingin agar anak merasa istimewa dan dicintai.
Sampaikan maksud kepada pasangan dengan baik, misalnya "Pa, bagaimana perayaan ulang tahun Rani tahun ini. Padahal, kondisi kita sedang krisis?" Jika pasangan langsung menjawab dengan kata "terserah", ya sudah lakukan saja apa yang Anda berdua sepakati, misalnya hanya membuat nasi kuning secukupnya atau Sablon Digital untuk baju yang di pakai saat ulang tahun, lalu disantap bersama keluarga atau kerabat dekat saja.
Namun, tetap tegaskan kepada pasangan berapa anggaran yang akan dikeluarkan. Bila suami memercayakannya kepada Anda, artinya ia setuju rencana Anda. Terkadang pria berkata "terserah" bukan berarti tidak peduli, lho. Tetapi, ia menyadari tak pandai menangani urusan itu. Sang istrilah yang piawai menangani masalah ini.
Tanggapan Positif
Tentu akan berbeda kondisinya bila pasangan menanggapi persoalan ini dengan cara yang tidak positif. Jangan dibiarkan, tetapi tetap tanyakan seusai pesta. Istri jangan menyalahkan suami. Misalnya, "Saya merasa kamu sudah terlalu kasar!"
Komunikasi amat berpengaruh di saat terjadi perbedaan pendapat. Dari cara penyampaian komunikasi saja bisa memancing konflik, lho! Ketika perbedaan pendapat mencapai puncaknya, apalagi istri sampai menangis, tak ada salahnya suami memeluk dan menenangkannya. Sayangnya, perlakuan seperti ini seringkali tidak dilakukan suami.
Istri bisa mencoba berkata, "Saya mau, deh, sesekali Papa kasih ide untuk ulang tahun anak kita," atau "Papa lebih suka pesta anak kita seperti apa?" Seorang istri sebaiknya mampu membangkitkan suasana hangat dan relaks ketika berdiskusi dengan suaminya. Jangan cepat ngambek bila pendapatnya tak diterima suami, seperti sikap anak ABG.
Bila suami masih juga belum tertarik membicarakan persta ulang tahun anak, coba pancing dengan kalimat, "Papa setuju tidak, kalau Mama bikin pesta di rumah? Nanti Mama akan masak dan bikin kue sendiri, pasti lebih hemat biaya dari pada pesan antar atau pengiriman barang kue ulang tahun dari luar atau toko."
Sebaliknya istri punya sejumlah rencana alternatif yang sederhana agar suami tidak harus berkata, "Terserah." Dan jangan lupa, berilah selalu tanggapan positif. Begitu terjalin komunikasi dengan baik dan mau saling bicara terbuka, perbedaan pendapat atau konflik bisa teratasi. Itulah pentingnya bicara!
default.tabloidnova.com
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang