Sebelum membeli tenun tradisional perlu teliti dan cermat dalam memilih kain karena pada umumnya awal mula pembuatan tenun tradisional adalah asli dengan cara manual artinya dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin ( ATBM ) yang dikerjakan secara tradisional dengan tangan manusia. Istilah lainnya Tenun Gedog. Ini yang dinamakan kerajinan tradisional yang tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan khas.
Tenun tradisional kalau menurut bahasa masyarakat Pekalongan menyebutnya tenun "tok-klek" karena menirukan bunyinya, kata "tok" karena pengaruh bunyi pengait sisir tenun ketarik pada saat kaki seorang penenun pada saat menginjakan kakinya pada alat injak untuk membuka benang lusi. Sedangkan kata "klek" karena pengaruh bunyi pada saat seorang penenun menarik alat sekoci untuk benang pakan yang fungsinya untuk mengayam kain. Kedudukan benang lusi yaitu kontstuksi benang yang memanjang sedangkan benang pakan yang melebar. Dari sekian aneka kerajinan, ini merupakan desain kerajinan khas.
Namun seiring perkembangan pasar pengrajin mulai banyak meninggalkan tradisi yang asli dengan tujuan untuk menekan overhead cost & meningkatkan omset produksi, maka dibuatlah kain yang konstruksi & teksturnya sama persis seperti kain tenun tradisional dengan cara dibuatlah kain tenun dengan Alat Tenun Mesin (ATM). Tapi tetap mempertahankan ciri kerajinan khas - kerajinan tradisional. Sama artinya kain tekstil yang dibuat oleh pabrik. Dengan demikian jika costumers tidak paham betul tentang kain tradisional maka akan kecolongan salah dalam memilih kain karena Alat Tenun Mesin (ATM) bisa mengerjakan jenis kain apa saja termasuk kain tradisional.
Maka, tidak heran jika kain yang dihasilkan oleh mesin atau alat tenun mesin ( ATM ) keadaan tekstur atau kerapatan benangnya sama karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin sama atau stabil. Sedangkan tenun tradisional berbeda karena stabilitas tenaga yang dikeluarkan tergantung tenaga manusianya yang mengerjakan, maka tekstur kain atau kerapatan benangnya tampak alami. Kemudian bisa menghasilkan desain kerajinan serta model kerajinan / model souvenir seperti hasil karya tangan langsung.
Kebanggaan pengguna untuk memakai kain-kain yang dihasilkan secara tradisional bisa kecewa apabila paham betul apa yang dipakainya sebenarnya bukanlah kain tradisional jika tidak tahu asal usul prosesnya kain. Maka, yang paling gampang membedakannya pada saat bahan tersebut masih dalam bentuk kain yang belum dijahit. Kain yang dihasilkan dari alat tenun mesin (ATM) tampak rapi beraturan pada bagian tepi kain karena dalam mesin ATM dilengkapi dengan alat mesin perapihan dan penyesuaian, sedangkan tenun tradisional rata tetapi tidak beraturan pada tepi kain. Walaupun telah mengalami perkembangan, kualitas & model souvenir kain tenun yang dihasilkan tidak turun.
Temukan informasi lainnya mengenai Kerajinan Tangan, Kerajinan Khas, Aneka Souvenir, Model Souvenir, Desain Kerajinan, Aneka Kerajinan, Model Kerajinan hanya di Kerajinan Tangan & Khas: Aneka & Model Souvenir - Desain Kerajinan Lombok pada 88db.com
Selengkapnya
→
Tips Memilih Kain Tenun Tradisional
Tenun tradisional kalau menurut bahasa masyarakat Pekalongan menyebutnya tenun "tok-klek" karena menirukan bunyinya, kata "tok" karena pengaruh bunyi pengait sisir tenun ketarik pada saat kaki seorang penenun pada saat menginjakan kakinya pada alat injak untuk membuka benang lusi. Sedangkan kata "klek" karena pengaruh bunyi pada saat seorang penenun menarik alat sekoci untuk benang pakan yang fungsinya untuk mengayam kain. Kedudukan benang lusi yaitu kontstuksi benang yang memanjang sedangkan benang pakan yang melebar. Dari sekian aneka kerajinan, ini merupakan desain kerajinan khas.
Namun seiring perkembangan pasar pengrajin mulai banyak meninggalkan tradisi yang asli dengan tujuan untuk menekan overhead cost & meningkatkan omset produksi, maka dibuatlah kain yang konstruksi & teksturnya sama persis seperti kain tenun tradisional dengan cara dibuatlah kain tenun dengan Alat Tenun Mesin (ATM). Tapi tetap mempertahankan ciri kerajinan khas - kerajinan tradisional. Sama artinya kain tekstil yang dibuat oleh pabrik. Dengan demikian jika costumers tidak paham betul tentang kain tradisional maka akan kecolongan salah dalam memilih kain karena Alat Tenun Mesin (ATM) bisa mengerjakan jenis kain apa saja termasuk kain tradisional.
Maka, tidak heran jika kain yang dihasilkan oleh mesin atau alat tenun mesin ( ATM ) keadaan tekstur atau kerapatan benangnya sama karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin sama atau stabil. Sedangkan tenun tradisional berbeda karena stabilitas tenaga yang dikeluarkan tergantung tenaga manusianya yang mengerjakan, maka tekstur kain atau kerapatan benangnya tampak alami. Kemudian bisa menghasilkan desain kerajinan serta model kerajinan / model souvenir seperti hasil karya tangan langsung.
Kebanggaan pengguna untuk memakai kain-kain yang dihasilkan secara tradisional bisa kecewa apabila paham betul apa yang dipakainya sebenarnya bukanlah kain tradisional jika tidak tahu asal usul prosesnya kain. Maka, yang paling gampang membedakannya pada saat bahan tersebut masih dalam bentuk kain yang belum dijahit. Kain yang dihasilkan dari alat tenun mesin (ATM) tampak rapi beraturan pada bagian tepi kain karena dalam mesin ATM dilengkapi dengan alat mesin perapihan dan penyesuaian, sedangkan tenun tradisional rata tetapi tidak beraturan pada tepi kain. Walaupun telah mengalami perkembangan, kualitas & model souvenir kain tenun yang dihasilkan tidak turun.
www.farizcraft.com
Temukan informasi lainnya mengenai Kerajinan Tangan, Kerajinan Khas, Aneka Souvenir, Model Souvenir, Desain Kerajinan, Aneka Kerajinan, Model Kerajinan hanya di Kerajinan Tangan & Khas: Aneka & Model Souvenir - Desain Kerajinan Lombok pada 88db.com