Showing posts with label permainan outbond. Show all posts
Showing posts with label permainan outbond. Show all posts

Adventure Tak Terlupakan

Diposting oleh karpetitem on Apr 3, 2009

Friska sedang membereskan baju-bajunya dan memasukkannya ke dalam traveling bag warna pink kesayangannya. Wajahnya tampak berseri-seri sambil memasukkan satu persatu barang bawaannya. Besok adalah hari yang telah sebulan ini ia tunggu-tunggu. Malam ini malahan mungkin ia akan susah tidur karena sangat excited dan ingin cepat-cepat besok ke Taman Wisata Matahari.
Apa pasal? Ternyata dara kecil berusia 12 tahun ini akan pergi liburan bersama teman-temannya besok ke Taman Wisata Matahari. Istimewanya lagi, liburan kali ini tanpa melibatkan orangtua! “Awalnya saya memang tidak mengizinkan ia pergi liburan hanya dengan teman-temannya dan tanpa pengawasan saya dan Frans. Apalagi tempatnya pun jauh dan menginap pula,” kata Lydia.
Lantas apa yang membuat mama dari Friska ini akhirnya mengeluarkan "surat izin" liburan keluar kota tanpa pengawasan orangtua? Berawal dari negosiasi tentunya. Permintaan liburan keluar kota selama 3 hari 2 malam berhasil ditawar menjadi 2 hari 1 malam. Plus, ternyata orangtua Kirana ikut. Kebetulan memang cottage yang akan ditinggali selama di Anyer memang milik orangtua Kirana. Jadi setelah melalui berbagai macam pertimbangan, akhirnya Friska pun mengantungi "surat izin" liburan permainan outbound tanpa orangtuanya.

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Bila Friska liburan bersama teman-temannya atas rencana mereka sendiri, berbeda dengan Binyo. Pemuda kecil seumuran Friska ini minta diikutkan liburan outbound training. Orangtua pun tidak boleh ikut, karena hanya sebatas mengantar sampai tempat bis carteran saja. Orangtua Binyo pun sempat khawatir, tetapi akhirnya melepaskan juga.

SENANG AKTUALISASI
Michael Grose PhD, seorang parent educator memaparkan bahwa ketika anak beranjak remaja, hal yang sulit dilakukan adalah memilih jenis liburan management outbound. “Sebagian besar anak-anak yang beranjak remaja mulai tidak menyukai bepergian bersama keluarga, karena cenderung lebih senang berkumpul dan pergi bersama teman-teman seusianya,” ujarnya.

SIAP MENTAL
Liburan management outbound tanpa orangtua ini memang lebih cocok untuk si pra remaja -bila mempertimbangkan kesiapan mental dan tingkat kemandiriannya. “Anak-anak yang berusia 9-12 tahun biasanya sudah bisa mandiri. Entah itu dalam mengatur diri, menjaga perlengkapan pribadinya, sampai pada kemampuan bersosialisasi, adaptasi dan berkomunikasi,” sambung Grose lagi. Paling tidak, bila harus mengikuti paket liburan permainan outbound tanpa orangtua seperti halnya Binyo di atas, mereka sudah bisa diandalkan.

Pendapat Grose pun dilengkapi oleh Nancy Samalin, pendiri dari Parent Guidance Workshops, New York. “Walaupun dari segi usia sudah cukup bisa diandalkan, tetapi sebenarnya kemandirian dan kesiapan mental seorang anak bukan hanya ditentukan dari usianya, karena ada faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan. Lingkungan dan pola asuh orang tua pun berpengaruh,” katanya. Samalin yang juga sudah menulis beberapa buku mengenai parenting ini pun melanjutkan bahwa setiap anak adalah unik dan berbeda karakternya, sehingga tidak bisa dipukul rata.

Yang jelas, keluarga yang telah membiasakan anaknya untuk bersikap mandiri sejak dini tentunya akan mental seorang anak lebih siap untuk berlibur sendiri tanpa ditemani atau dibawah pengawasan orangtuanya. Bila si anak sudah tergolong mandiri pun, harus dipertimbangkan lagi lokasi liburannya, karena belum tentu ia terbiasa beraktivitas di luar ruangan, terutama dalam situasi dan kondisi seperti outbound training.

http://www.parentsguide.co.id/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Management Outbound ~ Permainan Outbound ~ Outbound Training ~ Taman Wisata Matahari dan Management & Permainan Outbound Training - Taman Wisata Matahari Bogor di 88db.com
Selengkapnya Adventure Tak Terlupakan

Memilih Provider Outbound Training Yang Handal

Diposting oleh malamjumat on Feb 3, 2009

Setiap perusahaan yang sehat mempunyai program outbond berkala. Perusahaan tersebut mungkin telah mencoba berbagai jenis outbond. Namun keputusan sebuah perusahaan untuk melakukan kegiatan outbound training bukanlah sebuah keputusan yang mudah. Selain management outbound, model trainingnya yang agak lain juga membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Kemudian tempat outbond juga menjadi kendala tersendiri, begitu juga dengan pemilihan permainan outbond nantinya.

Apa jadinya kalau sebuah perusahaan salah dalam menentukan atau memilih sebuah provider outbound training? akibatnya :
1. Tujuan dan keinginan perusahaan akan semakin jauh dari harapan
2. Waktu dan biaya perusahaan akan hilang percuma begitu saja
3. Karyawan yang mengikuti outbound training akan mengambil cuti
karena alasan kecapaian bahkan ada yang ijin tidak masuk karena sakit.

Oleh sebab itu kejelian perusahaan melihat provider outbond sangat penting sekali baik terutama bagi perusahaan yang masih awam dengan pelatihan model outbound tetapi juga sangat berguna bagi perusahaan yang sudah biasa melakukannya tetapi masih kebingungan dalam menentukan mana provider outbound training yang handal. Management outbound dari provider sangat penting.

Manfaat training
1. Peserta akan mengetahui beberapa fenomena unik provider outbound
training di Indonesia diantaranya mereka kebanyakan lahir dari sebuah provider
sebelumnya karena terjadinya konflik masalah kesejahteraan karyawan. Materi dalam permainan outbound sangat penting dalam proses kegiatan.
2. Peserta akan diberikan pertanyaan-pertanyaan rahasia yang bisa diajukan ketika menyeleksi atau memilih provider outbound training. Dikatakan pertanyaan rahasia karena pertanyaan akan dapat membuka dapur provider outbound training yang selama ini mungkin tidak pernah diketahui oleh khalayak umum.
3. Peserta permainan outbound akan diberikan tips jitu dan cepat dalam memilih privider outbound training yang handal.

Provider outbond yang berkualitas akan mampu memberikan solusi:

a. Staff Departement training yang masih sering kebingungan dalam memilih provider outbound training.
b. Manager Departemen Training yang selalu dipusingkan ketika harus menentukan siapa provider outbound training yang layak diajak bekerja sama dalam melaksanakan program training.
c. Semua orang yang tidak ingin dikecewakan ketika harus bekerja sama dengan provider outbound training.
d. Semua orang yang ingin membangun outbound training di Indonesia menjadi lebih baik dan bermanfaat nyata. Salah satu rujukan untuk kegiatan outbound adalah Taman Wisata Matahari.

Temukan informasi lainnya mengenai Management Outbound, Permainan Outbound, Outbound Training, Taman Wisata Matahari hanya di Management & Permainan Outbound: Outbound Training - Taman Wisata Matahari Bogor pada 88db.com

Selengkapnya Memilih Provider Outbound Training Yang Handal

Tips Persiapan Outbound untuk Akhawat

Diposting oleh sabuk item on Sep 4, 2008

Setelah sekian lama gak OBT akhirnya hari sabtu yang lalu OBT lagi. Kali ini bersama teman-teman dari FE Unpad. Tempatnyadi Alam Sejuk Lembang. Perannya tentu saja jadi trainer (kerennya…) Tapi yang pasti bukan di bagian safety master =D Akhawat yang pernah aktif di Santika (Barisan Putri Keadilan -sering di pelesetin jadi bariSAN canTIk seKAli =D) aja gak jadi safety master.
Tidak semua outbound butuh safety master. Kalau out bound nya berisi aktifitas yang cukup berbahaya safety master dibutuhkan. Contoh permainan outbound berbahaya misalnya : repelling, flying fox, water boom, terjun bebas ke air, dan lain-lain. Aktifitas berbahaya ini yang biasanya jadi faktor penarik seseorang untuk bersemangat mengikuti outbound indonesia.
Outbound puncak kali ini mengingatkanku pada salah materi Latihan Dasar 1 Kepanduan tentang prosedur tambahan khusus untuk akhawat dalam mengikuti training manajemen. Prosedur ini sangat berkaitan erat dengan masalah safety.
Karena akhawat memang istimewa, prosedurnya pun sedikit berbeda dengan ikhwan (terutama masalah pakaian). Berikut ini prosedur tambahan untuk akhawat:

1. Pakai pakaian warna gelap biar gak gampang kotor
2. Pakai pakaian berlapis
§ Celana lapangan atau celana training dilapis rok
§ T shirt lengan panjang dilapis kemeja berkancing
§ Kerudung pendek (masukkan ke kemeja) dilapis kerudung panjan

3. Pakai manset
4. Pakai kaos kaki dan Bawa kaos kaki ganti
5. Pakai sandal gunung atau sepatu kets (jangan pakai pantopel =D apalagi high heels)
6. Bawa alat sholat (wajib pisan)
7. Pakai sun block


Ribet?? Jelas ribet banget… buat yang gak terbiasa pakai rok, manset, kaos kaki, kerudung panjang, tentu akan merasa tidak nyaman. Untuk yang terbiasa, prosedur ini sangat membantu.
Pakaian berlapis akan melindungi kita saat kita melakukan aktivitas yang berbahaya. Biasanya kita memakai tali tubuh yang dipasang di pinggang atau di dada. Jasa tali tubuh melindungi kita dari kecelakaan harus dibayar dengan usaha yang lebih menutup aurat. Dengan memakai rok, tali tubuh yang dipasang di pinggang tidak terlihat. Begitu juga jika tali tubuh di pasang di dada. Simpul tali tubuh (yang biasa disambung ke karabiner) dikeluarkan dari lubang diantara dua kancing pada kemeja. Terkadang kerudung menyangkut bahkan melilit ke dalam figure of eight. Untuk mengurangi risiko ini, kerudung harus dimasukkan ke dalam kemeja. Gunakan kemeja yang lapang. Angin yang nakal seringkali membuat kerudung berkibar, kerudung pendek jadi pelindung kalau-kalau kerudung panjang tersingkap. Aman bukan?
Manset memberikan keleluasaan dalam bergerak. Tangan bisa bebas menggapai ke segala arah tanpa harus khawatir aurat terbuka.

Memakai kaos kaki tentu sudah menjadi hal yang tidak asing. Bukankah yang tidak aurat dari muslimah hanyalah wajah dan telapak tangan? Kalau tidak benar-benar darurat, memakai kaos kaki adalah kewajiban. Kaos kaki ganti sangat diperlukan karena tidak ada jaminan kaos kaki kita akan bersih dan kering sampai dengan outbound berakhir. Tentu tidak nyaman mengenakan kaos kaki basah, padahal tidak ada lagi sesi basah-basahan (nyebur atau ngelewatin kali, perang air, etc). Apalagi jika sudah masuk waktu shalat, kaos kaki yang kotor sebaiknya ditinggalkan.
Saking feminimnya, terkadang akhawat gak punya sepatu kets. Kalau jogging pun barefoot (cuman pake kaos kaki). Untuk urusan outbound tidak disarankan pakai pantopel kecuali rela kepeleset dan sepatunya almarhum =D

Alat sholat dan sun block sepertinya sudah cukup jelas.
Sekali lagi… ini memang super duper ribet… Tapi buatku,outbound training ataupun family gathering adalah bagian dari ibadah. Kita wajib mentarbiyah jasad kita. Bukankah mu’min yang kuat lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah? Agar ibadah kita sempurna, niat dan caranya haruslah benar. Oleh karena itu bagiku prosedur ini sangat bermanfaat… Semoga bermanfaat juga untuk temen-teman semua :)
http://detrianams.blogsome.com/
Selengkapnya Tips Persiapan Outbound untuk Akhawat