Showing posts with label pemakaman umum. Show all posts
Showing posts with label pemakaman umum. Show all posts

Lahan Pemakaman Jakarta Akan Habis 2011

Diposting oleh Wikey on Sep 15, 2009

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun ini menganggarkan Rp 10 miliar untuk membeli lahan tempat pemakaman bagi warga.

"Kalau tidak, tahun 2011 nanti tidak ada lahan makam bagi warga yang meninggal," kata Wakil Gubernur Prijanto kepada wartawan.

Lahan yang akan dibeli masih dipertimbangkan Pemerintah Jakarta. Menurut Prijanto, ada usulan untuk membeli lahan di Srengseng, Jakarta Selatan, namun berdasarkan data justru wilayah Jakarta Timur yang sangat membutuhkan lahan permakaman (Membaca Pikiran).

Saat ini kavling makam yang tersedia di Jakarta Timur hanya tinggal 17 ribuan kavling. Sedangkan untuk wilayah Selatan, Barat, dan Utara, masih tersedia antara 30 ribu hingga 45 ribu kavling pemakaman. Sementara warga Jakarta yang meninggal dunia membutuhkan 100 hingga 120 kavling pemakaman perharinya atau dua hektar pertahun (Yayasan Anak).

tempo.co.id

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
Selengkapnya Lahan Pemakaman Jakarta Akan Habis 2011

Taman Wisata Sejarah di Makam Beng Kong

Diposting oleh malamjumat on Aug 24, 2009

Sebuah gang sempit di antara permukiman padat di kawasan Mangga Dua kini seakan mencuat. Tepatnya, mungkin, semakin mencuat karena semakin banyak orang mengetahui keberadaan gang ini - sebuah gang yang terbilang istimewa. Gang kecil bernama Taruna di Jalan Pangeran Jayakarta ini menyimpan satu makam kuno dari petinggi Batavia di tahun 1600-an.

Di tahun 1600-an kawasan itu merupakan kebun luas milik seorang kapitan. Kini kebun luas itu sudah berubah menjadi sebuah kawasan padat penduduk. Tak ada lagi bekas-bekas masa lalu kecuali makam kuno tadi.


Tempat pemakaman
yang disebut-sebut ajaib ini adalah makam kapitan Tionghoa pertama di Batavia, Souw Beng Kong. Ajaib karena pemakaman dari tahun 1644 itu tak tergerus perkembangan kota, tak tergusur bangunan petak di kawasan ini. Makam kuno dengan tiga batu nisan berbahasa Belanda dan China ini sempat terlupakan, tak terurus hingga jadi dasar bangunan kos (hingga sekitar tahun lalu).


Di tahun 1929, Mayor Tionghoa Khow Kim An - pemilik Gedung Candra naya - memugar makam Beng Kong. Khow Kim An juga yang menambahkan dua nisan, berbahasa Belanda dan China, yang menjelaskan riwayat sang kapitan untuk melengkapi
pemakaman. Keajaiban lain adalah kenyataan bahwa tempat pemakaman Mayor Kim An yang memugar makam Beng Kong pun belum ditemukan keberadaannya.


Menurut Hendra Lukito, pengamat bangunan China klasik, keberadaan makam yang bisa melampaui beberapa zaman, penyerobotan tanah, pembangunan liar sungguh dahsyat. "Bayangkan, makam ini ada di kawasan kumuh. Di atas makamnya malah ada bangunan bertingkat lengkap dengan jamban," ujarnya.


Di tahun 2002 berbagai kelompok masyarakat dari Universitas Tarumanegara, Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonsia), Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) didukung oleh marga Souw berkumpul hingga pada 2006 makam Souw beng Kong bisa mulai dipugar dan mendapat lahan seluas 200 m2. Padahal, seperti sudah disebutkan di atas, dulu kawasan ini adalah kebun milik Beng Kong - luasnya 20.000 m2 hadiah dari Pemerintah Belanda.


Kini makam
memorial park itu sudah dikonservasi bahkan diusulkan agar menjadi benda cagar budaya. "Kita sudah usulkan dari tahun lalu, tapi belum ada tanggapan. Kita tunggu aja, tapi kita juga tetap usahakan terus ke DPRD DKI dan dinas (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI - Red)," ujar Hendarmin Susilo, ketua Yayasan Souw Beng Kong . Sementara itu Ernawati Sugondo, anggota komisi B DPRD DKI menyatakan usulan ini mendapat tanggapan positif dari DPRD DKI.


Total anggaran pemugaran sekitar Rp 400 juta. Kini, anggaran besar diperlukan untuk mewujudkan rencana makam
memorial park menjadi taman wisata sejarah. Pembebasan tanah di sekitar makam adalah tahap selanjutnya yang harus dikerjakan oleh Yayasan Souw Beng Kong. Upaya pembebasan tanah ini agar makam bisa terlihat dari Jalan Pangeran Jayakarta. Tujuan akhirnya tak lain adalah mewujudkan Taman Wisata Sejarah Kota Tua Batavia. Sebuah upaya yang tak mudah, tapi bukan tak mungkin.


www.kompas.com


Dukung kampanye
stop dreaming start action
Selengkapnya Taman Wisata Sejarah di Makam Beng Kong

bagai mana memilih lahan pemakaman

Diposting oleh tangandingin on Apr 17, 2009

Mungkin kita banyak yang belum mengenal san diego hills tempat ini memang belum banyak di kenal orang, tetapi apakah anda tahu san diego hills ini merupakan tempat pemakaman atau biasa disebut memorial park, tempat ini merupakan tempat pemakaman yang berkelas tinggi, di desain secara apik sehingga membuat pengunjung selain berziarah juga bisa menikmati indahnya tempat ini. Hampir tak ada bedanya tempat rekreasi dengan tempat pemakaman ini, desain di memorial park benar benar apik dan di desain secara profesional mungkin ketika anda mengajak rekreasi keluarga tempat ini menjadi salah satu objek yang patut di perhitungkan, lupakan nuansa kuburan yang seram dan angker pemakaman ini benar benar seperti tempat rekreasi keluarga ada gedung utama dan beberapa restoran. Jika ada keluarga atau teman dekat yang di makamkan disini anda bisa berziarah dan hitung hitung sambil ke tempat rekreasi.

Beda nya lahan ini dari TPU biasa merupakan keprofessionalan dalam pengelolaan nya, berikut artikel seputar ketidak professionalan dalam mengelola TPU

Soal Lahan Pemakaman

PEMKOT Bogor rupanya harus lebih serius membenahi lahan – lahan pemakaman yang sudah diatur melalui Keputusan Walikota Bogor tentang Alokasi Lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) agar tak sia – sia dan jadi lahan tidur. Masyarakat Kota Bogor masih banyak yang belum mengetahui keberadaan lahan – lahan makam tersebut. Alokasi lahan itu pun dianggap belum tertata dengan rapi dan profesional.


Misalnya, lahan – lahan TPU itu umumnya berada di wilayah pinggiran Kota Bogor yang agak sulit dijangkau. Anggota Komisi A DPRD Kota Bogor Rizal Barnadi membenarkan kondisi tersebut. Anggota F-PAN ini menjelaskan, beberapa faktor yang dinilai sebagai salah satu permasalahan yakni mengapa TPU tidak tersosialisasi dengan baik. Masyarakat, kata Rizal, cenderung memilih TPU di tengah kota seperti Dreded dan Blender. Padahal, lokasi TPU di Kota Bogor tersebar diseluruh wilayah dan sudah ada aturannya. “Lahan – lahan itu belum ditangani secara profesional, lahan pemakaman tidak ada lagi masalah,” kata Rizal

http://www.bogor.net/

 

temukan semua 

san diego hills memorial park tempat pemakaman rekreasi keluarga tempat rekreasi dan San Diego Hills & Memorial Park : Tempat Pemakaman & Rekreasi Keluarga semua ada di 88DB.Com
Selengkapnya bagai mana memilih lahan pemakaman