Showing posts with label kursus musik. Show all posts
Showing posts with label kursus musik. Show all posts

Ajari Anak Bermain Musik

Diposting oleh Wikey on Sep 15, 2009

Untuk mengajarkan anak cinta musik, Anda tak perlu harus jadi maestro untuk hal itu. Cukup ciptakan lingkungan yang mencintai musik. Caranya?

* Bernyanyilah bersama si kecil
Setiap kali mendengar nyanyian di radio, tape, atau teve, ikutlah bersenandung. Tak usah khawatir jika suara Anda sumbang, serak, atau tak hapal syairnya. Yang paling penting, buat interaksi musik ke diri anak dan tunjukkan bahwa Anda mencintai musik. Dengan ikut bersenandung atau bersiul, itu sudah merupakan musik merdu di telinga si kecil.

* Hidup bersama musik
Nyalakan radio, tape, atau CD. Biasakan mereka mendengar musik, menari dengan musik, dan ciptakan segala aktivitas dengan musik. Jadikan musik sebagai bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan anak-anak Anda.

* Mainkan segala jenis musik
Anak-anak dapat menerima segala macam jenis musik. Dengan mendengarkan berbagai macam penyanyi dan ragam lagu, berarti Anda sudah melakukan stimulasi untuk menciptakan lingkungan yang musikal. Selain itu, anak juga akan mengetahui kekayaan khasanah musik.

* Ikut Bernyanyi
Bernyanyilah atau siulkan nada-nada awal dari sebuah nyanyian yang dikenal si kecil. Ajak anak untuk melanjutkan atau menyelesaikan kalimat dari lagu tersebut.

* Menonton pertunjukan
Ajak anak menonton pertunjukan atau konser untuk anak-anak seperti operet, balet, atau drama musikal. Dan juga jalan-jalan di Toko Musik

* Sediakan bacaan tentang musik
Bacakanlah cerita tentang riwayat hidup musisi terkenal. Selain isi cerita yang menarik, juga bisa menggugah semangat anak untuk makin mencitai musik.

* Ikutkan Les privat musik atau di sebuah sekolah musik
Daftarkanlah anak pada kursus musik atau olah vokal. Di situ, anak akan dilatih bernyanyi, menari, sambil sekaligus belajar mengenal alat-alat musik (Sewa Sound System) yang sederhana. Jika anda ingin Anak lebih terpantau perkembangannya dapat dengan memilih les privat musik, guru datang ke rumah Anda

* Menari diiringi musik
Hampir tak ada anak yang tak suka menari. Biasanya mereka menyanyi sambil menari, bahkan berteriak sambil menggerak-gerakkan badannya.

* Unjuk Kebolehan
Jika anak Anda belajar main piano (Benda Antik) atau alat musik lainnya, mengapa tidak diminta tampil untuk menunjukkan kebolehannya?
Mintalah ia mendemonstrasikan kebolehannya di hadapan nenek-kakeknya dan keluarga besarnya. Buatlah rekaman video dari pertunjukan ini dan berikan sebagai hadiah spesial kepada kakek dan neneknya.

Dengan cara seperti itu, si anak akan merasa bangga dan terpacu untuk lebih mencintai musik.

kursus-privat.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Selengkapnya Ajari Anak Bermain Musik

Belajar Musik

Diposting oleh Unknown on Jul 17, 2009



Untuk mengajarkan anak cinta musik, anda tak perlu harus jadi maestro untuk hal itu. Cukup ciptakan lingkungan yang mencintai musik. Caranya?

bernyanyilah bersama si kecil

setiap kali mendengar nyanyian di radio, tape, atau teve, ikutlah bersenandung. Tak usah khawatir jika suara anda sumbang, serak, atau tak hapal syairnya atau anda bisa mengikuti kelas
kursus musik. Yang paling penting, buat interaksi musik ke diri anak dan tunjukkan bahwa anda mencintai musik. Dengan ikut bersenandung atau bersiul, itu sudah merupakan musik merdu di telinga si kecil.

hidup bersama musik
nyalakan radio, tape, atau cd. Biasakan mereka mendengar musik, menari dengan musik, dan ciptakan segala aktivitas dengan musik(cek kursus lainnya di kursus lukis dan tempat kursus lukis). Jadikan musik sebagai bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan anak-anak anda.

mainkan segala jenis musik
anak-anak dapat menerima segala macam jenis musik. Dengan mendengarkan berbagai macam penyanyi dan ragam lagu, berarti anda sudah melakukan stimulasi untuk menciptakan lingkungan yang musical seperti di tempat kursus musik. Selain itu, anak juga akan mengetahui kekayaan khasanah musik yang biasa di ajarkan di tempat kursus musik.

ikut bernyanyi
bernyanyilah atau siulkan nada-nada awal dari sebuah nyanyian yang dikenal si kecil. Ajak anak untuk melanjutkan atau menyelesaikan kalimat dari lagu tersebut.

menonton pertunjukan
ajak anak menonton pertunjukan atau konser untuk anak-anak seperti operet, balet, atau drama musikal.

sediakan bacaan tentang musik
bacakanlah cerita tentang riwayat hidup musisi terkenal. Selain isi cerita yang menarik, juga bisa menggugah semangat anak untuk makin mencitai musik.


ikutkan les privat musik atau di sebuah sekolah musik

Daftarkanlah anak pada kursus musik atau olah vokal. Di kursus musik anak, anak akan dilatih bernyanyi, menari, sambil sekaligus belajar mengenal alat-alat musik yang sederhana. Jika anda ingin anak lebih terpantau perkembangannya dapat dengan memilih les kursus musik anak, guru datang ke rumah anda atau kursus musik

menari diiringi musik
hampir tak ada anak yang tak suka menari, carilah guru musik di tempat kursus . Biasanya mereka menyanyi sambil menari, bahkan berteriak sambil menggerak-gerakkan badannya.

unjuk kebolehan
jika anak anda belajar main piano atau alat musik lainnya, mengapa tidak diminta tampil untuk menunjukkan kebolehannya?
Mintalah ia mendemonstrasikan kebolehannya di hadapan nenek-kakeknya dan keluarga besarnya. Buatlah rekaman video dari pertunjukan ini dan berikan sebagai hadiah spesial kepada kakek dan neneknya.
Dengan cara seperti itu, si anak akan merasa bangga dan terpacu untuk lebih mencintai musik, coba deh anda cek lagi di
kursus lukis dan tempat kursus lukis untuk jenis – jenis kursus kesenian yang lainnya.

Sumber: novaonline

Dukung kampanye stop dreaming start action sekarang
Selengkapnya Belajar Musik

Berapa Lama Kursus Musik?

Diposting oleh Wikey on Jul 16, 2009

Sebenarnya butuh berapa lama sih belajar musik itu? Setahun, dua tahun, tiga tahun atau berapa?

Itu dia pertanyaan yang sering saya dengar dari orang-orang yang ingin belajar musik (Les Saxophone). Juga dari orang tua yang ingin anaknya bisa bermain musik. Lalu, apakah ada ukuran waktu untuk belajar musik? Padahal sampai saat ini pun saya masih terus belajar dan mengakui kalau sebenarnya masih banyak yang belum saya ketahui tentang musik (Les Saxophone).

Tapi mari, saya coba mengajak Anda untuk mengukur waktu belajar musik berdasar pada jam belajar yang diterapkan sekolah formal atau tempat kursus musik (Belajar Harmonica). Rata-rata sekolah musik menerapkan satu jam pelajaran temu muka dengan instruktur dalam satu minggu. Atau empat jam dalam sebulan. Sedangkan satu tingkatan kursus (Belajar Gitar) biasanya harus dijalani selama enam bulan. Jadi kalau dihitung-hitung, dibutuhkan 24 jam untuk menyelesaikan satu tingkat (grade). Di mana tiap satu tingkat itu biasanya punya buku pelajaran sendiri.

Lalu, kapan mahirnya kalau belajarnya cuma satu jam seminggu?

Pada umumnya instruktur akan menganjurkan untuk memperlancar materi yang diberikan di luar jam belajar. Minimal satu jam sehari! Jadi kalau dihitung-hitung ada tujuh jam seminggu atau 168 jam untuk menguasai isi buku pelajaran musik (Belajar Gitar).

Apakah kalau sudah lulus satu buku sudah bisa mahir?

Belum tentu! Karena isi buku pada tingkat pertama pelajaran musik (Belajar Harmonica) sering kali hanya didominasi oleh materi pelajaran dasar-dasar membaca not balok. Setidaknya jika sudah melewati buku pertama, kita sudah pandai membaca not balok. Itu yang paling dasar dan menjadi bekal untuk melangkah ke jenjang berikutnya. Ke buku jilid dua.

Jadi untuk mahir harus berapa buku yang dikuasai?

Setahu saya, ada sekitar 10 sampai 12 buku yang harus diselesaikan di sekolah musik (Belajar Flute) tertentu. Tapi saya tidak tahu, apakah instrukturnya sendiri sudah menyelesaikan ke 12 buku itu atau belum (Les Gitar). Artinya butuh sekitar enam tahun untuk menyelesaikan pendidikan formal musik, itupun kalau tidak tinggal kelas.

Bisa kita simpulkan bahwa talenta atau bakat juga punya peranan amat besar dalam hal belajar musik. Tanpa talenta bukan berarti Anda tidak bisa belajar musik (Belajar Flute), tapi butuh waktu dan kesungguhan untuk melatih skill Anda. Karena bermain musik adalah ketrampilan yang setiap saat harus dilatih. Seniman besar Paul Cezanne pernah bilang, “bagi saya cukup satu persen bakat, 99 persen kesungguhan dan latihan!” Karena musisi sekelas Purwa Caraka pun mengakui jika tidak memainkan piano atau keyboard sehari saja, jari jemarinya akan kaku…!

toekangmoesik.multiply.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
Selengkapnya Berapa Lama Kursus Musik?

Penelitian Tingkat Kepintaran

Diposting oleh karpetitem on May 13, 2009

Penelitian ini awalnya dipublikasikan oleh The Chinese University Of Hong Kong. Peneliti mengobservasi 90 anak berusia antara 6 dan 15 tahun. Sebagian anak dari tempat les musik orkestra senar, dan sisanya tidak mengikuti kursus musik di tempat les. Penelitian lainnya dilakukan oleh University Of Toronto, dengan mengikutsertakan 144 anak usia 6 tahun yang secara acak ditunjuk untuk mengikuti les piano, vokal, atau tidak mengikuti les musik di tempat kursus sama sekali,selama setahun.
Hasil penelitian mengemukakan, bahwa pelajaran instrumen musik murah di tempat kursus musik dapat memicu kemampuan matematika dan IQ secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan, anak-anak yang mengikuti kursus music di tempat kursus musik, semakin baik perkembangan otaknya.
Sedangkan penelitian diMcMaster University dan Rotman Research Institute Toronto menyimpulkan,bahwa musik course 4 bulan saja di tempat kursus sudah dapat meningkatkan perkembangan otak. Penelitian dilakukan dengan mengamati aktivitas neuronal anak-anak usia 4-6 tahun yang mengikuti music course di tempat les musik selama setahun.
Setelah dibandingkan, otak anak-anak yang mengikuti les music di tempat les selama setahun, lebih berkembang. Kemampuan untuk mengingat suatu deretan angka juga lebih tajam dari pada kelompok anak yang tidak mengikuti musik course. Dari sini terlihat bahwa musik murah di kursus musik mempunyai andil dalam perkembangan otak anak-anak.
Usia yang ideal untuk memulai les music antara 3 – 6 tahun. Pada usia tersebut masa terbaik perkembangan pendengaran. Selain itu, usia 8 – 9 tahun, otak kanan dan kiri akan terhubung dan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Apabila diberikan music course sebelum usia 8tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini telah banyakdibuktikan di negara-negara maju. Tak heran apabila kursus music dipakai sebagai kurikulum wajib.
Semakin muda usia mengecap les musik, maka semakin pintar anak mereka. Itulah stigma yang ada pada orangtua. Dengan cara ini, biaya pendidikan anak bisa diperkcil dengan hasil maksimal. (Chika / dari berbagai sumber)

http://www.kabarinews.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Les Musik - Kursus Musik - Musik Murah - Tempat Les Musik - Tempat Les - Les Music - Tempat Kursus - Music Course - Kursus Music - Musik Course - Tempat Kursus Musik dan Les Musik Murah & Kursus Musik: Tempat Les Musik-Les Music & Music Course Yogyakarta di 88db.com
Selengkapnya Penelitian Tingkat Kepintaran

Musik Melatih Konsentrasi

Diposting oleh Wikey on May 1, 2009

Musik dapat melatih anak untuk lebih fokus dan konsentrasi. Salah satu cara mengajarkan musik dilakukan dengan metode hand bell. Cara ini mengajarkan anak harmonisasi warna dan nada karena mereka harus memilih satu gambar yang sesuai dengan nada yang ditentukan. Lihat Music Course dan Tempat Kursus Musik.

Anak-anak diharuskan belajar alat musik perkusi/Les Musik seperti tamborin. Durasinya tidak lama, cukup 30 menit dalam sepekan untuk anak kelompok bermain dan 40-45 menit untuk usia TK. ”Namanya anak TK, mereka baru dalam tahap pengenalan. Mereka belajar mengikuti irama. Daya konsentrasinya masih belum total,” ungkap Sisca.

Anak ada yang mudah menangkap, ada juga yang lebih lambat. Akan tetapi, bermusik sedari kecil dapat meningkatkan nilai musikalitas anak, ini yang diungkapkan Sisca.

Ada satu hal yang membuat Sisca terkesan dengan anak-anak didiknya. Ketika Sisca memanggil mereka tampil dalam beberapa kelompok, mereka saling memberi semangat. Menurut Sisca, ini menjadi cara yang sangat baik bagi anak-anak untuk saling menghargai.

Anak yang memiliki talenta musik, atau paling tidak yang sering mendengarkan lagu di rumah, akan terlihat. Pengenalan potensi ini dapat membantu untuk mengetahui dan mengembangkan titik-titik yang perlu dikembangkan dari anak. Anak tersebut biasanya langsung bisa dicirikan sebab kemampuan mereka untuk mengikuti irama berbeda dengan yang tidak mendengarkan musik/Les Musik.

Semakin banyak orang tua yang menyadari bahwa belajar/Kursus Musik dan bermain musik adalah salah satu cara mengembangkan dan menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Sisca menyatakan setuju dengan hal ini. ”Saya merasa itu benar, saya perhatikan anak yang belajar musik/Kursus Musik, mereka rata-rata memiliki nilai yang baik dalam mata pelajaran yang lain. Jarang ada anak yang musiknya bagus, peringkatnya kurang bagus,” ungkap sisca.

Dengan musik juga, anak belajar movement, mereka belajar mengikuti gerak. Ini meningkatkan kepekaan sensorik anak dan dengan kepekaan tersebut kemampuan anak dalam memperkirakan terhadap ruang, arah, dan waktu bisa terbangun.

Dengan kombinasi gerakan yang mengikuti, musik dapat merangsang kesadaran anak terhadap tempo dari ketukan-ketukan nada. Gerakan tersebut membuat mereka juga belajar singkronisasi ritme dan urutan-urutan gerakan. Klik Tempat Les Musik dan Les Music.

Para orang tua yang tidak menyukai musik klasik tidak perlu kuatir. Musik yang bermanfaat bagi anak bukan hanya musik klasik. Jenis musik yang ritmenya seperti detakan jantung ini memang lebih memungkinkan untuk mengembangkan otak, jiwa, serta pembentukan karakter. Namun, untuk memperkenalkan musik, membentuk karakter anak yang tekun untuk belajar, bisa dilakukan dengan jenis musik lain seperti pop, jazz, atau yang lebih easy listening, dan usahakan yang alunannya cenderung tenang. rut/L-1

Sumber: koran-jakarta.com

Temukan semua di Les Musik - Kursus Musik - Musik Murah - Tempat Les Musik - Tempat Les - Les Music - Tempat Kursus - Music Course - Kursus Music - Musik Course - Tempat Kursus Musik dan Les Musik Murah & Kursus Musik: Tempat Les Musik-Les Music & Music Course Yogyakarta ada di 88DB.Com
Selengkapnya Musik Melatih Konsentrasi

Cara Belajar Musik Otodidak Vs Akademik

Diposting oleh Wikey on Apr 8, 2009

Sangat salah jika terdapat anggapan bahwa musik hanyalah milik para musisi profesional atau akademisi. Hampir seluruh celah-celah kehidupan manusia telah diisi dengan musik sejak beribu tahun lalu. Mulai dari upacara peribadatan hingga gemerlapnya hiburan malam. Kini, ketertarikan masyarakat terhadap musik kian besar. Tak hanya mendengar dan menikmati, minat untuk belajar musik saat ini sangat tinggi. Namun bagaimanakah sebaiknya, cara mempelajari musik? Ke lembaga pendidikan musik, private di rumah, atau otodidak? berikut ini Tips untuk anda.

Otodidak vs Akademis ?
Di negeri ini sebagian besar musisi yang sukses dalam industri musik adalah seorang otodidak. Sementara musisi akademis sangat jarang terlihat(
Les Gitar). Betulkah persoalan otodidak vs akademis adalah persoalan hitam vs putih? Tentu tidak sesederhana itu. Tetapi persoalan itu akan dibahas lain kali. Tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka yang mengaku otodidak sebenarnya juga menggunakan ilmu-ilmu akademis meskipun tanpa disadarinya.

Persoalan otodidak-akademis adalah persoalan duluan mana antara ayam-telur. Maka mari singkirkan dahulu perdebatan tentang “ayam-telur” tersebut. Yang lebih penting kali ini adalah bagaimana menjadi seorang otodidak yang sukses? (tentu saja kata sukses disini bukan berarti sukses secara materi tetapi sukses mendapat ilmu).

Syarat utama untuk seorang otodidak adalah kemauan keras. Karena untuk mendapatkan sebuah ilmu seseorang otodidak harus “mencari sendiri”. Berbeda dengan kondisi dalam sebuah lembaga pendidikan (
Gitar Lesson ). Apa saja yang harus dipelajari hingga tahapan materi yang mesti dipelajari telah disusun secara sistematis (Meskipun banyak juga lembaga pendidikan musik yang sama sekali tidak memiliki sistem pengajaran. Ini parah sekali). Tetapi sesungguhnya materi yang akan dipelajari oleh otodidak maupun akademis adalah sama. Maka kuncinya adalah pahami dahulu “petanya” agar tidak tersesat. Jika belajar dengan buku, bedakanlah antara buku yang memberi ilmu secara “instan” dengan buku yang membahas suatu masalah dari pokok persoalannya. Hal ini hampir sama dengan ungkapan: berilah kail jangan Cuma ikan. Dengan pengetahuan yang mengakar membuat banyak persoalan menjadi jauh lebih mudah dipecahkan. Berbeda dengan pengetahuan yang bersifat instan yang hanya memberi satu jawaban untuk satu persoalan.

Lembaga Pendidikan (
Les Harmonica) atau Private dirumah Bagi yang belajar musik di lembaga pendidikan, tempat kursus, ataupun private di rumah seperti Belajar Gitar, Les Saxophone, dan Belajar Harmonica tentu bebannya jauh lebih sedikit. Karena materi telah dipersiapkan. Sehingga siswa tinggal berkonsentrasi menerima pelajaran yang diberikan. Tetapi perlu diwaspadai, karena tidak semua lembaga pendidikan musik (Belajar Gitar) memiliki SDM dan sistem yang kredibel. kesuksesan sebuah proses belajar mengajar tergantung dari tiga faktor: pendidik, anak didik, dan sistem pengajarannya.

Jadi belajar di manapun, asalkan ketiga faktornya mendukung, tentu hasilnya akan memuaskan. Persoalannya kemudian adalah, bagai mana cara mengetahui (terutama) seorang pendidik musik dan sistem pengajarannya cukup bagus? Seorang pemain yang bagus belum tentu dapat menjadi pendidik yang bagus. Sebelum memutuskan untuk belajar pada lembaga pendidikan tertentu atau seseorang yang dapat mengajar musik (
Gitar Lesson ), lebih baik tanyakan dahulu tentang silabus pengajarannya, karena belajar musik sepeti Les Gitar dan Les Flute memerlukan perhatian yang intensif bagi pendidik musik.

Misalnya untuk siswa tingkat pemula:
1. Untuk tingkat pemula akan mendapat materi apa saja?
2. Teknik apa saja yang harus dikuasai seorang pemula?
3. Aplikasi dari teknik tersebut minimal diterapkan dalam lagu setingkat apa?

Begitu pula untuk siswa lanjut, ajukanlah pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Dari cara menjawabnya tentu akan kelihatan apakah seorang pendidik siap dengan materi dan sistem pengajaran yang baik apa tidak? Jika telah mendapatkan pendidik dan sistem yang bagus kini siswa tinggal berkonsentrasi menerima pelajaran dengan seksama. Di lembaga pendidikan (
Sexophone Lesson, )ataupun privat dirumah, sama baiknya jika SDM dan sistemnya bagus. Perbedaannya adalah jika di lembaga pendidikan (Belajar Sexophone, )yang telah resmi, siswa akan mendapat sertifikat kelulusan sementara jika privat di rumah tentu tidak. Tetapi privat dirumah memberikan suasana lebih santai. Sehingga berpengaruh pada kenyamanan belajar, yang kaitannya adalah kualitas penangkapan materi oleh siswa.

Sumber: guitarlaboratory.blogspot.com

Temukan informasi mengenai Les Saxophone, Sexophone Lesson, Belajar Harmonica, Belajar Gitar, Belajar Sexophone, Belajar Flute, Les Flute, Flute Lessons, Les Harmonica, Les Gitar, Gitar Lesson dan Les Saxophone: Belajar Harmonica & Gitar-Les Flute & Flute Lessons pada 88db.com
Selengkapnya Cara Belajar Musik Otodidak Vs Akademik

Teknik Tone Bermain Saxophone

Diposting oleh karpetitem on Mar 18, 2009

Ada beberapa persyaratan dalam Belajar Saxophone al :
Teknik Pernafasan, Tone (Ambusheer) & Fingering

PERNAFASAN
Biasanya dipelajari saat Les Saxophone. Menggunakan nafas perut dan dada, artinya nafas perut ada cara mengambil nafas yang benar mengingat perut mampu menampung 12 liter udara, sedangkan dada hanya menampung 5 liter udara. Dapat dilatih dengan alat musik yang sederhana seperti Belajar HarmonicaCara berlatih nafas perut al sbb :
Tarik nafas dengan mulut lalu disimpan dalam perut, sehingga perut cenderung membesar sampai dirasakan udara ada di perut sampai pinggang, lalu keluarkan dengan mendesis secara perlahan (efisien) dan lakukan secara berulang (apabila dada yang mengembang maka disebut nafas dada, tapi bila dada tidak bergerak dan perut membesar artinya pernafasan perut telah dilakukan dengan benar).
Tarik nafas dengan mulut lalu disimpan dalam perut, sehingga perut membesar lalu dikeluarkan sedikit2 dengan mendesis (seakan perut memompa udara keluar sebagian2).
Pernafasan yang disarankan menggunakan perut agar kita mampu meniup saxophone lebih kuat dan panjang, sedangkan nafas dada boleh digunakan untuk emergency (saat kita harus mengambilkan nafas dengan cepat)

TONE
Merupakan hal yang paling penting dalam Belajar Saxophone, karena tone/suara yang bulat/tebal/bright akan merdu di dengar dan harmonis dengan instrumen musik lainnya. Cobalah berlatih dengan Les Harmonica atau Les Flute terlebih dahulu.
Cara berlatih :
Berlatih nada panjang dengan cara staccato saat Flute Lessons di awal nada utk seluruh nada chromatic atau semua nada dasar, terdapat juga saat kita Belajar Flute.
Berlatih nada panjang pelan (piano) dan nada keras (forte) atau cressendo dan decressendo. Teori ini juga berlaku di dalam Les Flute.
Berlatih nada bawah dan atas. Dapat juga berlatih dengan alat musik lain seperti Les Harmonica
Berlatih stacato dan legato dalam Flute Lessons
Minimal berlatih nada panjang setiap hari minimal 15 menit, diluar Saxophone Lesson

FINGERING
Harus disiplin dalam Saxophone Lesson untuk menggunakan teknik agar kecepatan, akurasi dan halus setiap klep yang ditekan tidak berbunyi, dapat juga berlatih dengan Belajar Gitar atau Belajar Flute.
Cara berlatih agar fingering menjadi baik al :
Salah satunya dengan mempraktekkan Gitar Lesson. Selain itu, jarak jari dengan tuts/klep harus tetap dekat dengan tuts, agar tidak ada jarak bila jari tidak menekan tuts, seperti yang dilakukan saat Belajar Gitar.
Melatih nada tertentu secara berulang-ulang yang posisinya sulit seperti C ke D, C# ke D, D# ke E, F ke F#, F ke G#, F# ke G#, G# ke A, G kw A#, G# ke A#, A# ke B, A# ke C, B ke C dll
Melatih nada2 chord seperti C - E - G - C, C - F, A, C, D, G, B, D dan patern/etude/scale al blues (C-D#-F-F#-G-A#), pentatonic (C-D-E-G-A-C)
Sigh Reading dan Primavista
Membaca not balok merupakan salah satu persyaratan dalam bermain musik, karena membaca not balok merupakan media untuk bermain saxophone secara group dengan instrument musik lainnya (band,ensemble, orchestra) agar serasi, akurat dan sesuai arrangement yang diharapkan oleh arranger, composer & conductor. Bisa juga dipelajari dalam Gitar Lesson saat mengambil Les Gitar
Selain itu membaca not balok bermanfaat untuk mengenal dan mempelajari lagu2 standard, pop dan jazz dari buku2 musik manapun dan mempelajari scale2, patern dan contoh2 improvisasi dari buku2.
Primavista yaitu keakurasian dalam membaca not balok secara langsung dan cepat, jadi untuk mampu menguasai primavista harus berlatih membaca not balok setiap harinya (minimal 30 menit).

IMPROVISASI
Improvisasi dalam Les Saxophone dapat dipelajari dengan memenuhi beberapa syarat sbb:
Menguasai pemahaman tentang isi chord dan fungsinya, jadi sebaiknya belajar saxophone dan Belajar Harmonica harus mengambil dan mempelajari piano/Les Gitar.
Berlatih patern/etude major,major6,dominan7,major7,major9, major11, major13, minor, minor6, minor7, minor9, diminished, augtemented, whole tone dll
Berlatih blues scale seperti C-D#,F,F#,A#,C, pentatonic scale seperti C-D-E-G-A-C dll.
Menguasai solvegio artinya mampu mengindentifikasi nada dalam not angka.
Banyak referensi CD saxophonist dunia seperti david sanborn, ernie watts, charlie parker, dave koz, stan getz, pacuito de riviera, dave vallentine, winton marsallis dll
Bagi yang hanya ingin belajar memainkan lagu dengan saxophone tentunya harus menguasai urutan lagu tersebut (bait1, bait2, reff, bait3 atau chorus) dan mengetahui not lagu tersebut, minimal mampu merasakan nada2 dari lagu tersebut (by feeling/by heart).

http://komunitassaxophoney2k.blogspot.com

Untuk info lebih lanjut, bias dilihat pada
Les Saxophone - Saxophone Lesson - Belajar Harmonica - Belajar Gitar - Belajar Saxophone - Belajar Flute
Les Flute - Flute Lessons - Les Harmonica - Les Gitar - Gitar Lesson dan
Les Saxophone: Belajar Harmonica & Gitar-Les Flute & Flute Lessons di 88db.com
Selengkapnya Teknik Tone Bermain Saxophone

Tips Belajar Alat Musik

Diposting oleh mabok euyyy on Mar 11, 2009



Otodidak vs Akademis ?

Persoalan otodidak-akademis adalah persoalan duluan mana antara ayam-telur. Maka mari singkirkan dahulu perdebatan tentang “ayam-telur” tersebut. Yang lebih penting kali ini adalah bagaimana menjadi seorang otodidak yang sukses? (tentu saja kata sukses disini bukan berarti sukses secara materi tetapi sukses mendapat ilmu).
Syarat utama untuk seorang otodidak adalah kemauan keras. Karena untuk mendapatkan sebuah ilmu seseorang otodidak harus “mencari sendiri”. Berbeda dengan kondisi dalam sebuah lembaga pendidikan seperti Belajar Gitar, Belajar Sexophone, Belajar Flute.

Lembaga Pendidikan atau Private dirumah?

Bagi yang belajar musik di lembaga pendidikan, tempat kursus, ataupun private di rumah(seperti Les Saxophone, Sexophone Lesson , Belajar Harmonica), tentu bebannya jauh lebih sedikit. Karena materi telah dipersiapkan. Sehingga siswa tinggal berkonsentrasi menerima pelajaran yang diberikan. Tetapi perlu diwaspadai, karena tidak semua lembaga pendidikan musik memiliki SDM dan sistem yang kredibel. kesuksesan sebuah proses belajar mengajar tergantung dari tiga faktor: pendidik, anak didik, dan sistem pengajarannya.
Jadi belajar di manapun, asalkan ketiga faktornya mendukung, tentu hasilnya akan memuaskan. Persoalannya kemudian adalah, bagai mana cara mengetahui (terutama) seorang pendidik musik seperti Belajar Gitar, Belajar Sexophone, Belajar Flute dan sistem pengajarannya cukup bagus? Seorang pemain yang bagus belum tentu dapat menjadi pendidik yang bagus. Sebelum memutuskan untuk belajar pada lembaga pendidikan tertentu(misal Les Saxophone, Sexophone Lesson , Belajar Harmonica) atau seseorang yang dapat mengajar musik, lebih baik tanyakan dahulu tentang silabus pengajarannya.

Misalnya untuk siswa tingkat pemula:
1. Untuk tingkat pemula akan mendapat materi apa saja?
2. Teknik apa saja yang harus dikuasai seorang pemula?
3. Aplikasi dari teknik tersebut minimal diterapkan dalam lagu setingkat apa?

Begitu pula untuk siswa lanjut, ajukanlah pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Dari cara menjawabnya tentu akan kelihatan apakah seorang pendidik siap dengan materi dan sistem pengajaran yang baik apa tidak? Jika telah mendapatkan pendidik dan sistem yang bagus kini siswa tinggal berkonsentrasi menerima pelajaran dengan seksama. Di lembaga pendidikan ataupun privat dirumah, sama baiknya jika SDM dan sistemnya bagus. Perbedaannya adalah jika di lembaga pendidikan yang telah resmi, siswa akan mendapat sertifikat kelulusan sementara jika privat di rumah tentu tidak. Tetapi privat dirumah memberikan suasana lebih santai. Sehingga berpengaruh pada kenyamanan belajar, yang kaitannya adalah kualitas penangkapan materi oleh siswa.

Temukan informasi mengenai Les Saxophone, Sexophone Lesson , Belajar Harmonica , Belajar Gitar, Belajar Sexophone, Belajar Flute, Les Flute , Flute Lessons , Les Harmonica , Les Gitar, Gitar Lesson dan Les Saxophone: Belajar Harmonica & Gitar-Les Flute & Flute Lessons pada 88db.com.

http://doniriwayanto.multiply.com
Selengkapnya Tips Belajar Alat Musik

Cara Sederhana Belajar Musik

Diposting oleh malamjumat on Mar 4, 2009

Berikut ini tips belajar musik untuk anda.
Otodidak vs Akademis ?
Di negeri ini sebagian besar musisi yang sukses dalam industri musik adalah seorang otodidak. Sementara musisi akademis sangat jarang terlihat. Betulkah persoalan otodidak vs akademis adalah persoalan hitam vs putih? Tentu tidak sesederhana itu. Tetapi persoalan itu akan dibahas lain kali. Tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka yang mengaku otodidak sebenarnya juga menggunakan ilmu-ilmu akademis meskipun tanpa disadarinya. Industri / gudang musik sangat kompleks.


Persoalan otodidak-akademis adalah persoalan duluan mana antara ayam-telur. Maka mari singkirkan dahulu perdebatan tentang “ayam-telur” tersebut. Yang lebih penting kali ini adalah bagaimana menjadi seorang otodidak yang sukses? (tentu saja kata sukses disini bukan berarti sukses secara materi tetapi sukses mendapat ilmu). Otodidak bisa saja familiar dengan sound system maupun toko alat musik lainnya. Misalnya dengan mencari info di sana.

Syarat utama untuk seorang otodidak adalah kemauan keras. Karena untuk mendapatkan sebuah ilmu seseorang otodidak harus “mencari sendiri”. Berbeda dengan kondisi dalam sebuah lembaga pendidikan. Apa saja yang harus dipelajari hingga tahapan materi yang mesti dipelajari telah disusun secara sistematis (Meskipun banyak juga lembaga pendidikan musik yang sama sekali tidak memiliki sistem pengajaran. Ini parah sekali). Tetapi sesungguhnya materi yang akan dipelajari oleh otodidak maupun akademis adalah sama. Maka kuncinya adalah pahami dahulu “petanya” agar tidak tersesat. Coba klik: sound system - toko alat musik)
Jika belajar dengan buku, bedakanlah antara buku yang memberi ilmu secara “instan” dengan buku yang membahas suatu masalah dari pokok persoalannya. Hal ini hampir sama dengan ungkapan: berilah kail jangan Cuma ikan. Dengan pengetahuan yang mengakar membuat banyak persoalan menjadi jauh lebih mudah dipecahkan. Berbeda dengan pengetahuan yang bersifat instan yang hanya memberi satu jawaban untuk satu persoalan. (Bagi yang membutuhkan instrumen coba Jual Alat Musik, Toko Musik, Jual Sound System)


Lembaga Pendidikan atau Private dirumah Bagi yang belajar musik di lembaga pendidikan, tempat kursus, ataupun private di rumah, tentu bebannya jauh lebih sedikit. Karena materi telah dipersiapkan. Sehingga siswa tinggal berkonsentrasi menerima pelajaran yang diberikan. Tetapi perlu diwaspadai, karena tidak semua lembaga pendidikan musik memiliki SDM dan sistem yang kredibel. kesuksesan sebuah proses belajar mengajar tergantung dari tiga faktor: pendidik, anak didik, dan sistem pengajarannya. Kalau masalah instrumen (Jual Alat Musik, Toko Musik, Jual Sound System) itu urusan belakangan.

Jadi belajar di manapun, asalkan ketiga faktornya mendukung, tentu hasilnya akan memuaskan. Persoalannya kemudian adalah, bagai mana cara mengetahui (terutama) seorang pendidik musik dan sistem pengajarannya cukup bagus? Seorang pemain yang bagus belum tentu dapat menjadi pendidik yang bagus. Sebelum memutuskan untuk belajar pada lembaga pendidikan tertentu atau seseorang yang dapat mengajar musik, lebih baik tanyakan dahulu tentang silabus pengajarannya.


Misalnya untuk siswa tingkat pemula:
1. Untuk tingkat pemula akan mendapat materi apa saja?
2. Teknik apa saja yang harus dikuasai seorang pemula?
3. Aplikasi dari teknik tersebut minimal diterapkan dalam lagu setingkat apa?


Begitu pula untuk siswa lanjut (mungkin telah familiar dengan alat musik, segala sesuatu tentang gudang musik), ajukanlah pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Dari cara menjawabnya tentu akan kelihatan apakah seorang pendidik siap dengan materi dan sistem pengajaran yang baik apa tidak? Jika telah mendapatkan pendidik dan sistem yang bagus kini siswa tinggal berkonsentrasi menerima pelajaran dengan seksama. Di lembaga pendidikan ataupun privat dirumah, sama baiknya jika SDM dan sistemnya bagus. Perbedaannya adalah jika di lembaga pendidikan yang telah resmi, siswa akan mendapat sertifikat kelulusan sementara jika privat di rumah tentu tidak. Tetapi privat dirumah memberikan suasana lebih santai. Sehingga berpengaruh pada kenyamanan belajar, yang kaitannya adalah kualitas penangkapan materi oleh siswa.



http://guitarlaboratory.blogspot.com


Temukan informasi lainnya mengenai Toko Alat Musik, Gudang Musik, Jual Alat Musik, Sound System, Toko Musik, Jual Sound System, Alat Musik hanya di Toko Alat Musik & Gudang Musik : Jual Alat Musik & Sound System Tasikmalaya Jawa Barat pada 88db.com
Selengkapnya Cara Sederhana Belajar Musik