Tips Memilih Mesin Percetakan

Diposting oleh Wikey on Feb 16, 2010




Beli mesin Cina ? wah.. jangan deh, tidak kuat, jelek, rewel, service / sparepartnya gimana?, dijual lagi nggak laku, teknisinya sulit dihubungi, pokoknya janganlah, lebih baik beli mesin second aja deh sudah pasti bandelnya. Ya itulah antara lain komentar orang-orang lima tahun lalu menurut pengalaman Iis Superiadi yang mencoba memasarkan Mesin Percetakan made in Cina.

Perkembangan Akhir
Dan sekarang...,diakui atau tidak inilah sebuah kenyataan bahwa mesin cina bukan hantu bagi percetakan,bahkan sebelum ini kita sudah mengenal atau bahkan kita menggunakannya. Sekarang lihatlah perkembangan mesin-mesin Cina,mungkin sudah ada dimeja kerja kita brosur-brosur dan penawaran tentang harga mulai dari pelat cetak,master paper,film,plate maker,mesin cetak dari ukuran folio sampai ukuran plano,mesin-mesin finishing(komplit/lipat/lem/jahit dll).

Bagaimana kita menyikapi ini semua? Berdasarkan wawancara kami dengan Iis Supriadi, yang juga Alumni SMT Grafika Desa Putera dan Alumni Akademi Teknologi Grafika Trisakti Jakarta, memberikan beberapa tips memilih Mesin Percetakan :

1. Referensi:
Mintalah referensi kepada teman atau rekan bisnis anda yang pernah membeli produk alat/mesin Cina. Tanyakan bagaimana selama ini menggunakan mesin tersebut apakah banyak masalah, bagaimana pelayanan service/teknisi, sparepart tersedia apa tidak, kalau mesin tersebut bagus dimana saya dapat membelinya, kalau perlu siapa salesnya yang bertanggung jawab terhadap mesin yang saya beli. Referensi dari pengguna mesin Cina ini penting, sebab kepuasan orang lain akan kita jadikan acuan untuk dapat membeli mesin tersebut. Tanyakan juga kepada agen/penyalur alat/mesin Cina dimana dan berapa jumlah populasi alat/mesin sampai dengan saat ini.

2. Demo produk:
Mintalah demo produk agar kita lebih jelas terhadap alat/mesin yang ditawarkan kepada kita, karena setelah kita mendapatkan referensi sekarang kita sendiri yang akan membuktikannya dengan demo produk, kalau perlu minta demo gratis (karena ada juga yang meminta down payment 20-30 persen baru bisa demo, dan kalau pembelian batal DP hangus). Hadirkan juga dalam demo tersebut operator atau teknisi yang independent atau orang kepercayaan kita untuk menilai demo tersebut.

3. Jaminan purna jual:
Mintalah jaminan purna jual berupa garansi spare part dan garansi service yang biasanya gratis selama jangka waktu tertentu,dan tanyakan ketersediaan sparepart dan teknisi setelah masa garansi habis/selesai. Untuk bahan pertimbangan biasanya alat/mesin Cina yang dijual merupakan copy paste dari alat/mesin yang sudah ada buatan Jepang atau Jerman, pastikan mesin tersebut sudah banyak dipasaran Indonesia. Artinya jika ada sparepart yang kita butuhkan nantinya bisa digunakan di alat/mesin Cina atau sebaliknya.

4. Harga:
Harga adalah salah satu alasan kita untuk berinvestasi pada alat/mesin Cina, biasanya harganya setengah atau lebih dari mesin buatan Jepang,dan tiga atau empat kali dari harga alat/mesin buatan Jerman. Bahkan setara dengan alat/mesin Second. Alasan inilah yang biasanya digunakan untuk investasi mesin baru dibanding dengan mesin second karena lebih terjamin atas adanya garansi service dan sparepart.

5. Analisis Perbandingan Persaingan:
Lakukan analsis perbandingan dengan mesin ex-negara lain nya atau merek lainnya atau bahkan mesin second-hand, bandingkan positif dan negatif atas 4 faktor diatas. Kemudian saatnyalah untuk mengambil keputusan.

kertasgrafis.com

{ 0 komentar ... read them below or add one }