01. Tentukan konsep album foto
maksudnya adalah mau dijadikan bentuk seperti apa album yang kita inginkan. Contoh-contoh konsep untuk sebuah album foto pre wedding di antaranya :
- Sekadar kumpulan foto indah dengan lokasi indah (seperti album foto konvensional)
- Konsep sebuah ceritera sebagaimana skenario film atau sinetron
- Konsep kalender yang dapat menggambarkan perubahan suasana dari musim ke musim
- Konsep komik dengan word balloons berisi kalimat-kalimat lucu
- Konsep majalah di mana ada halaman muka, pengantar redaksi, halaman isi, berbagai halaman rubrik
- Dan konsep-konsep lain sesuai imajinasi pasangan pre-wedding
tema mengacu kepada nuansa (suasana dan setting) yang ingin dimunculkan dari karya foto. Beberapa contoh tema misalnya: etnik (javanese, minang, chinese, arabic, sundanese), kolonial, masa remaja, oriental, horror, wild western (seperti film-film koboi), casual, office environment, futuristik, luar angkasa, gurun pasir, hutan amazon, dan sebagainya sesuai imajinasi pasangan pre-wedding.
pemilihan tema di atas sangat penting karena akan menentukan langkah selanjutnya yakni pemilihan kostum dan lokasi pemotretan. Banyak lokasi promosi fotografi di
04. Pilih fotografer yang tepat
ketiga tips di atas merupakan langkah awal yang sebaiknya dilakukan pasangan pre-wedding. Langkah selanjutnya adalah memilih fotografer yang cocok untuk keperluan sesuai tema. Jika tema yang dipilih menuntut banyak pemotretan di studio dengan menggunakan berbagai efek pencahayaan buatan, maka fotografer atau pameran audio dengan spesialis outdoor kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Sebaliknya, jika sesi pemotretan akan banyak dilakukan di luar ruangan dengan kondisi alam yang mendekati ekstrim (misal sangat panas, sangat dingin, sangat basah, dll), maka pilihlah fotografer yang memang tangguh dan handal untuk kondisi-kondisi semacam itu.
Demikianlah sekadar tips agar karya foto pre-wedding memiliki nilai lebih.
Dukung kampanye stop dreaming start action
http://www.javarana.com/tips.htm