Beberapa macam Sate Ayam yang saya kenal diantaranya adalah sate ayam Madura, sate ayam Blora, sate ayam Ponorogo, sate ayam Salatiga. Secara sekilas perbedaan serta ciri dari masing-masing sate ayam tersebut saya tulis di bawah ini :
1. Sate ayam Madura
Potongan daging ayam sedang saja. Selama dibakar sesekali dibumbui dengan kecap. Rasa manis kecap inilah yang sedikit mendominasi rasa Sate Ayam Madura. Biasa disajikan dengan lontong. Bumbunya bisa bumbu kacang atau bumbu kecap
2. Sate ayam Ponorogo
Rasanya gurih dan manis. Potongan dagingnya besar-besar dan bebas lemak. Setiap irisan dipotong memanjang, dan inilah yang membedakan sate Ponorogo dengan sate ayam dari daerah lain. Sebelum dibakar, daging ayam dibumbui lebih dulu. Dan selama proses pembakaran, sate ayam ini dicelupkan dalam larutan gula merah dan kecap berulang-ulang sehingga bumbu meresap.
3. Sate ayam Blora
Biasa dibuat dari daging ayam kampung . Potongan daging ayamnya kecil-kecil. Dan antara sate daging, kulit, jeroan dan brutu dipisah. Dimakan dengan nasi yang diberi kuah berwarna kuning mirip kuah opor/gule.
Berbeda dengan sate kebanyakan, kita tidak perlu memesan berapa tusuk sate, tetapi si penjual akan menyajikan berapa puluh tusuk sate dan kita bebas mengambilnya. Nanti kalau sudah selesai makan baru dihitung berapa tusuk sate yang kita makan, dengan menghitung jumlah lidi tusukan sate.
4. Sate ayam Salatiga
Kalau sate yang satu ini merupakan masakan andalan dari ibu mertua saya. Bumbunya betul-betul berasa. Potongan daging ayamnya besar dan diambil yang tidak ada lemaknya. Sebelum ditusuk, daging ayam yang sudah dipotong-potong dilumuri dengan bumbu air asam, gula merah, bawang putih, kunyit, garam. Istilahnya di-marinade dulu selama beberapa saat agar bumbu meresap ke dalam daging ayam, kemudian baru ditusuk dan dibakar. Sate ayam yang sudah setengah matang dibumbui lagi dengan bumbu yang sama tapi dengan ditambahkan sedikit kecap.
Rasa yang menonjol dari sate ayam ini adalah manis dari gula merah dan gurih, yang menjadikannya so spicy. Disajikan dengan saus kacang. Tapi tanpa saus kacang pun sudah enak jika dimakan begitu saja.
Sate ayam lainnya tentu saja masih banyak macamnya. Uraian di atas saya ambilkan dan cuplikkan dari berbagai sumber.
Kalau sate ayam Blora, saya biasa makan jika sedang mudik ke kampung asal bapak saya. Kami selalu mampir ke terminal di Blora, dimana di situ deretan para penjual sate ayam Blora sudah siap menyambut tamu-tamunya. Kebetulan hampir setiap lebaran saya harus kumpul dengan keluarga besar bapak di Blora. Dan bisa dipastikan, sate ayam Blora tidak pernah ketinggalan dalam jadual kunjungan kami. Dari semenjak saya masih anak-anak, tidak pernah terlewatkan sate ayam ini. Dan rupanya kesukaan saya menurun ke anak saya. Dia sekarang selalu ketagihan untuk mengajak jajan sate ayam terminal jika kami ke Blora. Suasana khas dan cara menghidangkannya yang unik memang membuat kami ketagihan.
Ngobrol tentang sate ayam kok membuat saya jadi ngiler ingin makan sate ayam ya…. Kira-kira dimana lagi di Jakarta ini yang sate ayamnya enak….? Please, kasih saran …. Atau akan lebih baik kalau ada yang sekalian mentraktir saya makan sate ayam, he he….(novrita)
wisata.kompasiana.com
{ 1 komentar ... read them below or add one }
Tapi rasanya berbeda ga?
sharing ya di
http://www.bumburesepmasakan.blogspot.com
Post a Comment