Pemilu 2004 lalu menjadi pengalaman yang tak terlupakan buat Triyono Nurhadi alias Yono, pemilik bisnis percetakan sablon "Malioboro Sablon" yang berlokasi di Kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Cakung, Jakarta Timur. Bagaimana tidak, kala itu usahanya “babak belur”, lantaran banyak caleg peserta pemilu yang ternyata tidak mau melunasi pembayaran atas order cetak pesanannya, meski order pembuatan cetak sablon kaos (Offset Printing Poster) dan spanduk sudah dipenuhinya. Alih-alih meraup untung, pengusaha bisnis percetakan sablon ini justru menelan kerugian yang tidak sedikit (Offset Printing Brochure).
“Salahnya, waktu Pemilu 2004 lalu saya banyak menerima order Offset Printing Service kampanye berdasarkan kepercayaan semata kepada pemesan. Tidak ada perjanjian pembayaran hitam diatas putih, apalagi uang muka. Makanya, begitu penagihan dilakukan, banyak caleg yang mangkir melunasi dan saya pun tidak bisa menuntut melalui jalur hukum.” ujarnya.
Pengalaman pahit itu, tentunya tak mau diulanginya lagi pada Pemilu 2009. Dia baru mau mengerjakan order cetak sablon aau Printing Brochure yang diajukan caleg atau parpol, setelah ada uang muka sebesar 50%-70% dari nilai pesanan dan pelunasan dilakukan saat penyerahan seluruh pesanan. Dia pun mencoba mencari tahu dengan seksama alamat rumah tinggal caleg, bila memungkinkan, bagi caleg yang baru membayar uang muka Printing Brochurekurang dari 50%. Sekedar berjaga-jaga, mengantisipasi tidak terbayarnya order pesanan sang caleg.
Langkah ini ternyata cukup ampuh bagi pelaku bisnis percetakan dan Offset Printing, karena pembayaran terpenuhi dan pekerjaan menjadi lancar dilaksanakan. Akhirnya pun dia bisa meraup untung yang tidak sedikit dari banjirnya order cetak sablon kaos, spanduk atau bendera Printing Poster partai politik selama masa kampanye Pemilu 2009 ini.
chabelita.biz
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment