Dalam tugasnya sebagai komunikator, seorang penerjemah harus melalui tahap yang menentukan yaitu penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang teks yang diterjemahkan (Translation Methods). Bekal pengetahuan yang dimilikinya mungkin perlu dilengkapi agar dapat memahami dan kemudian menerjemahkan teks bidang tertentu. Dengan melakukan penelitian ia dapat membuat penerjemahan menjadi sebuah proses yang kreatif karena yakin akan pengetahuannya dan memiliki cukup bekal untuk mencari pilihan bentuk yang lebih tepat dalam mengungkapkan pesan. Selain itu dengan penelitian yang dilakukannya, ia akan mengenal rambu-rambu bagi proses kreativitasnya, dia akan dapat membedakan antara kreativitas dan salah terjemahan. Lihat Sworn Translations dan Linguist Translation.
Seringkali kita mendapati teks terjemahan yang membingungkan pembacanya. Teks aturan pakai yang seharusnya memberi keterangan kepada pembaca prosedur-prosedur yang harus dilakukan dalam menggunakan alat tertentu, tidak memberikan keterangan yang jelas sehingga akhirnya seseorang yang akan menggunakan alat tersebut mencobanya tanpa lagi melihat aturan pakainya (Translation Method). Bisa saja penerjemah mencari kambing hitam dengan mengatakan bahwa teks Sumbernya tidak jelas. Akan tetapi, menghadapi kasus yang demikian penerjemah harus memulai tugasnya dengan menganalisis teks tersebut. Teks aturan pakai pasti mempunyai misi untuk memberi penerangan kepada pembaca bagaimana memakai sebuah alat dan tujuannja adalah agar pembaca dapat menggunakan alat tersebut. Jadi penerjemah harus melihat apakah dengan membaca terjemahan aturan pakai itu pembaca dapat melakukan apa yang dikatakan di dalam teks terjemahan itu.
Apakah teks tertentu lebih membuka kesempatan bagi penerjemah untuk menunjukkan kreativitasnya? Bagaimana pula menyajikannya? Setiap jenis teks pasti mempunyai misi. Teks teknik seperti aturan pakai misalnya, misinya adalah memberi informasi, menjelaskan, meyakinkan, menjual, atau menyuruh melakukan sesuatu. Dalam hal ini, yang penting adalah bahwa bila seseorang membaca teks tersebut, ia akan merespons sesuai misi teks. Bila tidak, berarti ada masalah di dalam penerjemahannya. Masalah bisa berasal dari berbagai sumber, bisa karena teks tidak mendukung misi, atau pembaca tidak / bukan sasaran yang diperkirakan. Lihat New Translation dan Sworn Translation.
Kreativitas mutlak diperlukan dalam menerjemahkan. Kreativitas tidak berarti kebebasan yang tanpa batas karena disertai dengan kesetiaan pada teks bahasa sumber yang menjadi dasar rambu-rambu dalam proses penerjemahan (Translations Methods). Rambu-rambu tersebut selalu berpatokan pada situasi komunikasi. Situasi komunikasi berkaitan erat dengan misi teks.
Sumber: stiba-malang.ac.id
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Translation Methods - Translation Method - New Translation - Translations Methods - Sworn Translations - Linguist Translation - Sworn Translation - Translations Method - Linguist Translations - New Translations dan New Translation Methods : Sworn Translations - Translation Method & Linguist Translation Jakarta di 88db.com
Home » Translation Methods » Kreativitas Penerjemahan
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment