Showing posts with label kain tenun. Show all posts
Showing posts with label kain tenun. Show all posts

Busana Malam dari Kain Tenun

Diposting oleh Wikey on May 12, 2009

Membuat Model Busana dengan basic kain tenun memang tidak mudah. Pasalnya, kain tenun itu cenderung tebal dan kaku dengan corak tradisional yang khas.

Tak salah jika banyak desainer yang juga mengalami kesulitan saat mengolah kain tenun menjadi Gaun Malam. Salah satunya yang dialami desainer Defrico Audy.

Audy -begitu panggilan Defrico Audy- mengaku kesulitan saat menggarap kain tenun Bentenan, Minahasa, Sulawesi Utara, yang memiliki motif yang sudah pakem. Hal ini tentu berpengaruh terhadap Gaun Design yang ingin Audy ciptakan.

"Saya memang bekerja sama dengan Yayasan Karema, yang juga mensponsori kain Bentenan ini. Kebetulan kain-kain yang mereka berikan kepada saya yang memiliki motif-motif yang sudah pakem. Setiap motif itu ada filosofinya, jadi saya dituntut kreatif dalam mengolah kain tersebut," tutur Audy kepada okezone, di Jakarta belum lama ini.

Upaya Audy mengolah Model Busana kain Bentenan menjadi Gaun Malam yang indah memang menuai hasil yang maksimal. Rancangannya yang diberi nama Capture Imagination tampil memukau saat gelaran Fashion Tendance 2008, di Upper Room, Annex Building, Hotel Nikko, Jakarta.

"Saya senang bisa menampilkan sisi lain dari kain Bentenan. Kain Bentenan tidak lagi disandingkan dengan kebaya atau baju bodo, tapi juga dengan Gaun Modell busana lain yang lebih bercitra internasional," terangnya.

Kali ini Audy memberikan sentuhan Design Gaun yang lebih fresh dari bahan tenun yang dikombinasikan dengan bahan chiffon silk, satin silk, taffeta, brocade, dan tulle. Termasuk juga menggunakan siluet empire, jacket, bolero, mini skirt, long dress, cape, dan cocktail dress.

"Ciri tersebut sangat mencerminkan karakter saya selama ini. Jadi meski bahan yang saya pakai tenun, Model Gaun Malam saya tetap berkesan glamor dan seksi," jelas Audy.

Soal aplikasi busana, Audy coba memperkenalkan bordir, bahan-bahan alam, lempengan kuningan, koin emas, swarovski, dan beads.

"Untuk tren 2008, saya memang meminimalisir penggunaan payet dan kristal swarovski. Saya lebih mengedepankan batu-batu alam yang dapat mencitrakan kesan glamor pada rancangan saya," tukasnya.

Sumber: lifestyle.okezone.com

Temukan informasi lainnya di Jual Gaun Malam | Jual Gaun | Gaun Malam | Model Gaun | Model Gown | Busana Malam | Gown Design |Gaun Design | Model Busana | Busana Model | Design Gaun | Design Gown | Model Gaun Malam | Design Gaun Malam |Busana Gaun | Gown Model | Gaun Model dan Jual Gaun Malam: Model Gaun Malam-Design Gaun& Busana Malam- Model Gown hanya di 88db.com
Selengkapnya Busana Malam dari Kain Tenun

kain sarung berkualitas

Diposting oleh tangandingin on Apr 24, 2009

Sarung yang Bukan Hanya untuk "Sarungan"

Entah bagaimana asal mulanya, untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, motif kotak-kotak telanjur melekat erat dengan kain sarung atau cotton sarong. Bila bicara sarung atau cotton sarong, itu artinya kain panjang bermotif kotak-kotak, sementara motif kotak-kotak tidak terlalu sulit untuk diidentikkan dengan beach sarongs atau sarung.

Padahal, sarung adalah sehelai kain panjang yang saling menyambung pada tepinya sehingga bentuknya seperti tabung. Dengan begitu, ada banyak sekali ragam hias sarung atau beach sarongs, bisa motif yang dibuat dengan teknik batik, ada sarung songket, ada tenun ikat, ada pula motif kotak-kotak tadi yang telanjur salah kaprah identik dengan sarong wrap. Dan, bila kita membaca buku Nian S Djoemena berjudul Lurik, Garis-garis Bertuah (Djambatan, 2000), kita akan melihat bahwa lurik pun ada yang berkotak-kotak motifnya seperti pada lurik bermotif tumbar pecah.

Upaya mengangkat sarong wrap dengan motif kotak-kotak (selanjutnya akan disebut sebagai kain sarung) menjadi produk mode, sudah beberapa kali dilakukan meskipun upaya itu masih bersifat sporadis. Didi Budiardjo pernah memakai kain sarung pelekat dalam rancangannya yang dipadu dengan kebaya. Ramli dan Musa Widiatmodjo juga pernah menggarap motif sarung dalam rancangan mereka. Dina Midiani menggunakan bahan dasar sarung pada koleksi sekundernya dan pada Bali Fashion Week yang akan diadakan di Bali, pertengahan Oktober mendatang.

Meskipun sudah banyak upaya mengangkat pamor sarung batik, tetapi kain tenun rakyat yang diproduksi mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Sulawesi ini kelihatannya masih belum bisa masuk ke dalam arus utama garmen di Indonesia. Mungkin karena sarung batik sudah telanjur melekat citranya sebagai kain untuk pengusir dingin pada malam hari atau pengusir nyamuk di gardu ronda, dan identik dengan kain murah meriah yang biasa dipakai sehari-hari bekerja di rumah, ladang, hingga pasar.

Majalaya dan Pekalongan adalah dua kota yang pernah terkenal dengan industri grosir sarung. Di Majalaya, grosir sarung merupakan industri tekstil yang dikerjakan sejak tahun 1950-an dan memberi pekerjaan langsung kepada 20.000 penduduk. Kejayaan kota yang pernah mendapat julukan Kota Dollar pada tahun 1960-an karena industri tekstilnya pernah menguasai 40 persen pasar tekstil dalam negeri, kini nyaris tak berbekas.

Begitu juga Pekalongan. Awal tahun ini industri sarung dan tekstil Pekalongan mengibarkan bendera SOS karena jutaan lembar produksi industri di Pekalongan tidak bisa dipasarkan karena pasar tradisional mereka, yaitu Bali dan Pasar Tanah Abang, dua-duanya runtuh dalam selang waktu kurang dari satu tahun. Sejak peledakan bom di Legian, Bali, 12 Oktober lalu, pasar ke Bali langsung sepi, disusul kebakaran Pasar Tanah Abang pada bulan Februari 2003. Ratusan ribu tenaga kerja yang bekerja langsung maupun tidak langsung pada industri sarung dan tekstil Pekalongan terancam kehilangan pekerjaan.

DI lobi Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dari tanggal 3 September sampai 2 Oktober mendatang tengah berlangsung.

Temukan semua :

Cotton Sarong - Beach Sarongs - Sarong Wrap - Kain Sarung - Sarung Batik - Grosir Sarung dan Cotton Sarong: Beach Sarongs-Sarong Wrap&Grosir Kain Sarung-Sarung Batik Cemani Jawa Tengah semua ada di 88DB.Com

Selengkapnya kain sarung berkualitas

desain unik sarung

Diposting oleh tangandingin on Apr 23, 2009

Jika ingin grosir sarung maka pergilah ke tanah abang, tetapi selain grosir sarung di tanah abanng ada loh pembuatan sarung di luar jawa yuk kita simak

Kira-kira ada 90 corak dalam cotton sarong samarinda. cotton sarong dibuat warga Gang Pertenunan, Kelurahan Mesjid, Samarinda, Kalimantan Timur. Perajin kebanyakan keturunan atau pendatang dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang kabarnya amat terampil membuat tenunan beach sarongs turun-temurun. Mereka hijrah dan membangun permukiman di sisi selatan Sungai Mahakam lebih dari seabad lalu. Mereka pun melestarikan teknik menenun beach sarongs yang disebut walida. Teknik sarong wrap itu kini cuma dilakukan tidak lebih dari sepuluh orang.

Kembali ke corak. Beberapa di antaranya dinamai dalam bahasa orang Bugis Wajo. Yang saya temukan dan ketahui ialah baliyare mar-mar, pucuk rebung, billa takajo, tabagolog, coka mannipi, jepa-jepa kamummu, dan siparape. Saya sendiri bingung kalau menunjukkan corak sarung samarinda. Yang saya ketahui cuma tiga yakni corak hatta, soeharto, dan sari pengantin yang ada dalam foto.

Hatta ialah kain sarung sarong wrap dengan corak kotak besar yang diapit persegi panjang hitam dan dilintasi garis merah, biru, dan hitam. Dinamai hatta untuk menghormati pahwalan kita yakni Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI yang pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI bersama Soekarno, sang presiden pertama. Menurut kalangan perajin, corak sarung mereka awalnya tidak dinamai. Ketika ada usul untuk dinamai sebuah corak yang terkenal dengan hatta, usul itu diterima.

Untuk corak sarung batik soeharto dapat dilihat kotak-kotak yang lebih kecil dengan warna kain sarung yang berbeda. Pemberi komentar untuk tulisan pertama saya berjudul Sarung Samarinda yaitu Achmad Subechi benar. Dinamai demikian sebab corak itu amat diminati Soeharto, Presiden kedua RI, yang belum lama ini wafat. Soeharto beberapa kali ke Samarinda dan saat membeli sarung nyaris selalu memilih satu corak itu.

Nah, motif selanjutnya ialah sarung batik sari pengantin (dalam foto). Sarung itu biasanya dipakai lelaki seusai menjalani adat nikah.

Ketiga motif tersebut–hatta, soeharto, dan sari pengantin–menurut kalangan perajin amat digemari. Namun, yang paling banyak diminati ternyata corak hatta. Itulah corak khas yang diduga termasuk salah satu corak awal yang dibuat para perajin.

Ada yang mengatakan, corak kotak-kotak itu terinspirasi dari permintaan Sultan Kutai Kartanegara yang ingin agar masyarakat Wajo membuat tenunan yang berbeda dari buatan orang Sulawesi yang disebut songket. Entah dari mana inspirasi itu datang sehingga para perajin terdahulu membuat corak kotak-kotak sebagai pakem.

Temukan semua

Cotton Sarong - Beach Sarongs - Sarong Wrap - Kain Sarung - Sarung Batik - Grosir Sarung dan

Cotton Sarong: Beach Sarongs-Sarong Wrap&Grosir Kain Sarung-Sarung Batik Cemani Jawa Tengah di 88DB.Com

Selengkapnya desain unik sarung

Sarung Tradisional

Diposting oleh Unknown on Apr 20, 2009



Kain Sarung Tenun tradisional menurut bahasa masyarakat Pekalongan menyebutnya tenun tok-klek karena menirukan bunyinya, kata tok karena pengaruh bunyi pengait sisir tenun ketarik pada saat kaki seorang penenun pada saat menginjakan kakinya pada alat injak untuk membuka benang lusi untuk Cotton Sarong. Sedangkan kata klek karena pengaruh bunyi pada saat seorang penenun menarik alat sekoci untuk benang pakaian yang fungsinya untuk mengayam kain. Kedudukan benang lusi yaitu kontstuksi benang yang memanjang sedangkan benang pakan yang melebar.

Namun seiring perkembangan pasar pengrajin mulai banyak meninggalkan tradisi yang asli dengan tujuan untuk menekan overhead cost & meningkatkan omset produksi, maka dibuatlah kain yang konstruksi & teksturnya sama persis seperti kain tenun Tradisional dengan cara dibuatlah kain Sarung Batik dengan cara ditenun dengan Alat Tenun Mesin ( ATM ). Sama artinya kain tekstil yang dibuat oleh pabrik. Dengan demikian jika costumers tidak paham betul tentang kain sarung atau Cotton Sarong maka akan kecolongan salah dalam memilih kain karena Alat Tenun Mesin ( ATM ) bisa mengerjakan jenis kain apa saja termasuk kain tradisional misal kain tenun tradisional seperti Beach Sarongs & Sarong Wrap.

Maka, tidak heran jika kain Sarung Batik yang dihasilkan oleh mesin atau alat tenun mesin ( ATM ) keadaan tekstur atau kerapatan benangnya sama karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin sama atau stabil. Sedangkan tenun tradisional berbeda karena stabilitas tenaga yang dikeluarkan tergantung tenaga manusianya yang mengerjakan, maka tekstur kain atau kerapatan benangnya tampak alami.

Kebanggaan pengguna untuk memakai kain-kain yang dihasilkan secara tradisional(cth kain tradisional Beach Sarongs & Sarong Wrap) bisa kecewa apabila paham betul apa yang dipakainya sebenarnya bukanlah kain tradisional jika tidak tahu asal usul prosesnya kain. Maka, yang paling gampang membedakannya pada saat bahan tersebut masih dalam bentuk kain yang belum dijahit. Kain yang dihasilkan dari alat tenun mesin ( ATM ) tampak rapi beraturan pada bagian tepi kain karena dalam mesin ATM dilengkapi dengan alat mesin perapihan dan penyesuaian, sedangkan tenun tradisional rata tetapi tidak beraturan pada tepi Kain Sarung.

Temukan info menarik tentang Cotton Sarong - Beach Sarongs - Sarong Wrap - Kain Sarung - Sarung Batik - Grosir Sarung dan Cotton Sarong: Beach Sarongs-Sarong Wrap&Grosir Kain Sarung-Sarung Batik Cemani Jawa Tengah pada 88db.com
Selengkapnya Sarung Tradisional

Kain Songket Palembag

Diposting oleh Wikey on Apr 3, 2009

Sungai Musi, Pempek, dan Kain Songket. Tiga simbol kuat milik Palembang yang juga menjanjikan pengalaman berwisata nan menarik di kota ini. Kain Songket bukan hanya produk cinderamata, tapi juga potret tradisi turun menurun khas Palembang sejak 5 abad yang lalu.

Songket sudah ada di Palembang sejak masa Kerajaan Palembang (sebelum dikenal sebagai kesultanan) sekitar tahun 1455-1659 karena pengaruh kegiatan. Saat itu, pemakainya adalah raja, sultan, dan kerabat keraton yang berfungsi untuk pakaian kebesaran.

Namun pada waktu itu,
Songket belum berbentuk kain setengah jadi karena masih digunakan sebatas selendang atau kemben. Cara pakainya di bahu dengan kedua ujungnya menjuntai di dada. Posisi strategis Kerajaan Sriwijaya waktu itu memungkinkan penduduknya berinteraksi dengan masyarakat dari dunia internasional. Akhirnya, bukan hanya transaksi dagang yang terjadi, tetapi juga interaksi kebudayaan luar masuk ke wilayah Sriwijaya.

Sebelum mendapat pengaruh kekayaan budaya luar daerahnya, berdasarkan fakta sejarah masyarakat Palembang sudah mengenal kerajinan tenun ikat. Inilah yang menjadi dasar kelahiran
Songket setelah ada pengaruh dari luar Palembang.

Kain Songket Palembang yang ditenun dengan alat Tenun Palembang manual dari bilah-bilah kayu ini, dibuat dari benang sutra. Kini, para perajin Tenun Songket lebih memilih benang sutra kualitas impor dari Cina dengan alasan kualitasnya yang terbaik. Benang emasnya pun kini banyak memakai benang emas impor dari Jepang, karena para perajin Tenun Songket merasa makin kewalahan menjangkau benang emas buatan local.

Kain Songket Palembang motif border kembang emas itu dijual di standnya dengan harga Rp 5juta,-.

Kain Songket Palembang
memang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan range harga dimulai dari Rp 700.000,- perkain hingga Rp 5juta,-. Harga yang dirasa cukup pantas untuk sebuah tradisi klasik khas Indonesia yang tak ternilai harganya.

Sumber: IndofamilyNetTravel
. (ayu)

Temukan informasi mengenai Kain Songket, Songket, Kain Tradisional, Jual Kain, Kain Tenun, Jual Songket, Tenun Songket, Songket Palembang, Kain Songket Palembang, Kain Tenun Palembang, Tenun Tradisional, Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.
Selengkapnya Kain Songket Palembag

Kain Songket Palembang Unik Dan Menarik

Diposting oleh mabok euyyy on Apr 1, 2009



Indonesia sangat diberkahi dengan keanekaragaman budaya dan kerajinan tangan seperti Kain Tradisional, termasuk berbagai jenis Kain Tradisional tenunannya. Salah satunya adalah Songket, Kain Tenun indah yang biasanya memakai bahan Tenun Tradisional atau Tenun Palembang yang asli itu terbuat dari bahan sutra yang halus dan dihiasi dengan dengan benang berwarna emas atau perak. Proses pembuatan untuk satu helai Kain Tenun memakan waktu lumayan lama, bisa berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan, apalagi untuk motif-motif yang rumit. Bila Anda memiliki kain songket(temukan disini Jual Songket & Jual Kain),sudah sepatutnyalah Anda pelihara. Di bawah ini tips singkat untuk perawatannya :
1. Kain Songket dianjurkan untuk tidak dicuci supaya benangnya tidak rusak. Namun, apabila Anda harus mencuci Kain Songket Palembang atau Kain Tenun Palembang, cucilah dengan memakai pelembut saja dan cukup dibilas kemudian dianginkan-anginkan. Jangan di-dry cleaned, di-laundry atau dijemur di bawah sinar matahari langsung.
2. Sebaiknya setelah Anda memakainya, kain dianginkan-anginkan sebelum disimpan.
3. Dalam penyimpanannya,
Kain Songket Palembang atau Kain Tenun Palembang jangan dilipat agar sulaman tidak rusak. Kain digulung seperti karpet dengan menggunakan paralon atau karton, sebelumnya terlebih dahulu dilapisi dengan kertas minyak atau kertas roti, memakai kertas koran tidak dianjurkan. Masukkan akar wangi supaya kain tidak menjadi bau.
4.
Kain Songket yang telah digulung kemudian dibungkus dengan plastik atau tabung kertas. Disimpan dalam lemari dalam posisi berdiri atau miring(cek disini Jual Songket & Jual Kain). Lemari diberi kamper atau ditaburkan sedikit lada atau cengkeh agar rayap, ngengat dan semut tidak berani mendekat.
5. Keluarkan kain
Songket dari penyimpanan sebulan sekali untuk dianginkan-anginkan apabila kain Tenun Tradisional atau Tenun Palembang sudah lama tidak dipakai.

Temukan info tentang kain songket di sini Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.http://dwplondonmedia.blogsome.com/
Selengkapnya Kain Songket Palembang Unik Dan Menarik

Kain Songket Palembang di Patenkan

Diposting oleh Wikey on

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mempersiapkan pematenan sejumlah motif Tenun Songket tradisional Palembang dan beberapa daerah lain di provinsi itu. Langkah tersebut diharapkan dapat melestarikan sekaligus memberikan perlindungan hukum terhadap berbagai hasil kreativitas masyarakat selama ratusan tahun itu.

Wakil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Didi M Yunada di Palembang, Jumat (21/4), mengungkapkan, Pemprov Sumsel sedang mendata sejumlah motif utama Tenun Songket tradisional yang akan dipatenkan. Motif-motif Kain Songket itu tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak ratusan tahun lalu dan sebagian telah dikembangkan secara perorangan dalam beragam desain baru. "Hal itu agar (desain) tidak dicuri atau justru dipatenkan orang atau negara lain," kata Didi.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Facrurrozi Solah mengatakan, motif Kain Songket yang telah dipatenkan akan memiliki perlindungan hukum sehingga lebih mudah menembus pasar internasional (Songket Palembang).

Pematenan Kain Tradisional ini akan melindungi industri kerajinan Songket yang melibatkan sekitar 3.000 perajin. Lebih kurang 1.000 perajin tinggal di Palembang, sedangkan 2.000 orang lainnya tersebar di beberapa daerah, seperti Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir. Pemprov Sumsel juga sedang membangun Museum Tekstil di Palembang untuk melestarikan motif-motif Songket Palembang tradisional yang dinilai lebih menarik.

"Beberapa negara telah terlebih dahulu mematenkan hasil karya budaya dan industri masyarakatnya. Malaysia, misalnya, telah mematenkan motif-motif Songket tradisional Melayu yang mirip dengan motif Kain Songket Palembang ," kata Facrurrozi. (iam)

Sumber: Kompas

Temukan info menarik lainnya hanya di Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.
Selengkapnya Kain Songket Palembang di Patenkan

Merawat Songket Indonesia

Diposting oleh malamjumat on Mar 31, 2009

Indonesia sangat diberkahi dengan keanekaragaman budaya dan kerajinan tangan, termasuk berbagai jenis kain tenunannya. Salah satunya adalah kain songket, kain tenunan indah yang biasanya memakai bahan halus sutra dihiasi dengan dengan benang berwarna emas atau perak. Proses pembuatan untuk satu helai kain tradisional memakan waktu lumayan lama, bisa berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan, apalagi untuk motif-motif yang rumit. Bila Anda memiliki kain tenun songket, sudah sepatutnyalah Anda pelihara. Di bawah ini tips singkat untuk perawatan songket termasuk kain songket Palembang:

1. Kain songket dianjurkan untuk tidak dicuci supaya benangnya tidak rusak. Namun, apabila Anda harus mencucinya, cucilah kain tradisional dengan memakai pelembut saja dan cukup dibilas kemudian dianginkan-anginkan. Jangan di-dry cleaned, di-laundry atau dijemur di bawah sinar matahari langsung.

2. Sebaiknya setelah Anda memakainya, kain tenun songket dianginkan-anginkan sebelum disimpan.

3. Dalam penyimpanannya, kain tenun songket jangan dilipat agar sulaman tidak rusak. Kain tenun digulung seperti karpet dengan menggunakan paralon atau karton, sebelumnya terlebih dahulu dilapisi dengan kertas minyak atau kertas roti, memakai kertas koran tidak dianjurkan. Masukkan akar wangi supaya kain tidak menjadi bau.

4. Kain tenun tradisional yang telah digulung kemudian dibungkus dengan plastik atau tabung kertas. Disimpan dalam lemari dalam posisi berdiri atau miring. Lemari diberi kamper atau ditaburkan sedikit lada atau cengkeh agar rayap, ngengat dan semut tidak berani mendekat.

5. Keluarkan kain tenun tradisional dari penyimpanan sebulan sekali untuk dianginkan-anginkan apabila kain sudah lama tidak dipakai.

http://dwplondonmedia.blogsome.com

Temukan informasi lainnya mengenai Kain Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang hanya di Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com
Selengkapnya Merawat Songket Indonesia

Tips Memilih Kain Tenun Songket

Diposting oleh mabok euyyy on Mar 27, 2009



Harga Kain Songket Palembang agak tergolong mahal. Bahan baku pembuatan Kain Songket Palembang hampir seluruhnya diimpor, hal ini membuat harga jenis kain tergolong mahal. Benang sutra dan benang emas ini sejak dahulu diimpor dari China, Jepang, dan Thailand. Namun benang sutra lokal dapat digunakan tetapi agak susah ditenun. Selain jenis Kain Tenun bahan baku yang dipakai, harga kain Tenun Songket juga ditentukan oleh pola motif Songket penuh atau motif tabur pada kain. Makin penuh bermotif tentu harganya makin mahal. Tingkat kerapatan tenunan songket juga turut memengaruhi harga.

Perawatan Kain Songket harus dilakukan dengan hati-hati. Kain Tenun Songket tidak bisa terkena panas atau disimpan di ruangan yang sembarangan. Perawatannya harus benar-benar diperhatikan. Setelah dipakai Kain Tradisional songket mesti diangin-anginkan terlebih dulu, kemudian digulung dan setiap tiga bulan sekali harus dibuka (dijabarkan) untuk menghilangkan bau atau ngengat yang mungkin ada di dalam lipatannya.

1. Kain Songket sebaiknya digulung mengelilingi batang pralon atau karton seperti menyimpan tekstil modern tetapi Kain Tenun Songket Palembang hendaknya dilapisi dahulu dengan kertas minyak, kertas roti atau kertas kopi. Jangan sekali-kali menggunakan kertas koran.
2. Kemudian Kain Tradisional dibungkus plastik disimpan dalam lemari dan diletakkan berdiri atau miring.
3. Lemari penyimpanan Songket di beri butir-butir lada atau cengkeh yang ditakuti rayap atau ngengat.
4. Kain Songket Palembang tidak boleh di dry clean atau di laundry jadi hanya diangin-anginkan

Temukan info menarik lainnya hanya di Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.

http://www.gallerybatik.com
Selengkapnya Tips Memilih Kain Tenun Songket

Tips Mengenakan Kain Tradisional dengan Modern

Diposting oleh mabok euyyy on Mar 11, 2009



Panduannya sama saja; berprinsip pada memaksimalkan kecantikan dan bentuk tubuh yang disesuaikan dengan acara dimana busana itu dikenakan.
Hal yang penting untuk diingat adalah mengenali jenis kain (cth kain Tenun Tradisional, Tenun Palembang)dan kesan yang ingin ditampilkan. Contohnya, jenis kain tertentu seperti songket bertekstur tebal dan kaku. Kalau Anda ingin menampilkan kesan feminin yang lepas melambai, hindari penggunaan kain ini.
Kecuali Anda ingin menciptakan efek futuristik dengan menjadikan songket ini jaket kaku dengan bahu mencuat ala Balenciaga atau Yves Saint Laurent, maka hal itu bisa saja.Kalau ingin berbusana ringan melayang seperti sackdress Diane Von Furstenberg, pilih kain ringan seperti kombinasi sarung bugis dan sifon sutra rancangan Andi Saleh.

"Anda harus tahu efek yang didapat dari setiap kain," saran Andi Saleh tentang tips mengenakan busana berkain tradisional atau Kain Songket ini. “Mau simple mewah atau mewah glamor, tinggal cocokkan saja dengan kain dan atasannya.” Andi Saleh menuturkan bagaimana menyeimbangkan bawahan batik dengan atasan blus sederhana atau kebaya encim untuk kesan simple.

Kalau Anda membutuhkan efek mewah, pilih kain yang lebih 'berat' seperti songket atau kain prada dari Bali yang bernuansa emas atau Kain Songket dari palembang. "Yang penting, sesuaikan warnanya dengan kulit dan kepribadian Anda," tambah Andi Saleh. Kalau Anda belum yakin dengan warna kain yang cocok, anda bisa bermain aman dengan memilih warna netral seperti hitam atau beige atau Tenun Songket.

Untuk sehari-hari, cobalah lebih 'fun' dalam mengenakan kain tradisional ini(msl Kain Songket Palembang). Untuk yang masih malu mengenakan kain tradisional, padankan kain tradisional(cth Kain Songket Palembang) dengan busana-busana dari label kontemporer. Jadikan kain lurik menjadi rok mini atau selutut, lalu padukan dengan tshirt hitam polos (Mango, misalnya). Dengan sepatu flat atau strappy sandal, kain lurik itu akan menjadi sangat casual. Atau kalau ingin bergaya bohemian, ubah saja kain batik megamendung menjadi rok semata kaki, tutup dengan tanktop putih dan kardigan hitam.

Tips untuk tampil aman dengan kain tradisional bisa dengan meniru cara Frida Gianini (disainer Gucci saat ini) dalam merancang koleksi musim panas 2008. Dengan dasar warna hitam dan putih, ia bermain dengan satu tambahan 'warna lain', solid atau lembut. Warna lain inilah yang bisa Anda terapkan pada pilihan kain tradisional sebagai centerpiece.

Dengan mengenakan kain tradisional, tampil cantik dan anggun itu sudah pasti didapat. Tak hanya itu saja, Anda akan merasakan sesuatu yang baru dalam berpenampilan. Anda mengusung suatu nilai budaya dan kebanggaan akan identitas nasional. Bayangkan, saat Anda bersosialisasi dengan teman-teman Anda yang berasal dari luar negeri, mereka akan penasaran dengan motif atau bahan busana yang anda kenakan. Bila mereka mengira-ngira rok yang Anda pakai itu produksi Cavalli, Anda bisa dengan bangga menjawab; "It's Tenun Songket, one of my national heritage.

Temukan informasi mengenai Kain Songket, Songket, Kain Tradisional, Jual Kain, Kain Tenun, Jual Songket, Tenun Songket, Songket Palembang, Kain Songket Palembang, Kain Tenun Palembang, Tenun Tradisional, Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com
.

http://www.sendokgarpu.com
Selengkapnya Tips Mengenakan Kain Tradisional dengan Modern

Tips Memilih Kain Tenun Tradisional

Diposting oleh malamjumat on Feb 23, 2009

Sebelum membeli tenun tradisional perlu teliti dan cermat dalam memilih kain karena pada umumnya awal mula pembuatan tenun tradisional adalah asli dengan cara manual artinya dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin ( ATBM ) yang dikerjakan secara tradisional dengan tangan manusia. Istilah lainnya Tenun Gedog. Ini yang dinamakan kerajinan tradisional yang tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan khas.

Tenun tradisional kalau menurut bahasa masyarakat Pekalongan menyebutnya tenun "tok-klek" karena menirukan bunyinya, kata "tok" karena pengaruh bunyi pengait sisir tenun ketarik pada saat kaki seorang penenun pada saat menginjakan kakinya pada alat injak untuk membuka benang lusi. Sedangkan kata "klek" karena pengaruh bunyi pada saat seorang penenun menarik alat sekoci untuk benang pakan yang fungsinya untuk mengayam kain. Kedudukan benang lusi yaitu kontstuksi benang yang memanjang sedangkan benang pakan yang melebar. Dari sekian aneka kerajinan, ini merupakan desain kerajinan khas.

Namun seiring perkembangan pasar pengrajin mulai banyak meninggalkan tradisi yang asli dengan tujuan untuk menekan overhead cost & meningkatkan omset produksi, maka dibuatlah kain yang konstruksi & teksturnya sama persis seperti kain tenun tradisional dengan cara dibuatlah kain tenun dengan Alat Tenun Mesin (ATM). Tapi tetap mempertahankan ciri kerajinan khas - kerajinan tradisional. Sama artinya kain tekstil yang dibuat oleh pabrik. Dengan demikian jika costumers tidak paham betul tentang kain tradisional maka akan kecolongan salah dalam memilih kain karena Alat Tenun Mesin (ATM) bisa mengerjakan jenis kain apa saja termasuk kain tradisional.

Maka, tidak heran jika kain yang dihasilkan oleh mesin atau alat tenun mesin ( ATM ) keadaan tekstur atau kerapatan benangnya sama karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin sama atau stabil. Sedangkan tenun tradisional berbeda karena stabilitas tenaga yang dikeluarkan tergantung tenaga manusianya yang mengerjakan, maka tekstur kain atau kerapatan benangnya tampak alami. Kemudian bisa menghasilkan desain kerajinan serta model kerajinan / model souvenir seperti hasil karya tangan langsung.

Kebanggaan pengguna untuk memakai kain-kain yang dihasilkan secara tradisional bisa kecewa apabila paham betul apa yang dipakainya sebenarnya bukanlah kain tradisional jika tidak tahu asal usul prosesnya kain. Maka, yang paling gampang membedakannya pada saat bahan tersebut masih dalam bentuk kain yang belum dijahit. Kain yang dihasilkan dari alat tenun mesin (ATM) tampak rapi beraturan pada bagian tepi kain karena dalam mesin ATM dilengkapi dengan alat mesin perapihan dan penyesuaian, sedangkan tenun tradisional rata tetapi tidak beraturan pada tepi kain. Walaupun telah mengalami perkembangan, kualitas & model souvenir kain tenun yang dihasilkan tidak turun.



www.farizcraft.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Kerajinan Tangan, Kerajinan Khas, Aneka Souvenir, Model Souvenir, Desain Kerajinan, Aneka Kerajinan, Model Kerajinan hanya di Kerajinan Tangan & Khas: Aneka & Model Souvenir - Desain Kerajinan Lombok pada 88db.com
Selengkapnya Tips Memilih Kain Tenun Tradisional