Delegasi Indonesia tampil beda dalam pagelaran seni pembukaan Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (16/3), dengan menyajikan Tari Piring di tengah tari- tarian modern yang dipertontonkan oleh delegasi dari negara lain.
Tamu undangan terlihat terkesima dengan keindahan Tari Piring yang disajikan delegasi Indonesia dari Sumatera Barat (Sumbar) yang dibawakan oleh empat putra dan empat putri dengan busana khas daerah.
Dalam acara tersebut, sanggar tari dari Sumbar tampil pada urutan ketiga setelah tarian modern dari tuan rumah Malaysia dan Australia.
Meskipun tidak lebih dari 15 menit, Tari Piring yang diiringi dengan musik tradisional Minangkabau itu sangat menghibur, seolah menjadi sajian paling bermakna diantara tarian-tarian dari delegasi negara lain yang lebih menonjolkan konsep modernitas tanpa cirikhas.
Selain Indonesia, satu-satunya penampilan lain yang dibawakan dengan pakaian khas negara adalah atraksi payung oleh delegasi dari Taiwan. Atraksi ini tampil sebelum penampilan atraksi bela diri dari Korea dan penampilan terakhir oleh delegasi dari Pilipina.
Acara yang dibuka oleh Menteri Pariwisata Malaysia Datuk Seri Tengku Adnan bin Tengku Mansor tersebut berlangsung di Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur dan dihadiri oleh delegasi dari negara-negara Asean serta biro-biro perjalanan wisata, perhotelan, maupun asosiasi kepariwisataan kawasan regional yang akan memamerkan produknya dari 16 hingga 18 Maret.
Dengan keikutsertaannya dalam pameran MATTA Fair, Indonesia berharap dapat mencapai target 1 juta wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia selama 2007 sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Promosi Internasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Tatang Rukhiyat yang memimpin delegasi tanah air.
Sementara pada tahun 2006, turis Malaysia yang berkunjung ke Indonesia tercatat sekira 560 ribu wisatawan.
Pada MATTA Fair hari pertama, anjungan Indonesia tampak banyak diminati pengunjung yang ingin berlibur ke Indonesia yang dikenal memiliki keanekaragaman budaya, panorama alam, dan makanan khas.
Puluhan biro perjalanan wisata, hotel, dan asosiasi dari Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan ini dan hampir seluruhnya menyatakan puas dengan tanggapan pengunjung, sebagaimana diungkapkan oleh Yenni Siunggul dari White Rose (Mawar Putih) Hotel, Legian, Kuta, Bali.
antaranews.com
{ 0 komentar ... read them below or add one }
Post a Comment