Tas Asli dan Tas Palsu Ada Perbedaannya!

Diposting oleh malamjumat on Dec 31, 2009


Bagi para awam, membedakan tas asli dan palsu memang bukan perkara mudah, apalagi para pemalsu tas bermerek kini makin pintar saja. Termasuk juga jenis bag organizer. Agar Anda tidak mudah tertipu, simak tips dari Amelia Masniari, personal private buyer dan penulis buku Miss Jinjing, Belanja Sampai Mati.

1. Harga Barang
Jangan pernah percaya barang bermerek asli jika harganya 30 persen di bawah harga asli. Barang seperti tas Louis Vuitton (LV) tidak pernah didiskon di outlet resminya, kecuali untuk karyawan pada waktu-waktu tertentu. Merek Chanel di Asia jarang sekali diskon, kalau pun diskon biasanya barang yang sudah out of season.

Contoh lainnya, jika sebuah butik menawarkan tas Chloe seharga tiga juta rupiah, sudah bisa dipastikan itu palsu karena harga di outlet resmi sekitar Rp 15 juta. Seandainya diskon 50 persen pun, berarti harganya Rp 7,5 juta.


2. Struktur Tas
Sekalipun bahannya dari kanvas, parasut, atau kain, tas asli memiliki struktur yang kokoh. Pola jahitan dan pemasangan tulang rangka tas tersebut dengan sistem double stitch atau dijahit dengan benang rangkap dua dan dijahit dua kali.

3. Retsleting
Perhatikan retsletingnya. Yang asli bahannya justru agak kasar dan biasanya kaitnya diembos dengan logo merek. Beda musim, biasanya beda pula model retsletingnya. Selain itu zipper tas bermerek punya ukuran standar berat dan dimensi tertentu.

4. Tas Pembungkus
Dustbag (tas pembungkus) yang asli memiliki bahan yang halus dengan ukuran lebih lebar dari tasnya. Sebaliknya, dustbag tas palsu ukurannya pas-pasan. Patut diperhatikan lagi, dustbag barang asli disertai lap pembersihnya (misalnya merek Chanel).

5. Pelapis Dalam
Pelapis dalam tas asli LV biasanya terbuat dari bahan atau suede yang halus. Sementara itu, kain pelapis dalam tas Prada atau Gucci bermotif logo dan nama merek. Tiap season bisa berbeda. Kenali logo dan bentuk huruf merek tersebut karena yang palsu sering berbeda bentuk huruf, bahkan terbalik.

6. Nomor Seri
Nomor seri biasanya tersembunyi di bagian dalam tas. Tidak hanya urutan angka saja, tapi ada artinya juga. Misalnya, LV SP0037 artinya dibuat bulan Maret tahun 2007. Letak nomor seri tiap model tas berbeda. Klik http://purseblog.com, www.mypoupette.com, atau www.caroldiva.com untuk mengecek keaslian nomor seri.

7. Tulisan 'Made in'
Tas Chanel pasti tulisannya made in Italy atau made in France. Ingat, bukan made in Paris, sedangkan flapbag Chanel semuanya made in France.

8. Tag
Tag ada yang bentuknya seperti kartu kredit, berhologram, atau di-emboss. Untuk merek-merek tertentu, seperti Gucci, Chanel, atau LV, disertai buku kecil yang menerangkan jenis tas dan cara perawatannya.

9. Protective Metal Base
Pada tas-tas bermerek, biasanya ada protective metal base di dasar tas agar kulit dasar tas tidak mudah tergores. Beberapa merek memiliki protective metal base dengan standar tertentu dan di-emboss logo merek.

10. Warna Kulit
Jika mata Anda jeli, perbedaan warna kulit tas asli dan tas palsu juga sering mudah terlihat. Meski sama-sama hitam, kepekatan warna susah dipalsukan.

Untuk mengetahui tas branded yang Anda miliki asli atau palsu, jangan ragu untuk mendatangi outlet resmi butiknya. Biasanya, mereka menyediakan jasa otentisifikasi atau jasa untuk menyatakan barang tersebut asli atau palsu. Begitu juga dengan
bag organizer.


female.kompas.com

{ 2 komentar ... read them below or add one }

aa.gallery said...

pagi salam sejahtera..boleh g tukeran link atau artikel???

aa.art_gallery said...

Masa-masa sulit kerajinan tembaga-kerajinan kuningan

Tidak banyak supplier kerajinan tembaga dan kuningan boyolali yang melewati masa masa sulit pada sekitar tahun 1999 yaitu saat krisis moneter melanda Indonesia, pada saat itu baru beberapa industri kerajinan kuningan tembaga yang sudah berdiri, ya tidak lebih dari 3 sampai 4 industri kerajinan.
Tidak seperti pada saat ini yang sudah berdiri sekitar puluhan industri kecil maupun besar yang bergerak di bidang kerajinan tembaga atau kuningan. Apalagi setelah berkembangnya ilmu tehnologi seperti internet ini, banyak sekali orang-orang yang memanfaatkan fasilitas internet untuk dijadikan lahan pekerjaan, tapi tidak banyak industri kerajinan tembaga atau kuningan yang memproduksi sendiri.

AA.art_gallery