Pesta Menggunakan Jasa Wedding Organizer

Diposting oleh malamjumat on Dec 7, 2009

Beberapa dari Anda mungkin tertarik menggunakan jasa wedding organizer atau wedding planner, WO sangat membantu dalam pelaksanaan hari H bagi Anda dan pasangan Anda yang tidak punya banyak waktu. Jika Anda memiliki waktu yang cukup di akhir pekan dan fasilitas yang memungkinkan, sebaiknya Anda mencari vendor wedding sendiri bersama pasangan, selain tahu biayanya langsung di lapangan, ini akan menambah keakraban dan kemampuan bekerjasama antara Anda dan pasangan

Tips:
Sebelum menentukan WO atau
wedding planner yang akan dipakai, sebaiknya Anda juga mencari tahu sendiri tentang perkiraan biaya pernikahan sesungguhnya, hal ini akan membantu saat Anda akan negosiasi biaya dengan jasa si WO, karena Anda sedikit banyak telah tahu harga vendor-vendor wedding di pasaran.


http://wedz.wordpress.com
Selengkapnya Pesta Menggunakan Jasa Wedding Organizer

Tips Memakai Google Translate Baru

Diposting oleh Wikey on



Beberapa saat yang lalu saya mencoba fitur google atau Software Penerjemah yang cukup keren, google translate ato google terjemahan.

Ada beberapa kelebihan dari google translate dibandingkan dengan program software penerjemah sejenis:

1. Yang pasti gratis… dan sangat mudah.. anda gak perlu bayar kayak program software penerjemah transtool yang harus beli lisensinya.

2. Mudah anda mau menerjemahkan web/situs atau cuma sekedar dokumen pribadi yang anda tulis pakai pengolah kata di office? Semuanya bisa.. hasilnya cukup bagus daripada software penerjemah transtool. Terakhir saya mencoba menerjemahkan sekitar 20 halaman berbahasa Indonesia untuk di bahasa inggriskan.. Luar biasa… hanya perlu sedikit editing – hanya sekitar satu jam saya membenahi beberapa kata dan kalimat yang perlu disempurnakan.

3. Lebih manusiawi maksudnya hasil terjemahannya sudah bisa membedakan bentuk jamak, kata sifat, kerja dan keterangan cukup baik, kalaupun ada salah di sana-sini, sekali lagi tidak separah software penerjemah transtool :D

4. Pemilihan diksi yang keren saya sendiri sampe gak nyangka bahwa beberapa kata yang selama ini saya anggap asing ternyata pas juga ketika diterjemahkan dengan google. Kata keren langsung diartikan cool. Depdiknas langsung diartikan MONE (Ministri of National Education)

Itulah beberapa kelebihan yang menurut saya cukup keren. Tetapi agar hasilnya maksimal ketika anda minta tolong mbah gugel nerjemahin dokumen anda ada beberapa syarat yang perlu anda perhatikan:

1. tidak salah ketik kesalahan ketik sedikit saja tidak akan diartikan oleh mbah google.

2. kalimat ringkas kalau anda seperti saya, yang suka kalimat panjang dan beberapa kali dipotong koma, maka hindari itu, karena hasilnya bisa bikin anda berkerut-kerut kayak jeruk nipis yang kecut

3. Hindari pemakaian kata depan atau sambung berlebihan misalnya jika kata/kalimat tersebut sudah bisa diartikan tanpa menambah kata depan atau sambung maka cukup pakai kata dasar saja. Sebagai contoh kata ini : kreterianya tidak bisa diterjemahkan oleh mbah gugel. Tapi kalau kreteria saja, bisa!

Nah itulah sedikit tips menggunakan terjemahan di mbah google… mau coba?

Silahkan!

hmcahyo.wordpress.com

Selengkapnya Tips Memakai Google Translate Baru

Tips Memakai Google Translate Batu

Diposting oleh Wikey on



Beberapa saat yang lalu saya mencoba fitur google atau Software Penerjemah yang cukup keren, google translate ato google terjemahan.

Ada beberapa kelebihan dari google translate dibandingkan dengan program software penerjemah sejenis:

1. Yang pasti gratis… dan sangat mudah.. anda gak perlu bayar kayak program software penerjemah transtool yang harus beli lisensinya.

2. Mudah anda mau menerjemahkan web/situs atau cuma sekedar dokumen pribadi yang anda tulis pakai pengolah kata di office? Semuanya bisa.. hasilnya cukup bagus daripada software penerjemah transtool. Terakhir saya mencoba menerjemahkan sekitar 20 halaman berbahasa Indonesia untuk di bahasa inggriskan.. Luar biasa… hanya perlu sedikit editing – hanya sekitar satu jam saya membenahi beberapa kata dan kalimat yang perlu disempurnakan.

3. Lebih manusiawi maksudnya hasil terjemahannya sudah bisa membedakan bentuk jamak, kata sifat, kerja dan keterangan cukup baik, kalaupun ada salah di sana-sini, sekali lagi tidak separah software penerjemah transtool :D

4. Pemilihan diksi yang keren saya sendiri sampe gak nyangka bahwa beberapa kata yang selama ini saya anggap asing ternyata pas juga ketika diterjemahkan dengan google. Kata keren langsung diartikan cool. Depdiknas langsung diartikan MONE (Ministri of National Education)

Itulah beberapa kelebihan yang menurut saya cukup keren. Tetapi agar hasilnya maksimal ketika anda minta tolong mbah gugel nerjemahin dokumen anda ada beberapa syarat yang perlu anda perhatikan:

1. tidak salah ketik kesalahan ketik sedikit saja tidak akan diartikan oleh mbah google.

2. kalimat ringkas kalau anda seperti saya, yang suka kalimat panjang dan beberapa kali dipotong koma, maka hindari itu, karena hasilnya bisa bikin anda berkerut-kerut kayak jeruk nipis yang kecut

3. Hindari pemakaian kata depan atau sambung berlebihan misalnya jika kata/kalimat tersebut sudah bisa diartikan tanpa menambah kata depan atau sambung maka cukup pakai kata dasar saja. Sebagai contoh kata ini : kreterianya tidak bisa diterjemahkan oleh mbah gugel. Tapi kalau kreteria saja, bisa!

Nah itulah sedikit tips menggunakan terjemahan di mbah google… mau coba?

Silahkan!

hmcahyo.wordpress.com

Selengkapnya Tips Memakai Google Translate Batu

Bisnis Catur Raup Puluhan Juta

Diposting oleh Wikey on



Siapa yang tak kenal permainan catur? Salah satu permainan tertua yang paling digemari karena mengadu ketajaman berpikir ini ternyata menjadi bisnis yang menggiurkan.

Sugeng Prayitno, perajin catur atau Wood Chess asal Pasuruan, mengaku dalam sebulan dapat meraih omzet minimal Rp 30 juta per bulan dari penjualan 400 set permainan catur, yakni papan catur dan bidak (wood chess), termasuk tas yang diproduksinya.

Ia berkisah kiprahnya sebagai perajin catur dimulai sejak tahun 1970-an. Tepat pada 1976, Sugeng memberanikan untuk membuka usaha catur kayu (wood chess) sendiri di rumahnya.

Semula, modalnya hanya seekor kambing pemberian orangtuanya. Kambing tersebut lantas ia jual seharga Rp 50.000 dan habis untuk membeli kayu sebagai produksi catur perdananya. "Pertama, modal saya hanya satu ekor kambing, terus saya jual dapat Rp 50.000. Kalau dulu Rp 5.000 itu sudah banyak lho.Terus uangnya habis untuk beli kayu," tutur Sugeng saat ditemui Kompas.com di Pandaan, Pasuruan.

Seiring waktu berjalan, kesuksesan bisnis catur yang diimpikannya belum juga menghampiri dirinya. Bisnis catur Sugeng pun sempat bangkrut. Ia pun memutuskan kembali mencari pekerjaan lain untuk mendapatkan modal.

Tahun 2002, Sugeng mendapatkan bantuan kredit UKM dari Dinas Koperasi Pusat Surabaya sebesar Rp 75 juta yang dapat diangsur selama dua tahun dengan bunga 5 persen per tahun.

Dalam menjalankan usahanya, ia selalu mengutamakan mutu dan pelayanan. Buah catur (wood chess) kreasinya terbuat dari kayu mentaos dan sonokeling. Kreasi buah catur buatan Sugeng dibuat dengan menggunakan alat bubut. Catur kreasinya dibuat dan dipoles dengan sangat rapih dan futuristik. Untuk menarik perhatian pembeli, ia juga melengkapi catur produksinya dengan tas yang mampu memuat papan catur sekaligus bidaknya.

Di ujung tanduk
Sugeng mengakui, nasib industri mainan kayu (wood chess) yang ia geluti saat ini bagaikan telur di ujung tanduk, tidak mampu bertahan lebih lama lagi. Alasannya, bukan karena krisis, melainkan sulitnya mendapatkan bahan baku dan semakin sedikitnya perajin buah catur. "Sekarang mendapat bahan baku kayu susah sekali dan menghambat permintaan produksi yang tinggi dan dituntut tepat waktu. Ditambah lagi, semakin sedikitnya tenaga kerja yang mau terlibat dalam bisnis mainan kayu ini," ujarnya.

Menurutnya, bahan kayu (wood chess) yang didapatnya dari daerah Singosari dan Tumpang, Malang kerap sulit didapatnya. Kata Sugeng, sedikitnya jumlah tenaga kerja yang mau terlibat dalam bisnis mainan catur tersebut, akhirnya tidak mampu memenuhi permintaan produksi dari pabrik yang ingin membeli dari UD Truno Catur.

Padahal, banyak permintaan yang mengalir dari luar Jawa, bahkan luar negeri, untuk membeli catur buatannya. "Saya tidak berani, wong untuk produksi lokal saja sudah tak mampu, apalagi keluar," papar Ayah enam anak yang memasarkan caturnya hingga ke Surabaya, Semarang, dan Malang ini.

Namun, meski belum berani memasarkan produk ke luar Jawa, Sugeng rajin ikut pameran untuk mempromosikan produknya. Ia mengatakan, dirinya tidak akan gentar memproduksi mainan catur (wood chess) karena saat ini dirinya merupakan pemain tunggal dalam bisnis catur di daerah Pasuruan. "Banyak teman-teman pengusaha yang sudah mundur dari pertaruhan bisnis ini. Ini peluang bagi saya," ujarnya.

Mendatang, Sugeng bertekad untuk mengembangkan usahanya dengan membuat showroom khusus mainan catur (wood chess) agar orang lebih tertarik untuk mampir.

m.kompas.com
Selengkapnya Bisnis Catur Raup Puluhan Juta

Perlu Pengembangan Seni Merangkai Bunga

Diposting oleh malamjumat on

Seni merangkai bunga dengan gaya khas Indonesia perlu terus dikembangkan. Selain bisa menciptakan lapangan kerja bagi perangkai bunga, seni merangkai bunga juga bisa menjadi daya tarik wisata.

Laretna T Adhisakti, selaku anggota tim artistik perhimpunan penggemar
rangkaian bunga Mayasari Indonesia mengatakan, Jepang memiliki seni merangkai bunga atau ikebana yang dikenal seluruh dunia. "Di negara tersebut, ikebana berkembang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai ekonomi yang besar. Selain hasil rangkaian bunganya yang bisa dijual, d i sana juga bermunculan tempat-tempat kursus ikebana yang sangat diminati wisatawan asing," katanya, Kamis (26/11).


Melihat potensi yang ada di Indonesia, lanjut dia, seni merangkai bunga gaya Indonesia mestinya juga bisa dikembangkan. Sebab selain kaya dengan aneka jenis flora, Indonesia juga memiliki akar tradisi merangkai bunga yang antara lain terlihat dari
rangkaian bunga dan buah yang kerap dipakai dalam upacara adat di Jawa dan Bali.


Menurut Laretna, di dunia setidaknya ada dua gaya merangkai
bunga yang dominan yakni gaya barat (Eropa) dan gaya Jepang. Dalam gaya barat, bunga dirangkai memenuhi semua sudut ruang vas sehingga hasilnya bisa dilihat dari berbagai arah. Sedangkan dalam gaya Jepang, bunga dirangkai dengan mempertimbangkan sudut tertentu. "Dari dua gaya tersebut, kami dari Mayasari Indonesia kemudian berupaya mencari rangkaian bunga gaya Indonesia," ujarnya.


Perhimpunan penggemar rangkaian
bunga Mayasari Indonesia yang berdiri sejak 1967 akhirnya menemukan gaya tersebut dengan berangkat dari pola rangkaian kembar mayang di Jawa serta cane di Bali. Baik kembar mayang maupun cane dibuat dari rangkaian janur yang dihiasi dengan aneka bunga dan buah. Pola kembar mayang dan cane tersebut terus dikembangkan hingga menghasilkan rangkaian bunga Mayasari Indonesia.


Hasil rangkaian bunga yang tidak pernah lepas dari janur ini pernah dipamerkan di Kerajaan Monaco, Perancis, Filiphina, Jepang hingga Amerika Serikat. Agar lebih memasyarakat, rangkaian bunga tersebut akan dipamerkan di Hotel Mustokoweni Yogyakarta pada Minggu (29/11) mendatang.


Laretna menambahkan, sampai saat ini seni membuat kembar mayang dan cane masih eksis. Namun seni tersebut perlu terus dikembangkan bersama dengan pengembangan rangakaian bunga gaya Indonesia. "Jika terus dikembangkan, seni merangkai bunga semacam ini akan bisa menjadi daya tarik wisata seperti di Jepang," tuturnya.


http://regional.kompas.com
Selengkapnya Perlu Pengembangan Seni Merangkai Bunga

Mengelola Pinjaman Bank dengan Baik

Diposting oleh malamjumat on

Bijaklah dalam memanfaatkan fasilitas kredit dari bank. Akan lebih balk jika penggunaan kredit dari bank untuk pengembangan usaha, bukan untuk menjadi modal awal usaha. Terlepas dari jenis kredit apa seperti kredit tanpa jaminan, dan sebagainya.

Menurut Irdawati, pemilik Scortha Woods yang menjual berbagai produk furnitur kayu Jati, memakai kredit bank akan lebih membantu dalam mengembangkan usaha. "Sebab, kita sudah tahu untung dan ruginya usaha kita, sehingga besarnya pinjaman dan cicilan yang dibayarkan bisa terukur." katanya.

Itu yang dilakukan Irdawati ketika mendapat tawaran kredit dari Bank DKI pertama kali sebesar Rp 50 Juta pada tahun 2005. Kala Itu dia membutuhkan modal untuk membuka cabang dan pihak Bank DKI memberi kemudahan dalam pemberian kredit serta program pelatihan manajemen keuangan.

Hasilnya, usaha Irdawati maju. Dia lalu melebarkan sayap usahanya dengan kembali meminjam modal dari Bank DKI sebesar Rp 200 juta, tiga tahun kemudian.

"Usaha saya cepat maju dan bisa mendapat kemu- dahan meminjam lagi karena tak pernah bermasalah dalam membayar cicilan. Itu karena saya sebelumnya sudah merasakan Uku-llku menjadi pengusaha sampai kemudian besar. Begitu melebarkan sayap, semua Jadi lebih mudah. Manajemen keuangan saya sudah kuat." katanya.

Berbeda ketika memakai modal seperti kredit tanpa agunan dari bank dalam merintis sebuah usaha, lrdawatl mewanti-wanti. Jika manajemen keuangan lemah, tentu akan membuat usaha ambruk dan sulit membayar cicilan kredit. Akan lebih balk jika dalam merintis usaha menggunakan modal sendiri. Hal itu dapat menekan risiko.

Pesan lainnya, bagi yang baru merintis usaha. Jangan pernah menyerah selama menjalani proses. Fokus pada apa yang menjadi bidang usaha dan selalu percaya bahwa barang yang dijual adalah yang terbaik.

Selain Itu. siapkan mental lebih kuat. Biasanya, kata lrdawati, pengusaha baru selalu memikirkan keuntungan [profit) di awal usahanya. Upayakan setiap keuntungan digunakan untuk melengkapi atau menambah stok barang. "Jika stok barang lengkap, pembeli akan semakin banyak datang. Kalau sudah begitu, keuntungan semakin bosar. Barulah mulai menyisihkan keuntungan," katanya.

Kepuasan pelanggan Juga menjadi senjata utama

dalam mendongkrak penjualan. Apalagi konsumen sekarang telah pintar dalam memilih barang. Oleh karenanya, lrdawatl tak mau mengecewakan pelanggan. Caranya dengan mengikuti pelanggan, baik dalam pemesanan produk maupun kecepatan pengiriman barang.

"Lebih baik memuaskan satu pelanggan yang akan memberi tahu ke 10 orang lain, dibandingkan mengecewakan satu pelanggan yang akan memberitahu ke 1.000 orang lain," kata Irdawati.

http://bataviase.co.id

Selengkapnya Mengelola Pinjaman Bank dengan Baik

Pelatihan Asosiasi Pengusaha Belum Efektif

Diposting oleh Unknown on



Peran
asosiasi pengusaha konstruksi di Banten belum efektif. Hal tersebut terlihat dari masih rendahnya kualitas jasa konstruksi serta belum mampunya para pengusaha jasa konstruksi untuk bersaing di tingkat nasional.
“Selama ini yang diandalkan hanya dana APBD saja, padahal banyak pembangunan di bidang konstruksi di Banten, terutama di sektor swasta seperti pabrik-pabrik. Apalagi investasi Banten terus melonjak,” kata Kepala Seksi Usaha Jasa Konstruksi Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DMBTR) Provinsi Banten Nuryanto, Senin (23/11).
Ketidakefektifan juga menurut Nuryanto terlihat dari adanya pengkotak-kotakan kelompok di tubuh asosiasi pengusaha jasa konstruksi. "Seharusnya, sebagaimana peran asosiasi jasa konstruksi, ada pembinaan intensif yang bisa meningkatkan kualitas pengusaha jasa konstruksi," kata Nuryanto.
Ia juga mengungkapkan terkait ditemukannya perusahaan jasa konstruksi fiktif di Banten.
"Hal itu bisa dilihat secara online. Masukkan saja nama perusahaannya. Dan akan terlihat apakah terdaftar atau tidak di pusat. Dulu pernah ada pengecekan dan ada yang bodong, tidak ada izin usaha jasa konstruksi (IUJK)-nya," tutur Nuryanto.
Ke depan, sesuai dengan rancangan revisi UU Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, akan ada penertiban asosiasi pengusaha jasa konstruksi dan perusahaan-perusahaan konstruksi. "Nanti akan dilihat bagaimana keefektifan
asosiasi pengusaha tersebut," katanya.
Di Banten sendiri menurut Nuryanto saat ini ada sekitar 2.000 perusahaan jasa konstruksi mulai dari yang level kecil hingga besar. Akan tetapi, dari jumlah itu, yang memiliki kualitas baik hanya 20 persen.
"Kami pun dalam waktu dekat ini akan segera melakukan pelatihan. Akan tetapi terbatas hanya untuk 2 kelas saja. Kami harapkan asosiasi bisa lebih banyak berperan," katanya.
(007)





http://e-banten.com

Selengkapnya Pelatihan Asosiasi Pengusaha Belum Efektif