Misalnya, ada alat pelangsing tubuh yang mengklaim dapat mengeluarkan keringat seperti cara kerja sauna, yang sebenarnya tidak meluruhkan lemak namun cairan tubuh.
Dengan sauna, keringat banyak keluar dan orang pun merasa haus. Namun, setelah minum dan makan, berat badan akan naik lagi. Penurunannya hanya sementara.
Alat produk pelangsing yang iklannya juga menggiurkan adalah semacam baju ketat yang dipromosikan bisa mengaktifkan molekul-molekul sel pada tubuh, sehingga bisa membuang lemak dan racun.
Lemak akan berkurang atau dikeluarkan dari jaringan tempat penyimpanan (adiposa) bila diperlukan sebagai sumber energi.
Pelepasan lemak dari jaringan adiposa membutuhkan rangsangan dari hormon tertentu, akibat tidak tersedianya glukosa. Proses kimianya bertahap, jadi tidak bisa dengan alat yang menggetar-getarkan tubuh atau baju ketat.
Selain alat, obat-obatan “pelangsing aman” juga masih terus ditawarkan. Jenis yang ditawarkan di antaranya obat penekan nafsu makan, dan obat diuretika untuk mengeluarkan cairan tubuh. Ini bisa menyebabkan dehidrasi. Obat pelangsing lain adalah pencahar yang sebenarnya bisa menyebabkan diare.
Selain obat-obatan itu, ada pula berbagai suplemen pelangsing aman, yang boleh dikonsumsi asal dengan pengawasan ahli gizi dan dokter. Misalnya, suplemen yang dapat menghambat pencernaan karbohidrat.