Showing posts with label desain kain. Show all posts
Showing posts with label desain kain. Show all posts

Perpaduan Kain Tradisional & Modern

Diposting oleh malamjumat on Apr 28, 2009

Panduannya sama saja; berprinsip pada memaksimalkan kecantikan dan bentuk tubuh yang disesuaikan dengan acara dimana busana itu dikenakan. Hal yang penting untuk diingat adalah mengenali jenis kain dan kesan yang ingin ditampilkan. Contohnya, jenis kain tertentu seperti songket bertekstur tebal dan kaku. Kalau Anda ingin menampilkan kesan feminin yang lepas melambai, hindari penggunaan kain ini.

Kecuali Anda ingin menciptakan efek futuristik dengan menjadikan songket ini jaket kaku dengan bahu mencuat ala Balenciaga atau Yves Saint Laurent, maka hal itu bisa saja.Kalau ingin berbusana ringan melayang seperti sackdress Diane Von Furstenberg, pilih kain ringan seperti kombinasi sarung bugis dan sifon sutra rancangan Andi Saleh. Mungkin sedikit banyaknya Anda tau tentang kain sarung, cotton sarong, cotton sarongs, grosir sarung, grosir kain, grosir batik. Jadi tidak terlalu awam.

"Anda harus tahu efek yang didapat dari setiap kain," saran Andi Saleh tentang tips mengenakan busana berkain tradisional ini. “Mau simple mewah atau mewah glamor, tinggal cocokkan saja dengan kain dan atasannya.” Andi Saleh menuturkan bagaimana menyeimbangkan bawahan batik dengan atasan blus sederhana atau kebaya encim untuk kesan simple.


Kalau Anda membutuhkan efek mewah, pilih kain yang lebih 'berat' seperti songket atau kain prada dari Bali yang bernuansa emas. "Yang penting, sesuaikan warnanya dengan kulit dan kepribadian Anda," tambah Andi Saleh. Kalau Anda belum yakin dengan warna kain yang cocok, anda bisa bermain aman dengan memilih warna netral seperti hitam atau beige.


Untuk sehari-hari, cobalah lebih 'fun' dalam mengenakan kain tradisional ini. Untuk yang masih malu mengenakan kain tradisional, padankan kain tradisional dengan busana-busana dari label kontemporer. Jadikan kain lurik menjadi rok mini atau selutut, lalu padukan dengan tshirt hitam polos (Mango, misalnya). Dengan sepatu flat atau strappy sandal, kain lurik itu akan menjadi sangat casual. Atau kalau ingin bergaya bohemian, ubah saja kain batik megamendung menjadi rok semata kaki, tutup dengan tanktop putih dan kardigan hitam. Pengetahuan tentang
kain sarung, cotton sarong, cotton sarongs, grosir sarung, grosir kain, grosir batik sedikit banyaknya akan menambah wawasan.


Tips untuk tampil aman dengan kain tradisional bisa dengan meniru cara Frida Gianini (disainer Gucci saat ini) dalam merancang koleksi musim panas 2008. Dengan dasar warna hitam dan putih, ia bermain dengan satu tambahan 'warna lain', solid atau lembut. Warna lain inilah yang bisa Anda terapkan pada pilihan kain tradisional sebagai centerpiece.


Dengan mengenakan kain tradisional, tampil cantik dan anggun itu sudah pasti didapat. Walaupun misalnya berbahan
sarung batik, kain sarung batik yang penting bisa menyesuaikan. Tak hanya itu saja, Anda akan merasakan sesuatu yang baru dalam berpenampilan. Anda mengusung suatu nilai budaya dan kebanggaan akan identitas nasional. Bayangkan, saat Anda bersosialisasi dengan teman-teman Anda yang berasal dari luar negeri, mereka akan penasaran dengan motif atau bahan busana yang anda kenakan. Bila mereka mengira-ngira rok yang Anda pakai itu produksi Cavalli, Anda bisa dengan bangga menjawab; "It's songket, one of my national heritage."


www.sendokgarpu.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Kain Sarung - Cotton Sarong - Cotton Sarongs - Grosir Sarung - Grosir Kain - Grosir Batik - Grosir Kain Batik - Kain Sarung Batik - Sarung Batik hanya di Bags Cotton Sarong: Beach Sarongs-Sarong Wrap&Grosir Kain Sarung-Sarung Batik Cemani Jawa Tengah pada
88db.com
Selengkapnya Perpaduan Kain Tradisional & Modern

kain sarung berkualitas

Diposting oleh tangandingin on Apr 24, 2009

Sarung yang Bukan Hanya untuk "Sarungan"

Entah bagaimana asal mulanya, untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, motif kotak-kotak telanjur melekat erat dengan kain sarung atau cotton sarong. Bila bicara sarung atau cotton sarong, itu artinya kain panjang bermotif kotak-kotak, sementara motif kotak-kotak tidak terlalu sulit untuk diidentikkan dengan beach sarongs atau sarung.

Padahal, sarung adalah sehelai kain panjang yang saling menyambung pada tepinya sehingga bentuknya seperti tabung. Dengan begitu, ada banyak sekali ragam hias sarung atau beach sarongs, bisa motif yang dibuat dengan teknik batik, ada sarung songket, ada tenun ikat, ada pula motif kotak-kotak tadi yang telanjur salah kaprah identik dengan sarong wrap. Dan, bila kita membaca buku Nian S Djoemena berjudul Lurik, Garis-garis Bertuah (Djambatan, 2000), kita akan melihat bahwa lurik pun ada yang berkotak-kotak motifnya seperti pada lurik bermotif tumbar pecah.

Upaya mengangkat sarong wrap dengan motif kotak-kotak (selanjutnya akan disebut sebagai kain sarung) menjadi produk mode, sudah beberapa kali dilakukan meskipun upaya itu masih bersifat sporadis. Didi Budiardjo pernah memakai kain sarung pelekat dalam rancangannya yang dipadu dengan kebaya. Ramli dan Musa Widiatmodjo juga pernah menggarap motif sarung dalam rancangan mereka. Dina Midiani menggunakan bahan dasar sarung pada koleksi sekundernya dan pada Bali Fashion Week yang akan diadakan di Bali, pertengahan Oktober mendatang.

Meskipun sudah banyak upaya mengangkat pamor sarung batik, tetapi kain tenun rakyat yang diproduksi mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Sulawesi ini kelihatannya masih belum bisa masuk ke dalam arus utama garmen di Indonesia. Mungkin karena sarung batik sudah telanjur melekat citranya sebagai kain untuk pengusir dingin pada malam hari atau pengusir nyamuk di gardu ronda, dan identik dengan kain murah meriah yang biasa dipakai sehari-hari bekerja di rumah, ladang, hingga pasar.

Majalaya dan Pekalongan adalah dua kota yang pernah terkenal dengan industri grosir sarung. Di Majalaya, grosir sarung merupakan industri tekstil yang dikerjakan sejak tahun 1950-an dan memberi pekerjaan langsung kepada 20.000 penduduk. Kejayaan kota yang pernah mendapat julukan Kota Dollar pada tahun 1960-an karena industri tekstilnya pernah menguasai 40 persen pasar tekstil dalam negeri, kini nyaris tak berbekas.

Begitu juga Pekalongan. Awal tahun ini industri sarung dan tekstil Pekalongan mengibarkan bendera SOS karena jutaan lembar produksi industri di Pekalongan tidak bisa dipasarkan karena pasar tradisional mereka, yaitu Bali dan Pasar Tanah Abang, dua-duanya runtuh dalam selang waktu kurang dari satu tahun. Sejak peledakan bom di Legian, Bali, 12 Oktober lalu, pasar ke Bali langsung sepi, disusul kebakaran Pasar Tanah Abang pada bulan Februari 2003. Ratusan ribu tenaga kerja yang bekerja langsung maupun tidak langsung pada industri sarung dan tekstil Pekalongan terancam kehilangan pekerjaan.

DI lobi Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dari tanggal 3 September sampai 2 Oktober mendatang tengah berlangsung.

Temukan semua :

Cotton Sarong - Beach Sarongs - Sarong Wrap - Kain Sarung - Sarung Batik - Grosir Sarung dan Cotton Sarong: Beach Sarongs-Sarong Wrap&Grosir Kain Sarung-Sarung Batik Cemani Jawa Tengah semua ada di 88DB.Com

Selengkapnya kain sarung berkualitas

desain unik sarung

Diposting oleh tangandingin on Apr 23, 2009

Jika ingin grosir sarung maka pergilah ke tanah abang, tetapi selain grosir sarung di tanah abanng ada loh pembuatan sarung di luar jawa yuk kita simak

Kira-kira ada 90 corak dalam cotton sarong samarinda. cotton sarong dibuat warga Gang Pertenunan, Kelurahan Mesjid, Samarinda, Kalimantan Timur. Perajin kebanyakan keturunan atau pendatang dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang kabarnya amat terampil membuat tenunan beach sarongs turun-temurun. Mereka hijrah dan membangun permukiman di sisi selatan Sungai Mahakam lebih dari seabad lalu. Mereka pun melestarikan teknik menenun beach sarongs yang disebut walida. Teknik sarong wrap itu kini cuma dilakukan tidak lebih dari sepuluh orang.

Kembali ke corak. Beberapa di antaranya dinamai dalam bahasa orang Bugis Wajo. Yang saya temukan dan ketahui ialah baliyare mar-mar, pucuk rebung, billa takajo, tabagolog, coka mannipi, jepa-jepa kamummu, dan siparape. Saya sendiri bingung kalau menunjukkan corak sarung samarinda. Yang saya ketahui cuma tiga yakni corak hatta, soeharto, dan sari pengantin yang ada dalam foto.

Hatta ialah kain sarung sarong wrap dengan corak kotak besar yang diapit persegi panjang hitam dan dilintasi garis merah, biru, dan hitam. Dinamai hatta untuk menghormati pahwalan kita yakni Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI yang pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI bersama Soekarno, sang presiden pertama. Menurut kalangan perajin, corak sarung mereka awalnya tidak dinamai. Ketika ada usul untuk dinamai sebuah corak yang terkenal dengan hatta, usul itu diterima.

Untuk corak sarung batik soeharto dapat dilihat kotak-kotak yang lebih kecil dengan warna kain sarung yang berbeda. Pemberi komentar untuk tulisan pertama saya berjudul Sarung Samarinda yaitu Achmad Subechi benar. Dinamai demikian sebab corak itu amat diminati Soeharto, Presiden kedua RI, yang belum lama ini wafat. Soeharto beberapa kali ke Samarinda dan saat membeli sarung nyaris selalu memilih satu corak itu.

Nah, motif selanjutnya ialah sarung batik sari pengantin (dalam foto). Sarung itu biasanya dipakai lelaki seusai menjalani adat nikah.

Ketiga motif tersebut–hatta, soeharto, dan sari pengantin–menurut kalangan perajin amat digemari. Namun, yang paling banyak diminati ternyata corak hatta. Itulah corak khas yang diduga termasuk salah satu corak awal yang dibuat para perajin.

Ada yang mengatakan, corak kotak-kotak itu terinspirasi dari permintaan Sultan Kutai Kartanegara yang ingin agar masyarakat Wajo membuat tenunan yang berbeda dari buatan orang Sulawesi yang disebut songket. Entah dari mana inspirasi itu datang sehingga para perajin terdahulu membuat corak kotak-kotak sebagai pakem.

Temukan semua

Cotton Sarong - Beach Sarongs - Sarong Wrap - Kain Sarung - Sarung Batik - Grosir Sarung dan

Cotton Sarong: Beach Sarongs-Sarong Wrap&Grosir Kain Sarung-Sarung Batik Cemani Jawa Tengah di 88DB.Com

Selengkapnya desain unik sarung

Kain Songket Palembang Unik Dan Menarik

Diposting oleh mabok euyyy on Apr 1, 2009



Indonesia sangat diberkahi dengan keanekaragaman budaya dan kerajinan tangan seperti Kain Tradisional, termasuk berbagai jenis Kain Tradisional tenunannya. Salah satunya adalah Songket, Kain Tenun indah yang biasanya memakai bahan Tenun Tradisional atau Tenun Palembang yang asli itu terbuat dari bahan sutra yang halus dan dihiasi dengan dengan benang berwarna emas atau perak. Proses pembuatan untuk satu helai Kain Tenun memakan waktu lumayan lama, bisa berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan, apalagi untuk motif-motif yang rumit. Bila Anda memiliki kain songket(temukan disini Jual Songket & Jual Kain),sudah sepatutnyalah Anda pelihara. Di bawah ini tips singkat untuk perawatannya :
1. Kain Songket dianjurkan untuk tidak dicuci supaya benangnya tidak rusak. Namun, apabila Anda harus mencuci Kain Songket Palembang atau Kain Tenun Palembang, cucilah dengan memakai pelembut saja dan cukup dibilas kemudian dianginkan-anginkan. Jangan di-dry cleaned, di-laundry atau dijemur di bawah sinar matahari langsung.
2. Sebaiknya setelah Anda memakainya, kain dianginkan-anginkan sebelum disimpan.
3. Dalam penyimpanannya,
Kain Songket Palembang atau Kain Tenun Palembang jangan dilipat agar sulaman tidak rusak. Kain digulung seperti karpet dengan menggunakan paralon atau karton, sebelumnya terlebih dahulu dilapisi dengan kertas minyak atau kertas roti, memakai kertas koran tidak dianjurkan. Masukkan akar wangi supaya kain tidak menjadi bau.
4.
Kain Songket yang telah digulung kemudian dibungkus dengan plastik atau tabung kertas. Disimpan dalam lemari dalam posisi berdiri atau miring(cek disini Jual Songket & Jual Kain). Lemari diberi kamper atau ditaburkan sedikit lada atau cengkeh agar rayap, ngengat dan semut tidak berani mendekat.
5. Keluarkan kain
Songket dari penyimpanan sebulan sekali untuk dianginkan-anginkan apabila kain Tenun Tradisional atau Tenun Palembang sudah lama tidak dipakai.

Temukan info tentang kain songket di sini Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.http://dwplondonmedia.blogsome.com/
Selengkapnya Kain Songket Palembang Unik Dan Menarik

Tips Mengenakan Kain Tradisional dengan Modern

Diposting oleh mabok euyyy on Mar 11, 2009



Panduannya sama saja; berprinsip pada memaksimalkan kecantikan dan bentuk tubuh yang disesuaikan dengan acara dimana busana itu dikenakan.
Hal yang penting untuk diingat adalah mengenali jenis kain (cth kain Tenun Tradisional, Tenun Palembang)dan kesan yang ingin ditampilkan. Contohnya, jenis kain tertentu seperti songket bertekstur tebal dan kaku. Kalau Anda ingin menampilkan kesan feminin yang lepas melambai, hindari penggunaan kain ini.
Kecuali Anda ingin menciptakan efek futuristik dengan menjadikan songket ini jaket kaku dengan bahu mencuat ala Balenciaga atau Yves Saint Laurent, maka hal itu bisa saja.Kalau ingin berbusana ringan melayang seperti sackdress Diane Von Furstenberg, pilih kain ringan seperti kombinasi sarung bugis dan sifon sutra rancangan Andi Saleh.

"Anda harus tahu efek yang didapat dari setiap kain," saran Andi Saleh tentang tips mengenakan busana berkain tradisional atau Kain Songket ini. “Mau simple mewah atau mewah glamor, tinggal cocokkan saja dengan kain dan atasannya.” Andi Saleh menuturkan bagaimana menyeimbangkan bawahan batik dengan atasan blus sederhana atau kebaya encim untuk kesan simple.

Kalau Anda membutuhkan efek mewah, pilih kain yang lebih 'berat' seperti songket atau kain prada dari Bali yang bernuansa emas atau Kain Songket dari palembang. "Yang penting, sesuaikan warnanya dengan kulit dan kepribadian Anda," tambah Andi Saleh. Kalau Anda belum yakin dengan warna kain yang cocok, anda bisa bermain aman dengan memilih warna netral seperti hitam atau beige atau Tenun Songket.

Untuk sehari-hari, cobalah lebih 'fun' dalam mengenakan kain tradisional ini(msl Kain Songket Palembang). Untuk yang masih malu mengenakan kain tradisional, padankan kain tradisional(cth Kain Songket Palembang) dengan busana-busana dari label kontemporer. Jadikan kain lurik menjadi rok mini atau selutut, lalu padukan dengan tshirt hitam polos (Mango, misalnya). Dengan sepatu flat atau strappy sandal, kain lurik itu akan menjadi sangat casual. Atau kalau ingin bergaya bohemian, ubah saja kain batik megamendung menjadi rok semata kaki, tutup dengan tanktop putih dan kardigan hitam.

Tips untuk tampil aman dengan kain tradisional bisa dengan meniru cara Frida Gianini (disainer Gucci saat ini) dalam merancang koleksi musim panas 2008. Dengan dasar warna hitam dan putih, ia bermain dengan satu tambahan 'warna lain', solid atau lembut. Warna lain inilah yang bisa Anda terapkan pada pilihan kain tradisional sebagai centerpiece.

Dengan mengenakan kain tradisional, tampil cantik dan anggun itu sudah pasti didapat. Tak hanya itu saja, Anda akan merasakan sesuatu yang baru dalam berpenampilan. Anda mengusung suatu nilai budaya dan kebanggaan akan identitas nasional. Bayangkan, saat Anda bersosialisasi dengan teman-teman Anda yang berasal dari luar negeri, mereka akan penasaran dengan motif atau bahan busana yang anda kenakan. Bila mereka mengira-ngira rok yang Anda pakai itu produksi Cavalli, Anda bisa dengan bangga menjawab; "It's Tenun Songket, one of my national heritage.

Temukan informasi mengenai Kain Songket, Songket, Kain Tradisional, Jual Kain, Kain Tenun, Jual Songket, Tenun Songket, Songket Palembang, Kain Songket Palembang, Kain Tenun Palembang, Tenun Tradisional, Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com
.

http://www.sendokgarpu.com
Selengkapnya Tips Mengenakan Kain Tradisional dengan Modern