Showing posts with label kain songket. Show all posts
Showing posts with label kain songket. Show all posts

Kain Songket Palembag

Diposting oleh Wikey on Apr 3, 2009

Sungai Musi, Pempek, dan Kain Songket. Tiga simbol kuat milik Palembang yang juga menjanjikan pengalaman berwisata nan menarik di kota ini. Kain Songket bukan hanya produk cinderamata, tapi juga potret tradisi turun menurun khas Palembang sejak 5 abad yang lalu.

Songket sudah ada di Palembang sejak masa Kerajaan Palembang (sebelum dikenal sebagai kesultanan) sekitar tahun 1455-1659 karena pengaruh kegiatan. Saat itu, pemakainya adalah raja, sultan, dan kerabat keraton yang berfungsi untuk pakaian kebesaran.

Namun pada waktu itu,
Songket belum berbentuk kain setengah jadi karena masih digunakan sebatas selendang atau kemben. Cara pakainya di bahu dengan kedua ujungnya menjuntai di dada. Posisi strategis Kerajaan Sriwijaya waktu itu memungkinkan penduduknya berinteraksi dengan masyarakat dari dunia internasional. Akhirnya, bukan hanya transaksi dagang yang terjadi, tetapi juga interaksi kebudayaan luar masuk ke wilayah Sriwijaya.

Sebelum mendapat pengaruh kekayaan budaya luar daerahnya, berdasarkan fakta sejarah masyarakat Palembang sudah mengenal kerajinan tenun ikat. Inilah yang menjadi dasar kelahiran
Songket setelah ada pengaruh dari luar Palembang.

Kain Songket Palembang yang ditenun dengan alat Tenun Palembang manual dari bilah-bilah kayu ini, dibuat dari benang sutra. Kini, para perajin Tenun Songket lebih memilih benang sutra kualitas impor dari Cina dengan alasan kualitasnya yang terbaik. Benang emasnya pun kini banyak memakai benang emas impor dari Jepang, karena para perajin Tenun Songket merasa makin kewalahan menjangkau benang emas buatan local.

Kain Songket Palembang motif border kembang emas itu dijual di standnya dengan harga Rp 5juta,-.

Kain Songket Palembang
memang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan range harga dimulai dari Rp 700.000,- perkain hingga Rp 5juta,-. Harga yang dirasa cukup pantas untuk sebuah tradisi klasik khas Indonesia yang tak ternilai harganya.

Sumber: IndofamilyNetTravel
. (ayu)

Temukan informasi mengenai Kain Songket, Songket, Kain Tradisional, Jual Kain, Kain Tenun, Jual Songket, Tenun Songket, Songket Palembang, Kain Songket Palembang, Kain Tenun Palembang, Tenun Tradisional, Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.
Selengkapnya Kain Songket Palembag

Kain Songket Palembang Unik Dan Menarik

Diposting oleh mabok euyyy on Apr 1, 2009



Indonesia sangat diberkahi dengan keanekaragaman budaya dan kerajinan tangan seperti Kain Tradisional, termasuk berbagai jenis Kain Tradisional tenunannya. Salah satunya adalah Songket, Kain Tenun indah yang biasanya memakai bahan Tenun Tradisional atau Tenun Palembang yang asli itu terbuat dari bahan sutra yang halus dan dihiasi dengan dengan benang berwarna emas atau perak. Proses pembuatan untuk satu helai Kain Tenun memakan waktu lumayan lama, bisa berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan, apalagi untuk motif-motif yang rumit. Bila Anda memiliki kain songket(temukan disini Jual Songket & Jual Kain),sudah sepatutnyalah Anda pelihara. Di bawah ini tips singkat untuk perawatannya :
1. Kain Songket dianjurkan untuk tidak dicuci supaya benangnya tidak rusak. Namun, apabila Anda harus mencuci Kain Songket Palembang atau Kain Tenun Palembang, cucilah dengan memakai pelembut saja dan cukup dibilas kemudian dianginkan-anginkan. Jangan di-dry cleaned, di-laundry atau dijemur di bawah sinar matahari langsung.
2. Sebaiknya setelah Anda memakainya, kain dianginkan-anginkan sebelum disimpan.
3. Dalam penyimpanannya,
Kain Songket Palembang atau Kain Tenun Palembang jangan dilipat agar sulaman tidak rusak. Kain digulung seperti karpet dengan menggunakan paralon atau karton, sebelumnya terlebih dahulu dilapisi dengan kertas minyak atau kertas roti, memakai kertas koran tidak dianjurkan. Masukkan akar wangi supaya kain tidak menjadi bau.
4.
Kain Songket yang telah digulung kemudian dibungkus dengan plastik atau tabung kertas. Disimpan dalam lemari dalam posisi berdiri atau miring(cek disini Jual Songket & Jual Kain). Lemari diberi kamper atau ditaburkan sedikit lada atau cengkeh agar rayap, ngengat dan semut tidak berani mendekat.
5. Keluarkan kain
Songket dari penyimpanan sebulan sekali untuk dianginkan-anginkan apabila kain Tenun Tradisional atau Tenun Palembang sudah lama tidak dipakai.

Temukan info tentang kain songket di sini Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.http://dwplondonmedia.blogsome.com/
Selengkapnya Kain Songket Palembang Unik Dan Menarik

Kain Songket Palembang di Patenkan

Diposting oleh Wikey on

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mempersiapkan pematenan sejumlah motif Tenun Songket tradisional Palembang dan beberapa daerah lain di provinsi itu. Langkah tersebut diharapkan dapat melestarikan sekaligus memberikan perlindungan hukum terhadap berbagai hasil kreativitas masyarakat selama ratusan tahun itu.

Wakil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Didi M Yunada di Palembang, Jumat (21/4), mengungkapkan, Pemprov Sumsel sedang mendata sejumlah motif utama Tenun Songket tradisional yang akan dipatenkan. Motif-motif Kain Songket itu tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak ratusan tahun lalu dan sebagian telah dikembangkan secara perorangan dalam beragam desain baru. "Hal itu agar (desain) tidak dicuri atau justru dipatenkan orang atau negara lain," kata Didi.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Facrurrozi Solah mengatakan, motif Kain Songket yang telah dipatenkan akan memiliki perlindungan hukum sehingga lebih mudah menembus pasar internasional (Songket Palembang).

Pematenan Kain Tradisional ini akan melindungi industri kerajinan Songket yang melibatkan sekitar 3.000 perajin. Lebih kurang 1.000 perajin tinggal di Palembang, sedangkan 2.000 orang lainnya tersebar di beberapa daerah, seperti Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir. Pemprov Sumsel juga sedang membangun Museum Tekstil di Palembang untuk melestarikan motif-motif Songket Palembang tradisional yang dinilai lebih menarik.

"Beberapa negara telah terlebih dahulu mematenkan hasil karya budaya dan industri masyarakatnya. Malaysia, misalnya, telah mematenkan motif-motif Songket tradisional Melayu yang mirip dengan motif Kain Songket Palembang ," kata Facrurrozi. (iam)

Sumber: Kompas

Temukan info menarik lainnya hanya di Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.
Selengkapnya Kain Songket Palembang di Patenkan

Merawat Songket Indonesia

Diposting oleh malamjumat on Mar 31, 2009

Indonesia sangat diberkahi dengan keanekaragaman budaya dan kerajinan tangan, termasuk berbagai jenis kain tenunannya. Salah satunya adalah kain songket, kain tenunan indah yang biasanya memakai bahan halus sutra dihiasi dengan dengan benang berwarna emas atau perak. Proses pembuatan untuk satu helai kain tradisional memakan waktu lumayan lama, bisa berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan, apalagi untuk motif-motif yang rumit. Bila Anda memiliki kain tenun songket, sudah sepatutnyalah Anda pelihara. Di bawah ini tips singkat untuk perawatan songket termasuk kain songket Palembang:

1. Kain songket dianjurkan untuk tidak dicuci supaya benangnya tidak rusak. Namun, apabila Anda harus mencucinya, cucilah kain tradisional dengan memakai pelembut saja dan cukup dibilas kemudian dianginkan-anginkan. Jangan di-dry cleaned, di-laundry atau dijemur di bawah sinar matahari langsung.

2. Sebaiknya setelah Anda memakainya, kain tenun songket dianginkan-anginkan sebelum disimpan.

3. Dalam penyimpanannya, kain tenun songket jangan dilipat agar sulaman tidak rusak. Kain tenun digulung seperti karpet dengan menggunakan paralon atau karton, sebelumnya terlebih dahulu dilapisi dengan kertas minyak atau kertas roti, memakai kertas koran tidak dianjurkan. Masukkan akar wangi supaya kain tidak menjadi bau.

4. Kain tenun tradisional yang telah digulung kemudian dibungkus dengan plastik atau tabung kertas. Disimpan dalam lemari dalam posisi berdiri atau miring. Lemari diberi kamper atau ditaburkan sedikit lada atau cengkeh agar rayap, ngengat dan semut tidak berani mendekat.

5. Keluarkan kain tenun tradisional dari penyimpanan sebulan sekali untuk dianginkan-anginkan apabila kain sudah lama tidak dipakai.

http://dwplondonmedia.blogsome.com

Temukan informasi lainnya mengenai Kain Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang hanya di Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com
Selengkapnya Merawat Songket Indonesia

songket palembang

Diposting oleh tangandingin on Mar 30, 2009

Kain songket palembang, Sumatera Selatan makin mencorong. Kini, kain songket palembang yang asli dari tenun tradisional memang apik mulai merambah Cairo, Mesir. Kain tenun palembang khas Sumatera Selatan ini dipamerkan di ajang “Colors of Indonesian Hertage: songket of Palembang” yang digelar baru-baru ini oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Mesir di kota Cairo."KBRI Mesir mengundang kami untuk mengenalkan karya putra daerah yaitu kain songket dan beberapa kain tenun palembang di sana,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang, Wantjik Badaruddin.

Wantjik melanjutkan, untuk mensukseskan acara itu, Pemkot Palembang mengajak salah satu pengrajin kain songket palembang ternama di kota Palembang, yaitu Zainal songket. “ Zainal Songket telah dikenal di Indonesia dengan kain tenun nya. Produk-produk songket palembang pun sangat menjual untuk ditawarkan kepada masyarakat internasional,” ungkap Wantjik.

Pagelaran fashion show tenun songket menjadi acara utama pada perhelatan KBRI Mesir. Zainal menampilkan berbagai ragam tenun tradisional dan corak kain tenun serta baju songket untuk berbagai keperluan. “Sekalipun kain songket, belum begitu dikenal di Mesir dibanding kain batik, ratusan tamu undangan yang memadati halaman Wisma Duta menyatakan kekagumannya atas keindahan dan kemewahan corak, ragam, dan design tenun songket yang diperagakan,” ucap Wantjik.

Undangan tersebut menjadi pemacu bagi kota Palembang untuk menghasilkan karya-karya kain songket daerah yang bermutu dan memiliki keindahan. Serta pihaknya juga akan berupaya lebih keras lagi untuk mengenalkan kain tradisional tak hanya di negara Mesir saja, melainkan hinga ke manca negara. “Serta undangan tersebut akan kita jadikan semacam suatu pelajaran. Apalagi dengan antusiasme masyarakat Cairo yang baru pertama kali melihat tenun palembang, namun sudah merasa jatuh cinta dengan tenun palembang.

Banyak para perajin dan jual kain tradisional ini mengaku banyak untung, jual songket pada saat acara ini merupakan momen yang bagus untuk memamerkan kain tradisional kebanggaan mereka.

Sementara itu, Zainal Songket menyebutkan dirinya membawa 60 stel gaun koleksinya serta 40 stel kain songket. “Harganya berkisar antara Rp 2 juta sampai Rp 5 juta rupiah,” ucap Zainal bangga. Dengan usahanya jual kain dia bisa memenuhi kehidupan keluarganya.

Lebih menyenangkan lagi masyarakat Cairo sangat antusias menyaksikan fashion show yang digelar selama dua hari. Selain mengemban misi budaya untuk memperkenalkan khasanah budaya Sumsel khususnya kota Palembang, Zainal mengaku membawa misi bisnis.Dan beberapa pihak yang menemui Zainal menyatakan ketertarikannya untuk menjajaki jual songket dan bisnis kain songket bersama Zainal. “Untuk sementara ini kami sedang dalam tahap penjajakan,” ujar Zainal

Kunjungi:

Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang

Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang di 88DB.com

Selengkapnya songket palembang

Tips Memilih Kain Tenun Songket

Diposting oleh mabok euyyy on Mar 27, 2009



Harga Kain Songket Palembang agak tergolong mahal. Bahan baku pembuatan Kain Songket Palembang hampir seluruhnya diimpor, hal ini membuat harga jenis kain tergolong mahal. Benang sutra dan benang emas ini sejak dahulu diimpor dari China, Jepang, dan Thailand. Namun benang sutra lokal dapat digunakan tetapi agak susah ditenun. Selain jenis Kain Tenun bahan baku yang dipakai, harga kain Tenun Songket juga ditentukan oleh pola motif Songket penuh atau motif tabur pada kain. Makin penuh bermotif tentu harganya makin mahal. Tingkat kerapatan tenunan songket juga turut memengaruhi harga.

Perawatan Kain Songket harus dilakukan dengan hati-hati. Kain Tenun Songket tidak bisa terkena panas atau disimpan di ruangan yang sembarangan. Perawatannya harus benar-benar diperhatikan. Setelah dipakai Kain Tradisional songket mesti diangin-anginkan terlebih dulu, kemudian digulung dan setiap tiga bulan sekali harus dibuka (dijabarkan) untuk menghilangkan bau atau ngengat yang mungkin ada di dalam lipatannya.

1. Kain Songket sebaiknya digulung mengelilingi batang pralon atau karton seperti menyimpan tekstil modern tetapi Kain Tenun Songket Palembang hendaknya dilapisi dahulu dengan kertas minyak, kertas roti atau kertas kopi. Jangan sekali-kali menggunakan kertas koran.
2. Kemudian Kain Tradisional dibungkus plastik disimpan dalam lemari dan diletakkan berdiri atau miring.
3. Lemari penyimpanan Songket di beri butir-butir lada atau cengkeh yang ditakuti rayap atau ngengat.
4. Kain Songket Palembang tidak boleh di dry clean atau di laundry jadi hanya diangin-anginkan

Temukan info menarik lainnya hanya di Kain Songket | Songket | Kain Tradisional | Jual Kain | Kain Tenun | Jual Songket | Tenun Songket | Songket Palembang | Kain Songket Palembang | Kain Tenun Palembang | Tenun Tradisional | Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com.

http://www.gallerybatik.com
Selengkapnya Tips Memilih Kain Tenun Songket

Tips Mengenakan Kain Tradisional dengan Modern

Diposting oleh mabok euyyy on Mar 11, 2009



Panduannya sama saja; berprinsip pada memaksimalkan kecantikan dan bentuk tubuh yang disesuaikan dengan acara dimana busana itu dikenakan.
Hal yang penting untuk diingat adalah mengenali jenis kain (cth kain Tenun Tradisional, Tenun Palembang)dan kesan yang ingin ditampilkan. Contohnya, jenis kain tertentu seperti songket bertekstur tebal dan kaku. Kalau Anda ingin menampilkan kesan feminin yang lepas melambai, hindari penggunaan kain ini.
Kecuali Anda ingin menciptakan efek futuristik dengan menjadikan songket ini jaket kaku dengan bahu mencuat ala Balenciaga atau Yves Saint Laurent, maka hal itu bisa saja.Kalau ingin berbusana ringan melayang seperti sackdress Diane Von Furstenberg, pilih kain ringan seperti kombinasi sarung bugis dan sifon sutra rancangan Andi Saleh.

"Anda harus tahu efek yang didapat dari setiap kain," saran Andi Saleh tentang tips mengenakan busana berkain tradisional atau Kain Songket ini. “Mau simple mewah atau mewah glamor, tinggal cocokkan saja dengan kain dan atasannya.” Andi Saleh menuturkan bagaimana menyeimbangkan bawahan batik dengan atasan blus sederhana atau kebaya encim untuk kesan simple.

Kalau Anda membutuhkan efek mewah, pilih kain yang lebih 'berat' seperti songket atau kain prada dari Bali yang bernuansa emas atau Kain Songket dari palembang. "Yang penting, sesuaikan warnanya dengan kulit dan kepribadian Anda," tambah Andi Saleh. Kalau Anda belum yakin dengan warna kain yang cocok, anda bisa bermain aman dengan memilih warna netral seperti hitam atau beige atau Tenun Songket.

Untuk sehari-hari, cobalah lebih 'fun' dalam mengenakan kain tradisional ini(msl Kain Songket Palembang). Untuk yang masih malu mengenakan kain tradisional, padankan kain tradisional(cth Kain Songket Palembang) dengan busana-busana dari label kontemporer. Jadikan kain lurik menjadi rok mini atau selutut, lalu padukan dengan tshirt hitam polos (Mango, misalnya). Dengan sepatu flat atau strappy sandal, kain lurik itu akan menjadi sangat casual. Atau kalau ingin bergaya bohemian, ubah saja kain batik megamendung menjadi rok semata kaki, tutup dengan tanktop putih dan kardigan hitam.

Tips untuk tampil aman dengan kain tradisional bisa dengan meniru cara Frida Gianini (disainer Gucci saat ini) dalam merancang koleksi musim panas 2008. Dengan dasar warna hitam dan putih, ia bermain dengan satu tambahan 'warna lain', solid atau lembut. Warna lain inilah yang bisa Anda terapkan pada pilihan kain tradisional sebagai centerpiece.

Dengan mengenakan kain tradisional, tampil cantik dan anggun itu sudah pasti didapat. Tak hanya itu saja, Anda akan merasakan sesuatu yang baru dalam berpenampilan. Anda mengusung suatu nilai budaya dan kebanggaan akan identitas nasional. Bayangkan, saat Anda bersosialisasi dengan teman-teman Anda yang berasal dari luar negeri, mereka akan penasaran dengan motif atau bahan busana yang anda kenakan. Bila mereka mengira-ngira rok yang Anda pakai itu produksi Cavalli, Anda bisa dengan bangga menjawab; "It's Tenun Songket, one of my national heritage.

Temukan informasi mengenai Kain Songket, Songket, Kain Tradisional, Jual Kain, Kain Tenun, Jual Songket, Tenun Songket, Songket Palembang, Kain Songket Palembang, Kain Tenun Palembang, Tenun Tradisional, Tenun Palembang dan Kain Songket & Tradisional : Jual Kain Tenun Songket Palembang pada 88db.com
.

http://www.sendokgarpu.com
Selengkapnya Tips Mengenakan Kain Tradisional dengan Modern

Tips Memilih Kain Tenun Tradisional

Diposting oleh malamjumat on Feb 23, 2009

Sebelum membeli tenun tradisional perlu teliti dan cermat dalam memilih kain karena pada umumnya awal mula pembuatan tenun tradisional adalah asli dengan cara manual artinya dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin ( ATBM ) yang dikerjakan secara tradisional dengan tangan manusia. Istilah lainnya Tenun Gedog. Ini yang dinamakan kerajinan tradisional yang tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan khas.

Tenun tradisional kalau menurut bahasa masyarakat Pekalongan menyebutnya tenun "tok-klek" karena menirukan bunyinya, kata "tok" karena pengaruh bunyi pengait sisir tenun ketarik pada saat kaki seorang penenun pada saat menginjakan kakinya pada alat injak untuk membuka benang lusi. Sedangkan kata "klek" karena pengaruh bunyi pada saat seorang penenun menarik alat sekoci untuk benang pakan yang fungsinya untuk mengayam kain. Kedudukan benang lusi yaitu kontstuksi benang yang memanjang sedangkan benang pakan yang melebar. Dari sekian aneka kerajinan, ini merupakan desain kerajinan khas.

Namun seiring perkembangan pasar pengrajin mulai banyak meninggalkan tradisi yang asli dengan tujuan untuk menekan overhead cost & meningkatkan omset produksi, maka dibuatlah kain yang konstruksi & teksturnya sama persis seperti kain tenun tradisional dengan cara dibuatlah kain tenun dengan Alat Tenun Mesin (ATM). Tapi tetap mempertahankan ciri kerajinan khas - kerajinan tradisional. Sama artinya kain tekstil yang dibuat oleh pabrik. Dengan demikian jika costumers tidak paham betul tentang kain tradisional maka akan kecolongan salah dalam memilih kain karena Alat Tenun Mesin (ATM) bisa mengerjakan jenis kain apa saja termasuk kain tradisional.

Maka, tidak heran jika kain yang dihasilkan oleh mesin atau alat tenun mesin ( ATM ) keadaan tekstur atau kerapatan benangnya sama karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin sama atau stabil. Sedangkan tenun tradisional berbeda karena stabilitas tenaga yang dikeluarkan tergantung tenaga manusianya yang mengerjakan, maka tekstur kain atau kerapatan benangnya tampak alami. Kemudian bisa menghasilkan desain kerajinan serta model kerajinan / model souvenir seperti hasil karya tangan langsung.

Kebanggaan pengguna untuk memakai kain-kain yang dihasilkan secara tradisional bisa kecewa apabila paham betul apa yang dipakainya sebenarnya bukanlah kain tradisional jika tidak tahu asal usul prosesnya kain. Maka, yang paling gampang membedakannya pada saat bahan tersebut masih dalam bentuk kain yang belum dijahit. Kain yang dihasilkan dari alat tenun mesin (ATM) tampak rapi beraturan pada bagian tepi kain karena dalam mesin ATM dilengkapi dengan alat mesin perapihan dan penyesuaian, sedangkan tenun tradisional rata tetapi tidak beraturan pada tepi kain. Walaupun telah mengalami perkembangan, kualitas & model souvenir kain tenun yang dihasilkan tidak turun.



www.farizcraft.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Kerajinan Tangan, Kerajinan Khas, Aneka Souvenir, Model Souvenir, Desain Kerajinan, Aneka Kerajinan, Model Kerajinan hanya di Kerajinan Tangan & Khas: Aneka & Model Souvenir - Desain Kerajinan Lombok pada 88db.com
Selengkapnya Tips Memilih Kain Tenun Tradisional