Home
» All posts
Diposting oleh
sabuk item
on
Sep 5, 2008
Lagu ciptaan sendiri dirasa sudah mantap? Berarti inilah saatnya untuk beranjak dari alat rekam minimalis ke tempat yang fasilitasnya lebih lengkap.
Berkarier sebagai musisi, baik secara solo maupun di dalam sebuah band, sekarang ini bisa dijadikan pilihan karier menjanjikan. Kesempatan untuk "tampil" enggak sekadar jadi band sekolahan terbuka luas. Belum lagi fasilitas pendukung mudah ditemui di mana-mana. Bergerak secara independen pun kini jamak dilakukan.
Tetapi, karier sebagai musisi bisa makin membanggakan apabila kita memiliki lagu karya kita sendiri. Untuk mencipta lagu, tempat bukan lagi masalah. Kamar tidur pun bisa dijadikan studio mini. Yang jadi masalah biasanya ada pada proses penggandaan.
Kalau sudah begini, istilah perusahaan rekaman sudah tidak asing lagi. Fasilitasnya pun beragam. Dari yang canggih sampai yang minimalis kini banyak tersebar. Yang mesti diingat, jangan memilih studio digital recording dari tampak luarnya saja. Banyak faktor yang harus jadi pertimbangan.
Yang harus dilakukan dalam memilih recording studio adalah:
1. Mendata studio
Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data tentang studio audio recording. Pertama, lewat iklan di majalah, khususnya majalah musik. Atau bisa juga dengan mencari di internet.
Tetapi, iklan tidak bisa dipercaya begitu saja. Pada umumnya yang berpromosi adalah sound recording yang besar saja. Sementara studio musik kecil tetapi layak, kadang tidak mempunyai cukup dana untuk berpromosi lewat iklan.
Selain itu, bertukar info antarsesama musisi juga bisa menjadi cara yang lumayan efektif. Setiap musisi yang sudah pernah rekaman dipastikan tahu music recording mana saja yang layak untuk proses rekaman.
2. Cek studio
Apabila datang ke sebuah studio song, perlu diingat jangan terlalu "silau" dengan peralatan canggih yang dimiliki sebuah studio songs. Yang paling penting bukan hanya peralatan, tetapi keadaan ruangan operator sebuah studio.
Belum lagi desain ruangan juga bisa memengaruhi hasil rekaman. Coba simak beberapa tips dalam memilih studio rekaman.
- Sebisa mungkin hindari ruangan berbentuk persegi karena ruangan seperti ini kualitas akustiknya kurang baik.
- Ukuran ruangan jangan kurang dari 40 meter persegi. Ukuran ruangan kurang dari itu kualitas akustiknya kurang baik.
- Ketinggian plafon jangan kurang dari 10 meter untuk menghindari pantulan suara yang berlebihan.
3. Minta contoh rekaman
Biarpun sudah menemukan studio dengan peralatan dan tata ruang yang baik, masih ada tips lain untuk menentukan sebuah studio rekaman itu cukup baik atau tidak. Cobalah meminta contoh rekaman yang pernah dibuat oleh studio tersebut. Makin asyik apabila contoh rekaman yang mereka buat punya warna musik yang sama dengan genre musik yang band kalian mainkan.
4. Mengenal operator rekaman
Operator rekaman sama pentingnya dengan peralatan rekam yang mahal dan canggih. Karena tanpa operator rekaman yang andal, maka peralatan rekam secanggih apa pun akan jadi percuma aja.
Dari hasil contoh rekaman milik studio, kita bisa mengetahui seperti apa kualitas operator rekaman yang dimilikinya. Tapi, biar lebih meyakinkan lagi, sebaiknya kita berbincang-bincang langsung dengan operator rekaman. Dari sini kita bisa menggali sebanyak mungkin informasi tentang dirinya. Mulai dari referensi musiknya, background musiknya, sampai seleranya soal musik. Usahakan untuk mendapatkan operator rekaman yang cocok dengan kita.
5. Perhitungan biaya
Setelah merasa puas dengan satu studio, periksa lagi secara teliti harga sewanya. Jangan sampai ada poin yang terlewat karena bisa saja kita mendapat tambahan biaya yang seharusnya termasuk dalam paket sewanya. Tanyakan secara detail apakah instrumen musik, pita rekam, penyimpanan data komputer, sampai keping CD termasuk dalam harga paketnya.
DONNY TRIANTO
Tim Muda
kompas-cetak
Selengkapnya
→
Pilih-pilih Studio Rekaman
Diposting oleh
sabuk item
on
Membuat studio rekaman tidak harus menggunakan teknologi rekaman yang mahal. Ada tip trik membuat recording studio sederhana dengan kualitas rekaman tidak kalah dengan jasa studio musik dan digital recording berteknologi canggih.
Kami akan berbagi pengalaman buat Anda yang menginginkan membangun sebuah music studio rekaman yang sederhana dengan biaya relatif lebih murah namun menghasilkan kualitas sound recording yang sama dengan digital studio rekaman dengan teknologi yang canggih saat ini.
Peralatan yang dibutuhkan untuk membangun recording audio dantara lain :
1 Unit Komputer dengan spesifikasi :- Pentium III atau AMD Duron 1,2GB- Memory Minimal 128 MB- Harddisk 30 GB 7200 RPM- CDRW (buat nanti kalo mo copy master lagu atau MP3 ke CD)- Software Digital Multitrack (Cool Edit Pro 2.0, Cakewalk, atau lainnya)
2 (dua) buah sound card full duplexSound card ini berfungsi pengganti converter (MOTU,AARK,EW88MT) yang harganya begitu mahal. Kita menggunakan 2 sound card dengan maksud nantinya kita dapat bekerja lebih efisien, karena dengan adanya 2 sound card kita dapat langsung merekam "teak" 2 instrumen dalam waktu bersamaan pada track yang berbeda di software digital multitracks (cool edit pro)
1 Unit MixerMixer yang kami gunakan adalah mixer digital buatan Behringer dengan seri UB1832FX-PRO, dimana mixer behringer ini mempunyai banyak fasilitas yang dapat Anda simak disini. Fasilitas mixer Behringer UB1832FX-PRO adalah Ultra low noise, mic pre-amp, 24-bit digital stereo FX processor with 99 presets including reverb, delay, chorus, compressor, tube distortion, vinylizer and more plus 1 kHz test tone, Breathtaking 3D stereo surround effect for more vitality and enhanced stereo image, Effective, extremely musical 3-band EQ with semi-parametric mid band plus switchable low-cut filter on, 6 new state-of-the-art, studio-grade IMP "Invisible", dan lain-lain.
Mic DrumsKami memilih mic drum merk YOGA karena dari segi harga relatif murah dibandingkan yang lainnya, dengan kualitas tidak kalah dengan merk lainnya. Kalo mo pengiritan lagi pake condensor mic dan dapat dibeli di toko-toko electronic terdekat, tapi untuk kualitasnya kurang baik dan dapat di perbaiki nantinya di software digital multi track atau di software soundforge.
TapeBerfungsi sebagai monitor sound engineer dan guide player. Kami menggunakan tape HIFI SONY type FH-515R. Memang menurut teori recording harus menggunakan monitor flat yang harganya 1 pasang sampai 6 juta lebih, tapi lupakan dulu yang ini karena pembahasan disini dibatasi yang sederhana nan murah,.....hehehehe.
Kabel dan jackPemilihan kabel usahakan yang baik, karena kualitas rekaman sangat ditentukan disini. Anda dapat membeli kabel atau jack di toko-toko musik atau electronik di kota Anda. HeadphoneDigunakan untuk player di studio khususnya yang sedang rekaman atau buat sound engineernya. Lain-lainApa lagi ya,.....kayaknya cukup ini dulu. Nanti kalo ada info lagi kami masukan disini. Kalo semua yang diatas nggak bisa di penuhi ya mendingan rekaman aja di studio paris 51 tinggal ambil paket yang mana, hehehehehe maaf bercanda biar nggak stress.
http://duniasound.blogspot.com
Selengkapnya
→
Tips dan Trick Membuat Studio Rekaman
Diposting oleh
sabuk item
on
Sep 4, 2008
Both axes of a theodolite are equipped with graduated circles that can be read out through magnifying lenses. The vertical circle (the one associated with the horizontal axis) should read 90° or 100 grad when the sight axis is horizontal (or 270°, 300 grad, when the instrument is in its second position, "turned over" or "plunged"). Half of the difference with 300 grad is called the "index error".
The horizontal and vertical axes of a theodolite must be mutually perpendicular. The condition where they deviate from perpendicularity (and the amount by which) is referred to as "horizontal axis error". The optical axis of the telescope, called the "sight axis" and defined by the optical center of the objective and the center of the crosshairs in its focal plane, must similarly be perpendicular to the horizontal axis. Any deviation from perpendicularity is the "collimation error".
Horizontal axis error, collimation error and index error are regularly determined by calibration, and removed by mechanical adjustment at the factory in case they grow overly large. Their existence is taken into account in the choice of measurement procedure in order to eliminate their effect on the measurement results.
A theodolite is mounted on the tripod head by means of a forced centering plate or tribrach, containing four thumbscrews (or in some modern theodolites three thumbscrews) for rapid levelling. Before use, a theodolite must be placed precisely and vertically over the point to be measured — centering — and its vertical axis aligned with local gravity — leveling. The former is done using a plumb bob, spirit level, optical or laser plummet.
http://en.wikipedia.org
Selengkapnya
→
Concept of operation Theodolite
Diposting oleh
sabuk item
on
A theodolite is an instrument for measuring both horizontal and vertical angles, as used in triangulation networks. It is a key tool in surveying and engineering work, particularly on inaccessible grounds, but theodolite have been adapted for other specialized purposes in fields like meteorology and rocket launch technology. A modern theodolite consists of a movable telescope mounted within two perpendicular axes, the horizontal or trunnion axis, and the vertical axis. When the telescope is pointed at a desired object, the angle of each of these axes can be measured with great precision, typically on the scale of arcseconds.
The transit refers to a specialized type of theodolite that was developed in the early 19th century. It featured a telescope that could "flop over" ("transit the scope") to allow easy back-sighting and doubling of angles for error reduction. Some transit instruments were capable of reading angles directly to thirty arc-seconds. In the middle of the 20th century, transits came to be known as a simple form of theodolite with less precision, lacking features such as scale magnification and mechanical meters. The importance of transits is waning since compact, accurate electronic theodolite have become widespread tools, but transits still find use as a lightweight tool for construction sites. Some transits do not measure vertical angles.
The builder's level is often mistaken for a transit, but is actually a type of inclinometer. It measures neither horizontal nor vertical angles. It simply combines a spirit level and telescope to allow the user to visually establish a line of sight along a level plane.
http://en.wikipedia.org
Selengkapnya
→
Theodolite
Diposting oleh
sabuk item
on
Diposting oleh
sabuk item
on
Setelah sekian lama gak OBT akhirnya hari sabtu yang lalu OBT lagi. Kali ini bersama teman-teman dari FE Unpad. Tempatnyadi Alam Sejuk Lembang. Perannya tentu saja jadi trainer (kerennya…) Tapi yang pasti bukan di bagian safety master =D Akhawat yang pernah aktif di Santika (Barisan Putri Keadilan -sering di pelesetin jadi bariSAN canTIk seKAli =D) aja gak jadi safety master.
Tidak semua outbound butuh safety master. Kalau out bound nya berisi aktifitas yang cukup berbahaya safety master dibutuhkan. Contoh permainan outbound berbahaya misalnya : repelling, flying fox, water boom, terjun bebas ke air, dan lain-lain. Aktifitas berbahaya ini yang biasanya jadi faktor penarik seseorang untuk bersemangat mengikuti outbound indonesia.
Outbound puncak kali ini mengingatkanku pada salah materi Latihan Dasar 1 Kepanduan tentang prosedur tambahan khusus untuk akhawat dalam mengikuti training manajemen. Prosedur ini sangat berkaitan erat dengan masalah safety.
Karena akhawat memang istimewa, prosedurnya pun sedikit berbeda dengan ikhwan (terutama masalah pakaian). Berikut ini prosedur tambahan untuk akhawat:
1. Pakai pakaian warna gelap biar gak gampang kotor
2. Pakai pakaian berlapis
§ Celana lapangan atau celana training dilapis rok
§ T shirt lengan panjang dilapis kemeja berkancing
§ Kerudung pendek (masukkan ke kemeja) dilapis kerudung panjan
3. Pakai manset
4. Pakai kaos kaki dan Bawa kaos kaki ganti
5. Pakai sandal gunung atau sepatu kets (jangan pakai pantopel =D apalagi high heels)
6. Bawa alat sholat (wajib pisan)
7. Pakai sun block
Ribet?? Jelas ribet banget… buat yang gak terbiasa pakai rok, manset, kaos kaki, kerudung panjang, tentu akan merasa tidak nyaman. Untuk yang terbiasa, prosedur ini sangat membantu.
Pakaian berlapis akan melindungi kita saat kita melakukan aktivitas yang berbahaya. Biasanya kita memakai tali tubuh yang dipasang di pinggang atau di dada. Jasa tali tubuh melindungi kita dari kecelakaan harus dibayar dengan usaha yang lebih menutup aurat. Dengan memakai rok, tali tubuh yang dipasang di pinggang tidak terlihat. Begitu juga jika tali tubuh di pasang di dada. Simpul tali tubuh (yang biasa disambung ke karabiner) dikeluarkan dari lubang diantara dua kancing pada kemeja. Terkadang kerudung menyangkut bahkan melilit ke dalam figure of eight. Untuk mengurangi risiko ini, kerudung harus dimasukkan ke dalam kemeja. Gunakan kemeja yang lapang. Angin yang nakal seringkali membuat kerudung berkibar, kerudung pendek jadi pelindung kalau-kalau kerudung panjang tersingkap. Aman bukan?
Manset memberikan keleluasaan dalam bergerak. Tangan bisa bebas menggapai ke segala arah tanpa harus khawatir aurat terbuka.
Memakai kaos kaki tentu sudah menjadi hal yang tidak asing. Bukankah yang tidak aurat dari muslimah hanyalah wajah dan telapak tangan? Kalau tidak benar-benar darurat, memakai kaos kaki adalah kewajiban. Kaos kaki ganti sangat diperlukan karena tidak ada jaminan kaos kaki kita akan bersih dan kering sampai dengan outbound berakhir. Tentu tidak nyaman mengenakan kaos kaki basah, padahal tidak ada lagi sesi basah-basahan (nyebur atau ngelewatin kali, perang air, etc). Apalagi jika sudah masuk waktu shalat, kaos kaki yang kotor sebaiknya ditinggalkan.
Saking feminimnya, terkadang akhawat gak punya sepatu kets. Kalau jogging pun barefoot (cuman pake kaos kaki). Untuk urusan outbound tidak disarankan pakai pantopel kecuali rela kepeleset dan sepatunya almarhum =D
Alat sholat dan sun block sepertinya sudah cukup jelas.
Sekali lagi… ini memang super duper ribet… Tapi buatku,outbound training ataupun family gathering adalah bagian dari ibadah. Kita wajib mentarbiyah jasad kita. Bukankah mu’min yang kuat lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah? Agar ibadah kita sempurna, niat dan caranya haruslah benar. Oleh karena itu bagiku prosedur ini sangat bermanfaat… Semoga bermanfaat juga untuk temen-teman semua
http://detrianams.blogsome.com/
Selengkapnya
→
Tips Persiapan Outbound untuk Akhawat
Diposting oleh
sabuk item
on
VISI DAN MISI
Memang ini klise, tapi ini dasar. Banyak yang main band yang bubar gara-gara visi dan misi-nya nggak jelas. Mengingat hal tersebut, band kamu harus menciptakan suasana yang komunikatif antar personel. Tau karakter, kemauan, impian dan cita-cita antar personel. Buatlah suasana main musik band kamu tetep fun di music studio, walaupun terkadang banyak perbedaan pandangan, tapi justru itu yang membuat band kamu semakin solid dan tau arahnya kemana.
NAMA BAND
Ini penting. Jangan terlalu percaya jargon "apalah arti sebuah nama". Bohong banget kalau seseorang memberi nama untuk anaknya tanpa berpikir terlebih dahulu. Pasti orang tua ingin nama yang terbaik untuk anaknya. Begitu juga dengan band yang akan kamu namai, pikirkan nama band yang sekiranya bisa mewakili karakter dan terbaik untuk band kamu. Kalau masih bingung, buatlah list beberapa nama band, lalu buatlah survey. It's gonna be fun dude!
WARNA MUSIK
Tentukan warna musik band kamu. Cobalah nge-jam di studio, keluarkan uneg-uneg bermusik kamu sebebasnya. Tuangkan berbagai keunikan-keunikan yang ada di setiap personel. Untuk band baru, ada baiknya kamu sewa lebih kreatif dan inovatif. Cobalah mencari alternatif lain dari "musik band-band umum" yang sedang banyak di push banyak media. Tapi bukan berarti kamu melakukan itu karena terpaksa, tapi sesuai dengan karakter masing-masing personel. Kalau membuat band pop, jadilah band pop dengan warna baru, begitu juga dengan genre yang lainnya sesuai bisnis studio musik. Jangan sampai jargon "meramaikan blantika musik Indonesia" berubah jadi "menyeragamkan blantika musik indonesia". Be creative!
MEMBUAT DEMO
Demo pertama kamu haruslah mantap! karena lagu kamu akan jadi "first impression" bagi orang-orang dan banyak pihak terutama media. Matangkan lagu kamu dengan latihan dan briefing yang rutin dengan alat band. Sebelum membuat demo track, buatlah dulu demo 'live' di studio murah. Demo live biasanya merekam lagu kita selagi latihan. Setelah itu, dengarkan bersama-sama dan cari kekurangannya. Dengan begitu, kamu bisa lebih mematangkan aransemen lagu menjadi lebih mantap. Setelah siap untuk membuat demo track di studio, carilah studio yang punya SDM yang bagus untuk perihal recording, mixing sampai mastering.
MANAGE YOUR BAND
Kalau kamu mulai tidak nyaman dengan mengerjakan perihal managerial sendiri, mulailah mencari manager. Well, singkatnya, tugas utama seorang manager adalah mengurus segala kebutuhan band akan panggung, mengkondisikan keuangan band biar efektif dan stabil, dan yang penting adalah sebagai pihak yang bisa menangani masalah-masalah internal di band. Band yang baik adalah band yang ter-manage dengan baik pula. Carilah manager dari orang-orang terdekat, diutamakan yang tau karakter personel, punya link dan pergaulan yang luas, wawasan musik yang cukup dan yang terpenting adalah orang yang jujur. Itu akan sangat membantu.
LINK & MOVEMENT!
Buatlah demo band kamu berguna dan di dengarkan di studio musik. Untuk movement awal kamu bisa membuat account di myspace.com, purevolume.com, friendster dan fasilitas gratis lainnya di internet. Dan untuk media radio, kemaslah demo kamu semenarik mungkin. Jangan sampai demo kamu tampilannya sama dengan cd-cd kosong yang ada di kantor, karena niscaya demo kamu akan terbuang! Buatlah media merasa dihargai dengan membuat kemasan demo dan profile band yang menarik. Kamu bisa mengemasnya dengan CD interaktif, casing yang menarik (tidak layak buang), profile yang menggugah beserta foto band dengan kualitas bagus sesuai dan image. Disisi lain, jangan ragu untuk lebih dekat lagi dengan orang-orang media, seperti sesekali mendatangi music director (MD) radio-radio yang sekiranya kompeten untuk mengomentari musik kamu, jurnalis media cetak dll. Jangan sungkan juga untuk bergabung dengan berbagai komunitas, karena disitu gudang-nya acara-acara musik. Aktif di milis-milis musik dll. Dengan begitu, kamu akan lebih banyak link untuk melakukan promosi ke berbagai pihak. Setelah menjalankan semua itu, apakah keberuntungan akan menghampiri band kamu? Well, banyak-banyaklah beramal dan berdoa! Semoga beruntung! Cheers!
Selamat Mencoba!
-Al a.k.a Ucay
http://web-iac.nokia-asia.com
Selengkapnya
→
Trick & tips membuat band indie yang cepat sukses