Tulisan ini dibuat sebenarnya bukan dengan maksud mempromosikan penggunaan arsitek dan Kontraktor Rumah (diri sendiri :)) tetapi lebih untuk kebaikan bagi rekan-rekan yang hendak membangun rumah idaman.
Kedua, Anda dapat meminta referensi proyek yang pernah dikerjakan, contoh buat arsitek Anda dapat meminta contoh-contoh designnya, mulai dari denah, façade, detail kusen, detai lantai, detail plafond, denah titik lampu (elektrikal), gambar 3D nya, dan lain-lain. Dari referensi proyek inilah Anda dapat melihat apakah arsitek Konstruksi Rumah yang sedang Anda interview ini cocok dengan keinginan Anda dalam mewujudkan Konstruksi Rumah impian bagi keluarga Anda.
Untuk Kontraktor Rumah, Anda dapat memintanya menunjukkan proyek-proyek yang pernah dikerjakan (yang terbaru setidaknya) agar Anda apat meihat kualitas pekerjaannya, seperti: temboknya apakah banyak yang retak? Kualitas pengecatannya bagaimana? Apakah temboknya rata atau bergelombang? Anda juga bisa melihat kerapihan tukang temboknya dengan melihat garis keramiknya apakah lurus atau tidak.
Yang ketiga adalah kecocokan karakter Kontraktor Konstruksi, mungkin Anda berpikir “Apa hubungannya?” Menurut pengalaman saya ini adalah poin terakhir adalah poin yang tidak boleh dilupakan dalam memilih jasa arsitek atau Jasa Kontraktor, sama seperti saya dalam menentukan untuk menerima seorang klien. Mengapa? Agar rasa saling percaya dapat terbentuk, kalau dari pertama saja Anda “gak” yakin dengan karakter Kontraktor Konstruksi serta kejujurannya buat apa di teruskan? Toh kemungkinan keadaan “gak enak di belakang” dapat saja terjadi, dan hal inilah yang ingin kita hindarkan.
Dari 3 poin inilah Anda dapat menentukan mana A-K yang dapat Anda pilih.
http://bangunrumah.info/