Kredit Lewat Kartu Kredit

Diposting oleh Unknown on Jan 26, 2010




Perbankan semakin agresif memasarkan kredit tanpa agunan untuk konsumen. Berbagai trik dan strategi baru terus dilancarkan. Bunganya? Bisa dibanting.
kredit tanpa agunan untuk konsumen masih akan menjadi primadona perbankan di tahun tikus ini. Selain pasarnya masih lebar, potensi keuntungannya sungguh menggiurkan. Tapi, lantaran terlalu banyak bank yang terjun ke arena ini, persaingan pun menjadi bakal semakin ketat. Itu sebabnya, untuk mendapat kue yang besar, para bankir dituntut kreatif dalam memasarkan produknya.
Salah satu cara, misalnya, dengan memanfaatkan rekam jejak debitor kartu kredit. Belakangan ini, sejumlah bank begitu getol menawarkan pinjaman baru kepada pemegang kartu plastik itu berupa kredit tanpa agunan. Jika dibandingkan kartu kredit, bunganya jauh lebih miring.
Bank negara indonesia (bni) termasuk salah satu yang sudah menempuh strategi ini. Kepada nasabah kartu kreditnya, bank bumn ini, menawarkan kredit bank tanpa agunan dengan bunga 0,9% flat per bulan atau 10,8 persen per tahun. Beban bunga sebesar itu, jelas, lebih rendah ketimbang bunga di kartu kredit bni yang berkisar 2,85 persen per bulan atau 34,2 persen setahun.
Seorang staf pemasaran bank bni menuturkan, kredit tanpa agunan itu hanya diberikan kepada pemegang kartu kredit tertentu. Terutama mereka yang memiliki catatan kredit pinjaman positif. Besarnya dana yang diberikan, kata dia, disesuaikan dengan kemampuan membayar si nasabah.

Kredit baru tersebut selanjutnya akan masuk dalam account kartu kredit yang bersangkutan. "banyak nasabah yang menggunakan kredit baru ini untuk melunasi cicilan kartu kreditnya.

General manager bni card center oloan g manik, optimistis pinjaman yang disalurkan via kartu kredit bisa mencapai rp 500 miliar.
Bank danamon juga termasuk yang mempraktikkan jurus sejenis. Melalui kartu my own card plus, pemegang kartu juga berhak atas unsecured personal loans. Nilai pinjaman yang diberikan berkisar antara rp5-rp150 juta untuk setiap nasabah.


Http://economy.okezone.com

{ 0 komentar ... read them below or add one }