Penjualan Baju Muslim Semakin Meningkat

Diposting oleh Wikey on Aug 20, 2010



Memasuki pekan kedua bulan Ramadhan, penjualan Baju Muslim dan kerudung pada sejumlah gerai dan outlet baju muslim di Kota Tegal, Jawa Tengah, meningkat. Jenis baju yang saat ini banyak diminati adalah gamis (gaun muslim) dan kerudung berbentuk segi empat.

Peningkatan penjualan seperti disampaikan pemilik Nony Moslem Fashion di Jalan Tentara Pelajar Kota Tegal, Endang Yuniarti. Menurut dia, peningkatan penjualan baju sudah mulai terasa sejak satu bulan sebelum Ramadhan. Peningkatan penjualan mencapai hampir tiga kali lipat bila dibandingkan bulan-bulan lainnya. Diperkirakan, penjualan baju muslim akan semakin ramai pada satu pekan sebelum Lebaran.

Tahun ini, lanjutnya, Baju Muslim yang banyak diburu pembeli adalah gamis dari bahan katun dan kaus. Masyarakat cenderung memilih baju berbahan katun dan kaus karena lebih dingin dan lebih nyaman dipakai. Harga gamis tersebut bervariasi, mulai Rp 110.000 hingga Rp 200.000 per potong.

"Bahkan, saat ini juga berkembang model mukena berbahan kaus dengan harga sekitar Rp 199.000 hingga Rp 340.000 per potong. Mungkin karena cuaca sekarang panas, jadi bahan kaus lebih banyak diminati," katanya.

Alfiah (30), pedagang baju muslim di Pasar Pagi Kota Tegal, mengatakan, tahun ini gamis berbahan katun paling banyak diminati. "Model gamis yang paling banyak terjual di pasaran adalah gamis dengan kerutan di pinggang dan tangan. Ini lagi musim kerutan," ujarnya.

Untuk jenis kerudung, pembeli masih tetap meminati kerudung segi empat atau terkenal dengan sebutan kerudung Paris, seperti tahun sebelumnya. Kerudung Paris memiliki dua model, yaitu model polos dengan harga Rp 16.000 hingga 30.000 per potong, serta model hiasan payet dan bordir, dengan harga sekitar Rp 69.000 hingga 70.000 per potong. Memasuki bulan puasa, lanjutnya, penjualan gamis dan kerudung naik sekitar 50 persen.

Lia (20), pedagang kerudung di Pasar Pagi Kota Tegal, juga mengaku mengalami peningkatan penjualan hingga lima kali lipat. Pada hari-hari biasa, omzet penjualannya sekitar Rp 300.000, tetapi sejak satu hari sebelum Puasa, omzet penjualan naik hingga sekitar Rp 1,5 juta per hari. Menurut dia, meskipun model Paris banyak diminati, model kerudung lainnya tetap terjual laris.

kompas.com

{ 0 komentar ... read them below or add one }