Seorang pria tampak serius memahat bongkahan kayu randu menggunakan palu dan alat pemahat. Sesekali kedua matanya mengamati bongkahan kayu yang hampir menyerupai bentuk mainan anak yang berbentuk kepala kuda, hanya saja tidak ada bentuk mata dan kuping.
Kedua tangannya terus memegang kayu tersebut untuk melihat apakah kayu yang dipahatnya sudah serasi antara bagian kanan dan kiri.
Di sekelilingya, puluhan kayu mainan anak berbentuk kuda-kudaan yang setengah jadi terpajang. Sekitar dua meter dari situ, sepuluh kerajinan kayu kuda-kudaan beraneka warna yang sudah jadi dipasang untuk menarik pembeli.
Suman Wibowo, itulah nama lengkap perajin mainan kerajinan kayu kuda-kudaan yang terbuat dari kayu ini. Pria yang lahir 57 tahun lalu ini mengaku sudah 19 tahun menjadi perajin kuda-kudaan atau wooden horses. ’’Saya memulai membuat wooden horses ini pada tahun 1990 lalu,’’ ujar bapak satu anak dan dua cucu ini.
Sambil menyelesaikan kerajinan kuda, Suman, panggilan akrabnya mulai menceritakan ia memulai menjadi pengrajin mainan kerajinan kuda anak ini. ’’Dulu, pada awal tahun 1990, di depan rumah ada pasar malam kebetulan pesertanya membawa mainan kuda kayu yang banyak, akhirnya saya membeli sebagian untuk dijual,’’ ujarnya.
Suman yang awalnya hanya ingin menjual kuda kayu yang dibelinya akhirnya seolah-olah mendapat inspirasi. ’’Kalau kita bisa membuat handmade horse kenapa tidak dicoba,’’ ujarnya. Hanya dengan bermodalkan nekat dan keinginan yang kuat, ia pun membeli bahan mentah beruap kayu randu dari
Setelah beberapa kali melakukan percobaan, ia berhasil menciptakan mainan kuda-kudaan dengan bentuk yang sempurna.
Saat itulah ia memutuskan secara total menekuni dunia kerajinan mainan anak-anak. Merasa ada peluang yang lebih baik, Suman pun secara perlahan meninggalkan pekerjaannya sebagai petani. ’’Saya bosan menjadi petani, kalau menjadi perajin mainan seperti ini sepertinya prospeknya lebih bagus,’’ katanya.
Awalnya, barang yang ia produksi tidak banyak karena Suman mengaku masih belum berani memproduksi kuda-kudaan dalam jumlah banyak dengan alasan masih perlu perkenalan ke pasar.
Barang yang diproduksinya pun ia jajakan dengan berkeliling ke setiap TK (Taman Kanak-Kanak) di seluruh Kabupaten Mojokerto.
Rupanya tawaran produk yang dikenalkan pria asli Mojokerto ini disambut baik oleh seluruh TK di Kabupaten Mojokerto. ’’Setelah itu banyak yang datang ke rumah saya memesan kuda-kudaan,’’ ujarnya dengan sumringah. Pesanan pun setiap harinya selalu meningkat dari tiap bulannya.
Dengan dibantu menantunya, Agus Rianta, Suman mengerjakan kuda-kudaan mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Suami dari Rubiah, 51, ini mengaku, setiap harinya ia bisa memproduksi tiga hingga
Untuk proses pengerjaannya pun tidak lah terlalu sulit, namun hanya butuh keterampilan dan keuletan saja terutama dalam membuat bentuk kuda-kudaan. ’’Yang pertama-tama dilakukan yakni membentuk kayu randu dan kemiri menjadi bentuk kuda-kudaan, tahap awal yang dikerjakan bagian kepala dulu karena lebih rumit, caranya tentu saja dipotong mengikuti pola’’ ujarnya.
Setelah itu, kayu dengan bentuk setengah jadi dihaluskan terlebih dahulu dan didempul. ’’Setelah itu dicat, untuk pengecatan dilakukan dua kali,’’ terangnya. Setelah diberikan pewarnaan tahap awal, kuda-kudaan tersebut dijemur selama satu hari dan kemudian kembali dicat tahap akhir.
Setelah jadi, produk Suman ini setiap hari dipajang di show room kecilnya yang lokasinya sangat strategis di Jalan Raya Bangsal tepatnya di depan Pasar Sawahan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto yang juga jalur utama Mojokerto-Pasuruan.
Temukan semua
Wooden Horses | Handmade Horse | Kerajinan Kayu | Kerajinan Kuda | Kuda Kayu | Mainan Anak dan Wooden Horses & Handmade Horse:Kerajinan & Kuda Kayu - Mainan Anak Bekasi Jawa Barat semua ada di 88DB.Com