Untuk menghindari hambatan pengiriman barang karena buruknya kondisi jalan di jalur pantai utara, pengusaha perusahaan pengiriman bisa memilih alternatif angkutan barang untuk pengiriman mobil atau pengiriman motor dengan menggunakan kapal roll on-roll off atau ro-ro. Perusahaan pelayaran siap menyediakan 40 kapal yang beroperasi di sejumlah pelabuhan.
Menurut Oentoro, jasa pengiriman barang dengan kapal ro-ro bisa lebih efisien dibandingkan dengan angkutan darat. Mekanismenya, trailer jasa pengiriman langsung masuk ke kapal dan langsung keluar begitu sudah sampai di pelabuhan tujuan. Waktu perjalanan pengiriman barang pun akan lebih cepat dibandingkan dengan angkutan darat jasa pengiriman barang saat ini. Dia mencontohkan, untuk angkutan barang perusahaan pengiriman barang dari Surabaya pengiriman ke Jakarta hanya memakan waktu sekitar 26 jam, sedangkan jika menggunakan angkutan darat perusahaan pengiriman membutuhkan waktu dua hari perjalanan. Adapun dariSemarang pengiriman ke Jakarta hanya butuh waktu enam jam sampai delapan jam.
Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, hambatan pengiriman barang seperti pengiriman mobil atau pengiriman motor yang dialami perusahaan pengiriman barang karena kondisi jalan memang sudah tidak bisa dihindarkan. Karena itu, dia sudah menyarankan penggunaan armada laut untuk pengiriman ke Manado, pengiriman ke Medan, dan pengiriman ke Kupang seperti kapal ro-ro sebagai alternatif. "Inilah yang disebut dengan integrasi antarmoda. Persoalan hambatan pengiriman barang yang dialami jasa pengiriman karena kerusakan jalan, seperti di jalur lintas timur Sumatera dan pantai utara Jawa bisa dihindari," kata Hatta.
Menurut Oentoro, potensi industri pelayaran untuk angkutan barang untuk pengiriman ke Manado, pengiriman ke Medan, dan pengiriman ke Kupang sebenarnya sangat besar. Terlebih lagi dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2005 tentang pemberdayaan industri pelayaran dan penerapan asas cabotage atau asas satu pelabuhan tujuan.
Secara perlahan porsi angkutan barang yang sebelumnya dikuasai perusahaan pelayaran asing bisa diambil perusahaan nasional. Akan tetapi, prosesnya tidak bisa berlangsung cepat karena revitalisasi industri pelayaran bergerak lamban. "Minimnya dukungan pemberian kredit dari perbankan adalah salah satu hambatan. Bank belum percaya sepenuhnya kepada industri pelayaran sehingga menetapkan persyaratan yang sulit dipenuhi industri untuk mendapatkan kredit. Padahal, industri pelayaran membutuhkan kredit untuk penambahan armada," kata Oentoro.
Sebagai salah satu upaya pemberdayaan industri pelayaran nasional, kata Oentoro, INSA sudah menandatangani kesepakatan kontrak kerja sama dengan para pemakai jasa angkutan lautIndonesia yang tergabung dalam Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo). "Dengan kontrak ini, maka seluruh anggota Depalindo hanya akan memakai angkutan pelayaran nasional untuk pengiriman barang ekspor dan impor. Sebagai konsekuensinya, kami memberikan potongan biaya jasa sebesar 35 persen," kata Oentoro. (OTW)
http://stratos-online.org/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Perusahaan Pengiriman, Jasa Pengiriman, Pengiriman Barang, Jasa Pengiriman Barang, Perusahaan Pengiriman Barang, Pengiriman Mobil, Pengiriman Motor, Pengiriman Ke, Pengiriman Ke Manado, Pengiriman Ke Medan, Pengiriman Ke Kupang di 88db.com
Selengkapnya
→
Penggunaan Angkutan Kapal
Menurut Oentoro, jasa pengiriman barang dengan kapal ro-ro bisa lebih efisien dibandingkan dengan angkutan darat. Mekanismenya, trailer jasa pengiriman langsung masuk ke kapal dan langsung keluar begitu sudah sampai di pelabuhan tujuan. Waktu perjalanan pengiriman barang pun akan lebih cepat dibandingkan dengan angkutan darat jasa pengiriman barang saat ini. Dia mencontohkan, untuk angkutan barang perusahaan pengiriman barang dari Surabaya pengiriman ke Jakarta hanya memakan waktu sekitar 26 jam, sedangkan jika menggunakan angkutan darat perusahaan pengiriman membutuhkan waktu dua hari perjalanan. Adapun dari
Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, hambatan pengiriman barang seperti pengiriman mobil atau pengiriman motor yang dialami perusahaan pengiriman barang karena kondisi jalan memang sudah tidak bisa dihindarkan. Karena itu, dia sudah menyarankan penggunaan armada laut untuk pengiriman ke Manado, pengiriman ke Medan, dan pengiriman ke Kupang seperti kapal ro-ro sebagai alternatif. "Inilah yang disebut dengan integrasi antarmoda. Persoalan hambatan pengiriman barang yang dialami jasa pengiriman karena kerusakan jalan, seperti di jalur lintas timur Sumatera dan pantai utara Jawa bisa dihindari," kata Hatta.
Menurut Oentoro, potensi industri pelayaran untuk angkutan barang untuk pengiriman ke Manado, pengiriman ke Medan, dan pengiriman ke Kupang sebenarnya sangat besar. Terlebih lagi dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2005 tentang pemberdayaan industri pelayaran dan penerapan asas cabotage atau asas satu pelabuhan tujuan.
Secara perlahan porsi angkutan barang yang sebelumnya dikuasai perusahaan pelayaran asing bisa diambil perusahaan nasional. Akan tetapi, prosesnya tidak bisa berlangsung cepat karena revitalisasi industri pelayaran bergerak lamban. "Minimnya dukungan pemberian kredit dari perbankan adalah salah satu hambatan. Bank belum percaya sepenuhnya kepada industri pelayaran sehingga menetapkan persyaratan yang sulit dipenuhi industri untuk mendapatkan kredit. Padahal, industri pelayaran membutuhkan kredit untuk penambahan armada," kata Oentoro.
Sebagai salah satu upaya pemberdayaan industri pelayaran nasional, kata Oentoro, INSA sudah menandatangani kesepakatan kontrak kerja sama dengan para pemakai jasa angkutan laut
http://stratos-online.org/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Perusahaan Pengiriman, Jasa Pengiriman, Pengiriman Barang, Jasa Pengiriman Barang, Perusahaan Pengiriman Barang, Pengiriman Mobil, Pengiriman Motor, Pengiriman Ke, Pengiriman Ke Manado, Pengiriman Ke Medan, Pengiriman Ke Kupang di 88db.com