Bagaimana mencetak media promosi, yang berhubungan dengan media kertas. Sipenanya tampaknya adalah seorang desain grafis di bidang marketing yang banyak bergelut dengan brosur promosi, situs iklan baris, kartu ucapan, undangan, dan kartu nama.
Tahu produk promosi
Seorang desainer grafis layaknya memahami dulu produk akhir yang akan dibuat baru kemudian melakukan review jenis kertas yang akan digunakan berdasarkan properties kertas yang umum. Brosur promosi di situs iklan baris umumnya menggunakan kertas tipis. Kartu ucapan dan kartu bisnis jamaknya menggunakan kertas tebal, kata kartu sendiri menyiratkan kertas harus kaku dan tebal.
Brosur sendiri bisa dalam bentuk postcard, yang umunya menggunakan kertas tebal. Sementara surat undangan bisa tipis, dan kalau kartu undangan tentu kembali haru cari yang tebal dan kaku. Bila undangan dalam bentuk surat, bisanya menggunakan kertas tipis yang bisa dilipat. Jadi lagi-lagi tergantung bagaimana suatu produk promosi ingin dibentuk dan diwujudkan dalam suatu projek pemasaran.
Kartu undangan
Pemilihan kertas tebal buat kartu undangan sangat relatif tergantung bagaimana designer membuat kartu undangan itu sendiri dan bagaimana pelanggan memberi masukan. Kartu undangan yang formal umumnya menggunakan kertas coated atau kertas fancy (fancy paper). Kertas Art Board, kertas yang tebal dengan coating bisa menjadi salah satu pilihan. Walaupun Art Board termasuk golongan kertas komoditi, namun karena kertas coated memberi sifat yang kilap dan hasil cetakan yang superior, maka desainer banyak menggunakannya untk kartu undangan.
Bila desainer ingin membuat kartu undangan yang lebih khsus, maka pemakaian kertas fancy menjadi pilihan. Jenis dan kualitasnya sangat bervariasi, bisa dalam bentuk kertas coated dan uncoated. Namun kertas fancy uncoated mempunyai karakter yang khusus dan berbeda misalnya dengan HVS, fotokopi dan kertas koran. Ketiga jenis kertas uncoated ini masuk dalam kategori kertas komoditi dan umumnya tipis dengan gramatur dari 50 - 150 gsm.
http://www.mahamerubali.com