"Pertumbuhan angkutan laut nasional positif atau kini menjadi 8.800 unit kapal. Padahal, setahu saya dulu jumlahnya sekitar 6.800 unit kapal," kata Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Jatim, Bambang Harjo.
Di arena Expo 2009 "Eastern Asia Society for Transport Studies" (EASTS) ke-8, di Shangri-La
Keyakinan itu bisa terwujud jika kondisi nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah dan harga minyak dunia pada tahun 2010 juga stabil.
"Hal itu juga didukung oleh peraturan pemerintah terkait pada tahun 2011 seluruh kapal harus berbendera nasional," ujarnya.
Untuk mendukung tingginya pertumbuhan angkutan laut dalam negeri, ia menyarankan agar mulai sekarang pengusaha perkapalan termasuk produsen galangan kapal di
"Apalagi, saat mereka harus melayani permintaan pembuatan dan perbaikan kapal nasional," katanya.
Di sisi lain, tambah dia, semestinya
Padahal, sejak zaman penjajahan Belanda pelabuhan nasional kita menjadi pelabuhan laut terbesar yang bersaing dengan
"Untuk itu, permasalahan ini adalah tantangan bagi kita," katanya.
Di samping itu, pihaknya bangga karena dalam waktu dekat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta akan menjadi "hubport". Namun, ada baiknya infrastruktur di
"Apabila peningkatan ini bisa terlaksana, hal itu dapat memperluas pasar domestik mendatang," katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, hal yang perlu diingat adalah jumlah pelabuhan bertaraf internasional di negeri ini dapat dirampingkan. Idealnya pelabuhan internasional di Indonesia 10. Sementara, di Benua Eropa tiga pelabuhan dan AS
"Upaya meminimalkan jumlah pelabuhan dapat menghidupkan transportasi domestik dan mengantisipasi maraknya penyelundupan beragam komoditas dari luar negeri," katanya.
www.antaranews.com
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment