Showing posts with label global warming. Show all posts
Showing posts with label global warming. Show all posts

Tas kertas untuk solusi anda

Diposting oleh tangandingin on Apr 8, 2009

Plastik menjadi masalah yang sangat serius untk saat ini tas kertas ataupun paperbag custom merupakan pilihan yang baik untuk mendukung menekan sampah plastik. paperbag custom ini merupakan tas kertas yang di desain dengan unik agar terlihat menarik, penggunaan custom paper bag sudah banyak tersebar dan juga paper bags custom juga di gunakan tidak hanya di rumah tangga saja. Melainkan custom paper bag ini dudah di gunakan di supermareket.

Dengan desain custom paperbag sudah tentu kita tak kalah gaya dengan pengguna tas plastik dan jangan kuatir paper bags custom ini kuat dan tahan lama, design paper bags ini pun juga di desain secara unik, bahkan bisa di bilang design paperbag lebih bagus daripada tas plastik.

paper bag design yang unik bisa menambah gaya dan design paper bag memberikan kesan “tidak biasa” dalam penggunaan nya. Inilah mengapa design paper bags ini memang unik, dan membuat pengguna paperbag design ini semakin gaya dan trendy.

Dengan paper bags design kita mengurangi global warming, karena dengan mengurangi penggunaan custom paperbag maka bisa mengurangi kadar karbon di atmosfer, jika tidak menggunakan tas kertas atau design paper bag maka proses pembuatan ataupun pembakaran dari tas plastik ini bisa menambah kadar karbon di atmosfer maka dari itu penggunaan paper bag design sangat di sarankan.

Berikut artikel tentang supermarket yang menggunakan tas kertas, walaupun tidak menggunakan paperbag design tetapi usaha mereka dalam menekanjumlah penggunaan plasik patut di ancungi jempol semoga saja penggunaan paper bags design bisa bertambah di supermarket indonesia.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa plastik merupakan salah satu kontributor aktif dalam sampah domestik atau rumah tangga. Hampir semua barang-barang rumah tangga dibungkus atau di tempatkan dalam wadah plastik sekali pakai. Padahal plastik merupakan komponen yang sama sekali tidak ramah lingkungan karena dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk terdaur ulang.

Menghentikan penggunaan plastik saat ini memang masih belum bisa kita lakukan, tetapi membatasi penggunaan plastik sangat bisa kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Lihat saja apa yang sudah dilakukan oleh Superindo.

Supermarket Superindo memberikan solusi yang cukup unik dan layak untuk ditiru oleh supermarket yang lain.

Di setiap ujung meja kasir Superindo terdapat sebuah stiker yang menganjurkan para pembeli untuk menggunakan kardus bekas dan tidak menggunakan tas plastik/ kresek.

Sang kasir juga secara aktif selalu menanyakan kesediaan pembeli untuk menggunakan kardus bekas.

Cara ini cukup efektif karena dengan menggunakan kardus bekas, Superindo sudah melakukan dua langkah dalam Waste Management Hierarchy atau yang biasa yang dikenal dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Langkah pertama yang sudah dilakukan oleh Superindo adalah “Reduce” atau pengurangan. Penggunaan kardus bekas dapat menggurangi penggunaan plastik khususnya tas kresek plastik dan secara otomatis juga dapat mengurangi sampah plastik.

Sedangkan langkah yang kedua adalah “Reuse” atau penggunaan kembali. Penggunaan kardus-kardus tersebut adalah langkah yang sangat tepat karena memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai. Sebelumnya kardus-kardus tersebut berakhir di tempat sampah, padahal sebagai sebuah supermarket, Superindo mempunyai banyak sekali kardus sisa packaging berbagai macam produk.

Ya walaupun tidak menggunakan design paperbag tetapi menggunakan kardus bekas yang memang bisa di pakai ulang, untuk mengurangi jumlah sampah

Selengkapnya Tas kertas untuk solusi anda

8 Tips Agar Furniture Lebih Hijau

Diposting oleh sabuk item on Sep 3, 2008

Berbagai isu tentang global warming saat ini sudah menjadi perhatian banyak pihak dan dari seluruh aspek kehidupan. Bagi kita yang berkecimpung di dalam dunia modern furniture  baik itu kayu, besi, rotan atau material lain ternyata cukup banyak yang bisa dilakukan untuk mendukung kampanye tersebut.

Mungkin bagi anda yang memiliki pertimbangan bisnis jual furniture, hal-hal yang akan terungkap di bawah ini tidak sesuai bahkan bertentangan. Namun, akan selalu ada cara yang hemat untuk menjadi lebih 'hijau' di sekitar anda. Sekecil apapun yang kita lakukan bisa membuat perubahan dan dampak yang besar bagi kesehatan dan tentunya global warming.

Dalam lingkup modern design  furniture, apa saja yang bisa dilakukan untuk membuat furniture menjadi lebih 'hijau'?

Berikut ini tips dari tentang KAYU.


1. Kayu dari hutan/kebun yang dikontrol kelangsungannya.
Sebagai bahan baku utama pembuatan furniture, kayu yang berasal dari pohon di hutan memiliki andil yang besar untuk mengurangi panas bumi karena gas CO2. Oleh karena itu sebaiknya membeli furniture/kayu atau rattan furniture yang berasal dari hutan yang dikelola dengan baik seperti furniture jati . Artinya terlihat adanya penanaman kembali (reboisasi) hutan yang telah ditebang. Tentu saja kita sangat jauh untuk mencapai kontrol tersebut.
Terdapat beberapa instansi dan/atau organisasi yang bekerja untuk membuat sistem kontrol tersebut, misalnya Forest Stewardship Control (FSC), Rainforest Alliance, TFT dan lainnya.

2. Furniture dari kayu 'bekas'
Saat ini banyak sekali orang mencari bangunan tua yang terbuat dari kayu jati untuk diolah kembali menjadi furniture minimalis. Ada beberapa alasan ekonomis yang mengikuti langkah tersebut, namun demikian ada juga manfaatnya bahwa berarti mereka membantu mengurangi volume pemotongan pohon jati. Langkah ini bisa juga dilakukan untuk kayu jenis lain. Pada dasarnya, jika terdapat kayu di luar sana yang tergeletak tidak terpakai, mengapa kita harus menebang lagi untuk dibuat furniture modern?

3. Natural Fiber
Bambu tidak masuk kategori pohon, tetapi 'rumput'. Secara kekuatan pada konstruksi tertentu bambu memang tidak bisa dibandingkan langsung dengan kayu, namun dari segi estetika furniture bambu merupakan produk yang eksotis dan menarik dan termasuk furniture antik.
Atau bahan lain seperti rotan, eceng gondok dan kulit pisang.

4. Awet dan mudah diperbaiki
Cari atau buatlah furniture yang kuat sehingga awet dan mudah diperbaiki ketika ada kerusakan. Lebih awet furniture yang anda miliki dan anda produksi membantu mengurangi konsumsi kayu. Dan produk yang kuat juga bisa diwariskan kepada kerabat atau rekan yang lain tanpa harus membeli yang baru.

5. Rendah Bahan Beracun
Dalam industri furniture dikenal beberapa bahan beracun yang digunakan pada setiap prosesnya. Bagian paling besar adalah bahan finishing. Terdapat satu bahan kimia yang bernama Formalin (Formaldehyde) pada bahan finishing dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama anak-anak karena bisa menimbulkan kanker dan gangguan pernafasan. Jenis bahan finishing yang termasuk 'lebih aman' adalah Politur, NC, Waterbased lacquer dan natural oil. Yang termasuk berbahaya dan mengandung lebih banyak Formalin misalnya: Melamine, PU (PolyUrethane), UV lacquer, lamination paper (Formika).

Bagian lain dari furniture misalnya lem kayu, multipleks dan MDF juga mengandung Formaldehyde namun kandungannya lebih kecil.

6. Furniture Bekas
Dengan membeli furniture bekas interior minimalis berarti kebutuhan akan pohon tebangan juga berkurang atau paling tidak bisa dimanfaatkan untuk hal yang lainnya .

7. Furniture Lokal
Jarak ribuan kilometer bagi wood furniture import untuk mencapai lokasi kita cukup membuat konsumsi biaya transportasi dan konsumsi bahan bakar (yang memproduksi CO2) menjadi besar. Berbeda apabila kita membeli produk lokal dengan jarak transportasi yang dekat.

8. Ukuran bagian furniture, kecil tapi kuat.
Mendesain furniture dengan tipe minimalis dan menghemat bahan baku juga cukup membantu menjadikan produk anda lebih hijau. Tidak menghambur-hamburkan bahan kayu menjadi bagian-bagian solid yang besar dan berat. Kalaupun jika desain menuntut untuk memiliki pilar yang besar, carilah cara dari sisi kontruksi untuk membuatnya lebih sederhana dengan memanfaatkan bahan lebih sedikit.


http://www.tentangkayu.com
Selengkapnya 8 Tips Agar Furniture Lebih Hijau