Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap Daging Ayam saat bulan puasa dan jelang lebaran terkadang dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dengan menjual ayam tiren (mati kemarin).
Tentu saja hal ini dapat merugikan konsumen. Karena itu, perlu kejelian dan kewaspadaan dalam membeli daging ayam yang segar dan sehat.
Kasie Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat, Djaelani menjelaskan, sebenarnya pembeli atau konsumen dapat membedakan secara kasat mata antara daging ayam tiren dan daging ayam segar.
Ciri-ciri ayam tiren yang dapat dilihat antara lain, daging ayam tiren biasanya telah beraroma agak amis. Selain itu, dagingnya berwarna kepucatan.
Ciri lainnya, acapkali terdapat bercak-bercak darah di bagian kepala ataupun leher ayam tersebut.
Sementara ciri daging ayam yang baik dan segar antara lain, dagingnya tidak bau, segar dan masih berwarna putih bersih. Selain itu tidak terdapat bercak-bercak darah di dagingnya.
Selain ciri-ciri Daging Ayam tersebut, pembeli pun harus mewaspadai daging ayam yang dijual lebih murah. Karena biasanya ayam tiren dijual lebih murah dibanding harga daging ayam segar agar cepat laku terjual.
"Warga harus waspada dan jangan langsung tergiur dengan harga daging murah yang ditawarkan. Jika ada pedagang yang menawarkan harga daging murah sebaiknya hal tersebut patut dicurigai" ujar Djaelani
metro.vivanews.com
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment