Mau beli busana batik? Bisa jadi akan bingung memilihnya karena banyak ragam model.Jika ingin kualitas bagus tentunya pilih batik tulis. Butuh kejelian dan ketelitian ekstra.
Pesona busana batik taka akan lekang di telan jaman contohnya batik Pekalongan. Dari tahun ke tahun, design busana pakaian batik terus berganti dan semakin banyak peminatnya. Sebagai bangsa yang memiliki banyak keragaman budaya harus bangga, terutama pada batik yang kini sudah mendapat pengakuan dunia internasional sebagai pusaka warisan dunia oleh Unesco.
Saat anda ingin membeli busana batik seperti batik Pekalongan, mungkin anda merasa bingung untuk memilihnya. Karena memang ada beberapa karakter batik dengan beragam model dan design batik seperti batik Pekalongan.Harga yang mahal tidak dapat menjamin batik baik kualitasnya dan tergolong sebagai batik tulis / batik asli / batik halus.
Bisa jadi anda terkecoh saat melihat batik yang “halus”, yang anda duga itu adalah batik tulis tapi ternyata bukan. Memang di pasar atau toko batik yang jual busana dengan bermacam-macam kain batik,harganya pun sangat bervariasi, dari yang cukup murah sampai yang super mahal.
Dari segi teknik atau cara pembuatannya, ada 5 jenis kain batik yang dijual orang, yaitu batik tulis, batik kombinasi (kombinasi batik cap dan batik tulis), batik cap, batik printing dan batik cabut (kombinasi batik printing dan batik tulis).Untuk mengetahui dengan jelas, apakah sehelai kain batik itu termasuk jenis batik tulis atau yang lain, diperlukan kejelian dan ketelitian ekstra. Ada beberapa ciri dari setiap jenis batik, sehingga perlu diperhatikan saat membeli batik tulis seperti batik Pekalongan.
Tips yang bisa menjadi panduan saat memilih batik.
Biasanya setiap gambar dan setiap motifnya (model, desain batik tidak sama persis (asimetris). Ada bagian yang terlalu kecil dan ada bagian yang terlalu besar. Motif 'Cecek-cecek' dan 'isinen' dalam tiap gambar juga tidak sama besar-kecilnya. Desain batik memiliki tingkat kerumitan tersendiri.
Batik tulis selalu dibatik terusan, maksudnya sesudah dibatik 'ngengrengan' dibatik lagi di belakang kain agar motif kelihatan lebih jelas.
Biasanya batik tulis yang asli seperti batik Pekalongan, memiliki aroma yang khas, karena kain / baju batik ini 'disoga' atau diwarnai dengan kulit-kulit kayu, seperti kayu tingi (untuk warna hitam), kayu teger (untuk warna kuning), kayu jambal (untuk warna coklat), daun Tom dan akarnya (untuk warna biru).
Mori yang dipakai biasanya lebih berat dibanding mori untuk jenis batik lainnya. Semakin kecil-kecil dan rumit motifnya, biasanya kain / baju batik itu semakin halus.
Semoga bermanfaat.
http://www.metrogaya.com/