Hobi pada sesuatu bisa menjadikannya sebagai ladang bisnis. Bahkan kalau diseriusi dapat menjadi sebuah bisnis yang besar dan membantu memberi peluang kerja bagi banyak orang.
Itulah yang tengah dirintis oleh Damayanti Dasuki, pengelola Ar.Tu.Di Boutique atau butik online. Bersama sahabatnya Rina, sejak tahun lalu Yanti, begitu sapaan karabnya, membuat busana dengan rancangan yang bisa dipakai oleh perempuan berkerudung atau bukan.
"Saya sejak remaja suka fashion. Saya suka merancang sendiri dan menjahitkannya ke penjahit langganan. Lama-kelamaan banyak tempat yang suka dengan baju yang saya pakai, dan malah mereka ingin dibuatkan busana serupa. Saya pikir ini sebuah lahan bisnis baru," ujar ibu tiga ini.
Semula Yanti hanya seorang ibu rumah tangga yang mengurusi anak dan suami. Sekali-sekali ikut suaminya dalam berbagai kegiatan di partai atau acara bisnis. Namun, setelah suaminya wafat setahun lalu, dia mulai serius mengelola butiknya.
"Saya langsung mengambil alih urusan bisnis suami. Sekarang ini bisnis yang yang saya geluti adalah pabrik genteng beton dan batako di Cibinong, dan bisnis butik online. Saya senang mengelola butik ini karena berkaitan dengan hobi di bidang fashion," ujar perempuan kelahiran Cirebon, 30 April 1971 ini.
Lulusan ABA jurusan bahasa Inggris ini menuturkan modal awalnya untuk membuka butik ini diambil dari simpanannya sendiri sebesar Rp20 juta. "Mula-mula saya memproduksi lagi beberapa baju yang saya pakai dan sering mendapat komentar dari teman-teman. Setelah jadi sekitar 15 busana, saya undang teman-teman ke rumah. Lalu memperagakan produksi tersebut. Baju yang terbanyak mendapat perhatian dan komentar, itu yang saya copy masing-masing sampai lima setel lagi untuk dijual," ujar Yanti.
Foto-foto dari busana tersebut dimasukkan dalam jejaring sosial facebook, dengan nama Artudie. Dia menjualnya lewat online, media yang lagi tren belakangan ini untuk pemasaran produk, terutama bagi UKM.
"Lewat shopping online ini cukup banyak permintaan. Semuanya berdasarkan kepercayaan. Pembeli memilih busana yang ada di foto, terus mereka mentransfer uangnya, kemudian kami kirimkan bajunya lewat penitipan kilat," ujar Yanti.
Dari mengelola butik online ini, Yanti jadi sering diminta mengisi acara UKM, berupa talkshow dan berbagi cerita tentang kisah hidupnya, dan bagaimana mengelola butik tanpa punya toko khusus. Workshop-nya di rumahnya sendiri di bilangan Bekasi.
Seperti baru-baru ini Yanti diminta oleh Bank Bumiputera untuk berbagi pengalaman mengenai bisnis dan upaya membesarkan tiga anaknya. Dalam seminar berjudul Breakthrough thingking for ladies entrepreneur tersebut, Yanti mengajak kaum ibu agar jangan hanya terpaku pada uang suami, tetapi sebaiknya membuka usaha sendiri dan bisa dikerjakan di rumah.
web.bisnis.com
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment